TEMPO.CO, Jakarta - Wanita memiliki hubungan yang sangat pribadi dengan rambut. Rambut bisa menjadi bentuk identitas dan kebanggaan, dengan gaya gelombang tebal atau poni lurus. Itu sebabnya menyadari bahwa rambut tiba-tiba semakin jarang seiring dengan pertambahan usia dapat menyebabkan kekhawatiran bahkan bagi wanita yang paling tenang sekalipun.
Menurut dokter, ada empat alasan umum mengapa penipisan rambut banyak terjadi pada wanita.
1. Trauma
Trauma bisa bersifat fisik, seperti menjalani operasi atau mengalami kecelakaan mobil, atau bisa bersifat emosional, seperti kehilangan seseorang yang dicintai atau mengalami hubungan stres yang tinggi. Apa pun jenisnya, Deanne Mraz Robinson, asisten profesor klinis dermatologi di Rumah Sakit Yale New Haven, Amerika Serikat mengatakan bahwa trauma bisa berdampak buruk pada rambut.
Baca juga:
"Anda dapat mengalami kerontokan rambut yang 'mengejutkan', juga dikenal sebagai telogen effluvium, yang dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi dapat bertahan hingga enam bulan," kata dia.
Jadi, jaga diri. Makan makanan kaya vitamin B yang dalam biji-bijian utuh, protein, dan sayuran hijau gelap, yang semuanya membantu mengatasi kerontokan rambut, kata dokter kulit Marina Peredo.
2. Terlalu banyak tekanan pada rambut
Sering melakukan bleaching, menggunakan alat penata rambut panas, atau perawatan keratin dan pewarnaan bisa memberikan tekanan berlebih pada rambut, menurut Peredo. Bahkan menarik, menyentuh, dan memutar-mutar untaian yang berlebihan dengan jari dapat menyebabkan ketegangan yang mengarah pada penipisan. "Dan kepangan yang ketat dan kuncir kuda yang ditarik ke belakang secara terus menerus dapat membuat keausan pada kulit kepala dan helai rambut, menyebabkan kerapuhan dan kerusakan yang dapat terlihat seperti penipisan tiba-tiba," Peredo menambahkan.
Baca juga:
Jadi, kurangi memberikan tekanan seperti itu pada rambut. Gunakan warna dan tekstur yang lebih alami saat rambut pulih, dan pilih sampo dan kondisioner bebas sulfat yang lembut, Peredo menyarankan.
3. Hormonal atau media
"Rambut yang menipis secara tiba-tiba bisa menjadi gejala anemia (kurangnya jumlah sel darah merah), masalah hormonal terutama yang berkaitan dengan peristiwa seperti kehamilan, atau kelainan tiroid, yang semuanya sangat umum terjadi pada wanita," kata Peredo.
Jika salah satu dari ini terjadi, kerontokan rambut bukan satu-satunya gejala yang ada. Jika mengalami gangguan tiroid, seseorang mungkin juga akan merasakan perubahan tingkat energi, berat badan, dan kekeringan kulit, dan mungkin mengalami jantung berdebar. Fluktuasi hormon sering menyebabkan jerawat, rambut wajah rontok seperti di alis, dan perubahan menstruasi.
Jika mencurigai ada masalah hormonal atau medis yang berperan, temui dokter untuk pemeriksaan fisik lengkap dengan pemeriksaan darah.
4. Keturunan
Jika orang tua memiliki rambut yang menipis, dan hal yang sama dialami saat masih muda, itu bisa jadi alopesia androgenetik, kata ahli bedah plastik Michael Somenek. "Tanda pertama kerontokan rambut pada wanita adalah pelebaran bagian atau kuncir kuda menjadi lebih kecil," kata Somenek.
Perawatan kombinasi memaksimalkan potensi pertumbuhan rambut baru dan mencegah hilangnya folikel rambut secara terus menerus, kata Somenek. Perawatan kombinasi ini seperti memadukan suplemen rambut dan perawatan topikal untuk mencegah rambut rontok.
WOMEN'S HEALTH
Baca juga: Hentikan 4 kebiasaan Ini di Pagi Hari jika Tak Ingin Rambut Rontok
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.