Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Kebiasaan yang Harus Dihindari para Lansia agar Tetap Sehat

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi lansia berkebun. shutterstock.com
Ilustrasi lansia berkebun. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kehidupan yang bahagia, aktif, dan sehat setelah usia 60 tahun bergantung pada rentang kesehatan dan umur. Faktor genetika tak bisa diubah, tapi perubahan gaya hidup dan kebiasaan sederhana dapat berdampak positif bagi kesehatan pada usia berapa pun, terutama bagi lansia.

Linda G.P. Schneider mengatakan banyak orang yang kehilangan kesehatan atau mengalami cacat di usia manula. "Bagi mereka yang berusia antara 65 dan 74 tahun, sekitar 18 persen memiliki setidaknya satu kecacatan. Hampir 25 persen orang berusia 75 tahun atau lebih hidup dengan beberapa jenis kecacatan," kata dia, dilansir dari eatthis.com, Kamis, 23 Desember 2022.

Berfokus pada kebiasaan sehat dan menghilangkan kebiasaan yang merusak adalah kunci untuk menikmati kesehatan yang baik selama bertahun-tahun, bebas dari penyakit kronis dan kecacatan penuaan. "Ini mungkin tampak masuk akal, tetapi mempertahankan diet seimbang yang sehat dengan olahraga teratur dan sedang serta tanpa merokok dan minum alkohol adalah cara paling pasti untuk meningkatkan rentang kesehatan seseorang dan membatasi timbulnya sebagian besar penyakit," kata Tim Peterson. "Menurut literatur, diet Mediterania mendukung penuaan yang sehat."

Pakat kesehatan jantung di Johns Hopkins Medicine Sabra Lewsey mengatakan perubahan gaya hidup dapat menyelamatkan kesehatan di usia ini. Jadi, inilah lima  kebiasaan yang harus dihindari setelah usia 60 tahun, menurut para ahli. 

1. Jarang bergerak 

Beberapa ahli mengatakan bahwa duduk adalah kebiasaan merokok yang baru. Kurang bergerak dikaitkan dengan penuaan dini pada tingkat sel. "Sebuah tinjauan besar studi yang diterbitkan pada tahun 2015 di Annals of Internal Medicine menemukan bahwa bahkan setelah disesuaikan dengan aktivitas fisik, duduk dalam waktu lama dikaitkan dengan hasil kesehatan yang lebih buruk termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2 dan kanker," kata Erin Donnelly Michos. "Perilaku menetap juga dapat meningkatkan risiko kematian, baik karena penyakit jantung atau masalah medis lainnya."

Baca juga: Lansia, Pilih Ikut Anak atau ke Panti Jompo Seperti NH Dini?

2 Membiarkan kenaikan berat badan

Kenaikan berat badan tidak dapat dihindari seiring bertambahnya usia, tapi mengontrol  lingkar pinggang dapat memengaruhi kesehatan secara signifikan setelah usia 60 tahun. "Pernah bertanya-tanya mengapa berat badan kita cenderung bertambah seiring bertambahnya usia?" kata Diana Licalzi, ahli gizi. "Seiring bertambahnya usia, kita mendapatkan rata-rata satu hingga dua pound per tahun. Ini mungkin tidak terlihat banyak, tetapi seiring waktu, itu dapat menumpuk dan menyebabkan penambahan berat badan atau bahkan obesitas."

Latihan menahan beban, makan lebih banyak protein, dan tetap aktif adalah kunci untuk mendukung kesehatan otot dan tulang di segala usia. "Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa latihan kekuatan dapat berperan dalam memperlambat pengeroposan tulang, dan beberapa menunjukkan bahkan dapat membangun tulang," menurut Harvard Health. 

3. Mengabaikan diet sehat 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berapa pun usia, pola makan yang sehat dan bergizi dapat memperpanjang hidup. Penelitian menunjukkan bahwa diet Mediterania dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan rentang hidup yang lebih lama. Kombinasi kacang-kacangan, lentil, biji-bijian, dan asam lemak omega-3 dari ikan telah terbukti berdampak positif pada peradangan, yang mungkin menjadi faktor pendorong dalam mengurangi risiko penyakit dan meningkatkan umur panjang, kata ahli gizi Erin Palinski-Wade.

Studi lain yang diterbitkan Senin di jurnal BMJ Gut menemukan bahwa diet Mediterania mengubah mikrobioma orang tua (berusia 65-79), yang membantu meningkatkan fungsi otak dan umur panjang. "Temuan kami mendukung kelayakan mengubah kebiasaan makan untuk memodulasi mikrobiota usus yang pada gilirannya berpotensi mendorong penuaan yang lebih sehat," kata penulis penelitian.

4. Membiarkan fungsi otak menurun

Banyak orang berusia 60 tahun sudah pensiun atau berharap untuk hidup santai. Meskipun ini dapat menawarkan banyak manfaat, penting untuk tidak membiarkan kesehatan otak menurun selama periode ini. Studi menunjukkan bahwa pensiun dapat mengubah otak menjadi "bubur", satu studi di Inggris yang melacak 3.400 pegawai negeri menemukan bahwa ingatan jangka pendek mereka menurun 40 persen lebih cepat setelah pensiun.

Untuk menjaga otak tetap muda, sangat penting untuk terus mempelajari hal-hal baru. "Belajar adalah mekanisme untuk berkembang berapa pun usia," kata Rachel Wu, asisten profesor psikologi di University of California Riverside.

5. Jauh dari teman

Menjaga hubungan yang sehat dengan teman dan keluarga seiring bertambahnya usia penting untuk kesehatan dan kebahagiaan. Studi demi studi menegaskan bahwa menjadi bagian dari komunitas sangat penting untuk kesejahteraan mental dan fisik baik di usia muda atau lansia. "Hubungan positif bisa sama pentingnya dengan nutrisi dan aktivitas fisik untuk kesehatan dan kesejahteraan kita," kata prikolog Bonnie Betts. "Dan, meskipun hubungan dengan orang lain dapat berkembang, menjaga jaringan sosial yang kuat seiring bertambahnya usia dapat berkontribusi pada hidup yang lebih lama dan lebih sehat."

EATTHIS.COM

Baca juga: 6 Kebiasaan Sehari-hari untuk Meningkatkan Stamina Lansia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Fakta Anak di Depok Tewas usai Buah Zakarnya Diremas Kakek

14 jam lalu

NN, 70 tahun, terduga pelaku pencabulan remas buah zakar seorang anak di Depok saat digelandang ke kantor polisi, Kamis 28 September 2023. Polisi dalami dugaan perbuatan itu dengan kematian si anak. TEMPO/Ricky Juliansyah
5 Fakta Anak di Depok Tewas usai Buah Zakarnya Diremas Kakek

MDF, 12 tahun, anak asal Tapos, Depok, diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang kakek, NN, 70 tahun, dengan cara diremas buah zakarnya


Top 3 Metro: Proyek UIII Depok Dianggap Mirip Kasus Rempang, ANIES Jakarta Utara Ingatkan Tuntasnya IMB Gereja

4 hari lalu

Ahli waris tanah hak milik adat Kampung Bojong-Bojong Malaka Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya menggeruduk pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Depok, Kamis, 9 Maret 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Top 3 Metro: Proyek UIII Depok Dianggap Mirip Kasus Rempang, ANIES Jakarta Utara Ingatkan Tuntasnya IMB Gereja

Kuasa ahli waris tanah Kampung Bojong-Bojong Malaka mengungkap sampai saat ini Kemenag dan UIII belum memberikan ganti rugi lahan mereka.


Tulis Pesan Kecewa kepada Anak-anaknya, Pria Lansia di Depok Nekat Gantung Diri

5 hari lalu

ilustrasi lansia (pixabay.com)
Tulis Pesan Kecewa kepada Anak-anaknya, Pria Lansia di Depok Nekat Gantung Diri

Ditemukan pesan tertulis di atas kertas di rumah lansia yang sehari-hari tinggal sendiri itu. isinya: Bilang sama anak-anak semua masa bodo ...


Ditinggal ke Pasar, Lansia Depresi Ditemukan Tewas dalam Sumur

9 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Ditinggal ke Pasar, Lansia Depresi Ditemukan Tewas dalam Sumur

Seorang pria berusia lanjut atau lansia ditemukan tewas dalam sumur di Puspanegara, Citereup, Kabupaten Bogor.


Bus Trans Pakuan Tak Lagi Gratis untuk Pelajar, Lansia, dan Disabilitas, Tarifnya Rp 2.000

10 hari lalu

Calon penumpang menunggu kedatangan Biskita Transpakuan Bogor di Halte Terminal Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 20 Mei 2023. Direktur Angkutan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan Tatan Rustandi mengatakan tarif angkutan transportasi publik Biskita Transpakuan Bogor telah ditetapkan dengan setiap penumpang dikenai tarif sebesar Rp4.000 untuk satu kali perjalanan dan mulai berlaku pada tanggal 20 Mei 2023. ANTARA/Arif Firmansyah
Bus Trans Pakuan Tak Lagi Gratis untuk Pelajar, Lansia, dan Disabilitas, Tarifnya Rp 2.000

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan telah memberlakukan tarif khusus pada layanan angkutan perkotaan dengan skema Buy The Service (BTS) BISKITA Trans Pakuan untuk golongan pelajar, lansia, dan disabilitas.


Pertama Kali: 1 dari 10 Orang Jepang Berusia Lebih dari 80 Tahun

11 hari lalu

Puluhan lansia memainkan pachinko yang merupakan judi legal di pachinko parlour, Fukushima, Jepang, 24 Mei 2018.  REUTERS/Issei Kato
Pertama Kali: 1 dari 10 Orang Jepang Berusia Lebih dari 80 Tahun

Data resmi terbaru pemerintah menunjukkan bahwa lebih dari 10 persen penduduk Jepang telah melewati usia 80 tahun atau lebih untuk pertama kalinya


Hakim MK Dorong SIM Lansia Berlaku Seumur Hidup

12 hari lalu

Peserta menerima Surat Izin Mengemudi (SIM) di Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) SIM Daan Mogot, Jakarta, Selasa 2 JUni 2020. Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya kembali membuka layanan perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM) yang sebelumnya dihentikan akibat pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Hakim MK Dorong SIM Lansia Berlaku Seumur Hidup

Hakim MK Daniel Yusmic P. Foekh mendorong adanya kebijakan baru untuk SIM lansia yang berlaku seumur hidup.


Jangan Diabaikan, Ini Deretan Gejala Awal Alzheimer

14 hari lalu

Ilustrasi demensia (Pixabay.com)
Jangan Diabaikan, Ini Deretan Gejala Awal Alzheimer

Gejala awal alzheimer antara lain sulit melakukan aktivitas yang umum hingga bermasalah dalam bicara atau menulis.


KTP Elektronik Lansia Bisa Dilakukan Lewat Program Jemput Bola

19 hari lalu

Petugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) merekam data identitas warga berusia lanjut di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu 30 Agustus 2023. Disdukcapil Kabupaten Ciamis menyediakan layanan jemput bola pembuatan E-KTP untuk memudahkan perekaman data warga usia lanjut dan disabilitas. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
KTP Elektronik Lansia Bisa Dilakukan Lewat Program Jemput Bola

Disdukcapil DKI Jakarta melakukan pelayanan jemput bola perekaman KTP elektronik atau e-KTP lansia pada Jumat, 8 September 2023.


Gejala dan Penyebab Malnutrisi yang Perlu Diketahui

20 hari lalu

Rawda Mohammed Ismail, seorang wanita Sudan yang melarikan diri dari konflik di Geneina di wilayah Darfur Sudan, mengipasi anaknya Abdelerrahman Bakr, yang menderita kekurangan gizi, di rumah sakit misi Medecins Sans Frontieres (MSF) di Adre, Chad 24 Juli 2023. REUTERS/Zohra Bensemra
Gejala dan Penyebab Malnutrisi yang Perlu Diketahui

Malnutrisi bisa dialami oleh siapa saja, tetapi umumnya dialami balita dan lansia. Kondisi ini terjadi karena kekurangan maupun kelebihan gizi.