TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit radang usus adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan dua kondisi usus yang ditandai dengan peradangan kronis dan kerusakan pada saluran pencernaan Gejalanya meliputi diare terus-menerus, sakit perut, pendarahan dubur/tinja berdarah, penurunan berat badan, dan kelelahan.
Penyakit radang usus dapat mengubah hidup dan melumpuhkan, dan para ahli medis masih berupaya mengembangkan perawatan yang efektif, serta tindakan pencegahan. Sebuah studi yang melibatkan 200 ribu orang dewasa di Amerika Serikat dan Eropa dan melihat faktor-faktor seperti diet (termasuk asupan buah, sayuran, serat, dan daging merah), penggunaan tembakau, indeks massa tubuh (BMI), penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), tingkat aktivitas fisik, dan kepatuhan terhadap faktor gaya hidup sehat tertentu.
Penelitian tersebut menemukan bahwa mereka yang umumnya berinvestasi dalam faktor gaya hidup sehat seperti makan buah dan sayuran, mendapatkan cukup serat, dan melakukan olahraga teratur, dan umumnya menghindari hal yang tidak sehat seperti memiliki BMI tinggi dan merokok, dapat mencegah sekitar 61 persen kasus penyakit Crohn dan sekitar 42 persen dari kasus kolitis ulserativa. Namun demikian, penelitian ini memang memiliki beberapa keterbatasan. Misalnya, stres, yang diketahui terkait dengan penyakit radang usus dan sindrom iritasi usus besar , tidak dimasukkan sebagai salah satu faktor gaya hidup.
Banyak faktor risiko yang dapat digabungkan menjadi tiga kebiasaan gaya hidup yang dapat Anda adopsi untuk mendukung usus dan kesehatan Anda secara keseluruhan berikut ini.
Gaya hidup untuk meningkat kesehatan pencernaan
1. Makan lebih banyak sayuran
Apakah itu sayuran akar atau silangan, sayuran hijau, atau nightshade, makan banyak sayuran adalah salah satu hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk mengoptimalkan kesehatan Anda. Sayuran menyediakan mikronutrien, antioksidan, dan serat untuk membantu Anda mempertahankan berat badan yang sehat dan memberi tubuh Anda alat yang dibutuhkan untuk berfungsi secara efisien.
2. Bergeraklah
Terlibat dalam aktivitas fisik dapat membantu Anda mempertahankan berat badan yang sehat, dan ini merupakan pembangkit tenaga listrik dalam hal pengurangan stres dan kesehatan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa jika Anda memiliki penyakit autoimun, tetap aktif secara fisik dapat membantu mengelola gejala, mengurangi kelelahan, dan memperbaiki suasana hati. Anda dapat memulai dengan latihan di rumah yang mudah ini untuk semua tingkat kebugaran.
3. Gunakan obat bebas hanya bila diperlukan
Seperti banyak obat pereda nyeri yang dijual bebas, obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen dapat merusak usus, terutama mikrobioma. “Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa NSAID menyebabkan perdarahan, pembengkakan, dan ulserasi di lambung dan usus kecil,” tulis penulis makalah tentang pengaruh negatif NSAID pada mikrobioma usus. Jika Anda ingin mendukung kesehatan usus dan mencegah IBD, waspadai efek samping ini dan hanya gunakan obat ini saat Anda benar-benar membutuhkannya. Anda juga dapat bekerja untuk mengkolonisasi kembali usus Anda dengan bakteri menguntungkan dengan mengonsumsi probiotik setiap hari.
MIND BODY GREEN
Baca juga: Sakit Kepala Berlebihan Selama Pandemi Ada Kaitannya dengan Usus
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.