TEMPO.CO, Jakarta - Jarang keramas atau mencuci rambut dianggap bisa mencegah kerontokan. Faktanya adalah sebaliknya. Ahli mengatakan kebiasaan itu memperburuk rambut rontok.
Secara alami setiap orang mengalami kerontokan antara 50-100 helai rambut per hari tanpa disadari. Seringkali ini hanya disebabkan oleh keramas atau menyisir rambut dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun, banyak orang mengalami kerontokan rambut yang berlebihan.
Baca juga:
Dalam beberapa kasus kerontokan rambut tidak dapat dihindari, baik karena pola kebotakan pria atau kondisi seperti alopecia areata.
Tetapi ada cara untuk mengurangi kerontokan rambut terkait dengan kebiasaan perawatan rambut. Ahli rambut Nosheen Choudhry, yang berjuang selama bertahun-tahun dengan alopecia dan telogen effluvium (kelainan kulit yang menyebabkan rambut rontok dari kulit kepala) membagikan tips terbaiknya untuk mencegah kerontokan rambut.
Seberapa sering harus keramas?
"Kami menyarankan membatasi frekuensi keramas setiap minggu," katanya. “Dua hingga tiga kali seminggu sangat ideal. Semakin tebal rambut dan semakin sedikit minyak, semakin sedikit perlu keramas. Beberapa orang dengan rambut kering atau rambut keriting boleh lebih jarang keramas tanpa masalah."
Baca juga:
Baca juga: Sampo Bisa Sebabkan Rambut Rontok? Bahan-bahan Ini Patut Diwaspadai
Jarang keramas bisa jadi masalah
Choudhry mengatakan, ketika jarang mencuci rambut, artinya minyak dan kotoran menumpuk di kulit kepala dan menyumbat pori-pori, membuka jalan bagi kerontokan rambut yang sebenarnya.
“Itulah mengapa menemukan frekuensi yang tepat untuk jadwal keramas adalah kunci untuk merawat kulit kepala dan menghindari kerontokan rambut. Menjaga kebersihan kulit kepala mutlak diperlukan agar tidak terjadi penumpukan sebum dan kotoran yang dapat menyebabkan kerontokan rambut.”
Bisakah keramas menyebabkan kerontokan rambut?
“Kebanyakan sampo modern relatif ringan,” katanya. “Keramas setiap hari, tidak akan menyebabkan kerontokan rambut. Kehilangan beberapa helai rambut per hari adalah normal," kata Choudhry.
Dia menambahkan bahwa kerontokan ini adalah bagian dari siklus pertumbuhan rambut normal dan sebagian besar, relatif tidak terlalu mencolok. Mencuci rambut secara berlebihan tidak akan membuatnya rontok, tapi hal berlebihan yang dilakukan setelah keramas mungkin bisa.
“Menata rambut secara berlebihan dengan alat panas, terutama jika rambut kering karena keramas setiap hari, adalah salah satu hal yang merusak rambut karena menjadi rapuh dan akan rontok.”
Gaya hidup penyebab rambut rontok
Choudhry mencantumkan hal-hal berikut sebagai penyebab potensial kerontokan rambut:
-Melakukan bleaching terlalu sering
-Mandi air panas
-Mengikut rambut terlau kencang
-Penggunaan alat penata rambut secara berlebihan
-Terlalu banyak paparan sinar matahari
-Jarang keramas
-Menggaruk kepala menyebabkan infeksi jamur atau iritasi
-Salah menangani rambut basah
-Melewatkan makan dan kekurangan nutrisi penting.
Umumnya rambut rontok tidak perlu dikhawatirkan. Namun, kondisi ini menjadi perhatian jika kerontokan terkadi tiba-tiba, ada area yang botak, rambit rontok menggumpal atau berlebihan, dan kepala gatal dan terasa terbakar. Masalah yang paling sering jadi penyebabnya adalah penyakit, stres atau kekurangan zat besi.
EXPRESS.CO.UK
Baca juga: 4 Faktor yang Menentukan Seberapa Sering Harus Keramas
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.