Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sama-sama Infeksi Menular Seksual, Ini Perbedaan Kutil Kelamin dan Herpes Genital

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi vagina. Shutterstock
Ilustrasi vagina. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kutil kelamin dan herpes genital tergolong dalam infeksi menular seksual (IMS), yang disebabkan oleh virus yang berbeda. Keduanya bisa membingungkan karena mungkin muncul di bagian tubuh yang serupa. Keduanya menular dan mungkin tidak selalu menunjukkan gejala yang jelas.

Kutil kelamin disebabkan oleh virus yang disebut human papillomavirus (HPV). Virus ini dapat menyebar melalui kontak fisik langsung dengan seseorang yang terinfeksi HPV, saat hubungan seks vaginal atau anal. Meski jarang terjadi, virus ini juga bisa ditularkan melalui seks oral.

Kutil kelamin bisa berbentuk sangat kecil sehingga tidak terlihat oleh mata. Kadang terlihat dalam warna yang sama dengan kulit dan bisa menonjol atau rata. Penampilannya mungkin juga menyerupai bagian atas kembang kol. Kutil ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.

Herpes genital disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV). Seperti kutil kelamin, virus ini juga menular di antara orang-orang melalui kontak kulit ke kulit dengan area tubuh yang terinfeksi. Ini dapat terjadi melalui seks oral, seks anal, dan seks vaginal. Berbagi mainan seks dengan seseorang yang terinfeksi herpes juga dapat menyebarkan virus.

Herpes genital mungkin tidak selalu menunjukkan gejala. Jika gejala terjadi, ini biasanya termasuk sekelompok lesi, mirip dengan lepuh atau bisul. Gejalanya mungkin menyakitkan dan memiliki sensasi terbakar.

Diagnosis dan pengobatan berbeda

Kutil kelamin didiagnosis dengan pemeriksaan medis dengan sampel kecil dari kutil untuk diuji di laboratorium.

Perawatan kutil kelamin mungkin tidak selalu diperlukan karena dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, pengobatan dapat membantu mengurangi kemungkinan penularan lebih lanjut dan dapat mempermudah persalinan pervaginam jika penderitanya sedang hamil. Pilihan pengobatannya antara lain menghilangkan kutil menggunakan pisau, kawat, listrik, laser, atau pembekuan. Ini juga dapat diobati dengan menggunakan bahan kimia atau krim resep.

Untuk herpes, penyedia layanan kesehatan dapat mendiagnosisnya melalui pemeriksaan fisik jika terdapat lesi. Biasanya, pengujian dilakukan dengan pengambilan swab dari lesi aktif dan mengirimkannya ke laboratorium untuk tes amplifikasi asam nukleat (NAAT) HSV. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Herpes genital tidak dapat disembuhkan. Namun, obat-obatan dapat digunakan untuk mengurangi gejala. Antivirus dapat mempersingkat durasi wabah herpes dan menurunkan risiko penyebaran herpes ke orang lain.

Pencegahan kutil kelamin dan herpes

IMS bisa dicegah dengan mengunakan pelindung saat berhubungan. Untukherpes genital, jika salah satunya mengalami kesemutan, luka atau lecet, hindari melakukan aktivitas seksual apa pun karena ini dapat mengindikasikan wabah herpes.

Jangan berhubungan seks jika menjalani pengobatan kutil kelamin. Untuk kedua kondisi tersebut, selalu gunakan kondom untuk mengurangi risiko potensi penularan IMS yang tidak diketahui.

TIMES OF INDIA

Baca juga: Kanker Serviks Tahap Awal Tidak Bergejala, Dokter Ingatkan untuk Melakukan Deteksi Dini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ginekolog Sebut Perkembangan Kanker Serviks Bisa Dicegah, Cek Caranya

41 hari lalu

Ilustrasi Kanker Serviks. Cancerbox.org
Ginekolog Sebut Perkembangan Kanker Serviks Bisa Dicegah, Cek Caranya

Spesialis kandungan mengatakan perkembangan kanker serviks bisa dicegah dengan menghentikan perilaku berisiko dan menjalani tindakan penanganan tepat.


Apakah Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks Ditanggung BPJS Kesehatan?

44 hari lalu

Petugas medis menyiapkan vaksin HPV (Human Papillomavirus) pada kegiatan bulan imunisasi  di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu 26 Agustus 2020. Imunisasi yang diikuti siswi kelas V dan VI untuk mencegah infeksi virus HPV (human papillomavirus). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Apakah Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks Ditanggung BPJS Kesehatan?

Kanker serviks atau leher rahim dapat dicegah dengan pemberian vaksin HPV. Lalu, apakah vaksin HPV ditanggung BPJS Kesehatan?


Kondom Bantu Cegah Infeksi Menular Seksual Hingga 90 Persen

59 hari lalu

Ilustrasi kondom. Sumber: Pixabay/asiaone.com
Kondom Bantu Cegah Infeksi Menular Seksual Hingga 90 Persen

Penggunaan kondom dapat mengurangi risiko penyakit menular yang disebabkan oleh hubungan seksual, seperti HIV atau Infeksi Menular Seksual,


Usia yang Disarankan Vaksinasi HPV Menurut Dokter

13 Februari 2024

Tenaga kesehatan dari Puskesmas Ketabang memberikan vaksin human papiloma virus (HPV) kepada siswi SD Negeri Kaliasin V saat pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 15 Oktober 2020. Pemerintah Kota Surabaya menggelar Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) dengan program imunisasi Measles Rubella (MR) dan Human Papiloma Virus (HPV) guna menjaga sistem kekebalan tubuh dari penyakit campak dan penyakit rahim. ANTARA FOTO/Moch Asim
Usia yang Disarankan Vaksinasi HPV Menurut Dokter

Vaksinasi HPV perlu diberikan kepada anak perempuan sedini mungkin demi mencegah kanker serviks. Berikut dosis yang dianjurkan.


4 Gejala Awal Kanker Serviks yang Perlu Perhatian, Segera Periksakan

24 Januari 2024

Ilustrasi Kanker Serviks. Cancerbox.org
4 Gejala Awal Kanker Serviks yang Perlu Perhatian, Segera Periksakan

Penting untuk mendeteksi tanda dan gejala kanker serviks sebagai deteksi dini. Ginekolog menyebut empat gejala awal yang perlu diwaspadai.


Cara Mencegah Penyakit Kondiloma atau Kutil Kelamin

19 Desember 2023

Ilustrasi vagina. Shutterstock
Cara Mencegah Penyakit Kondiloma atau Kutil Kelamin

Kondiloma atau kutil kelamin merupakan penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV).


Ini Penyabab dan Gejala Penyakit Kondiloma atau Kutil Kelamin

19 Desember 2023

Ilustrasi vagina. Shutterstock
Ini Penyabab dan Gejala Penyakit Kondiloma atau Kutil Kelamin

Kondiloma atau kutil kelamin merupakan penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus.


Penyebab Herpes Mulut yang Sering Bikin Orang Risih

20 November 2023

Ilustrasi dokter memeriksa mulut anak. intermountainhealthcare.org
Penyebab Herpes Mulut yang Sering Bikin Orang Risih

Selain rasanya sakit dan tak nyaman, herpes mulut ini sering membuat penderitanya malu. Berikut pemicu penyakit dan yang membuat orang risih.


Kasus Cacar Monyet di Jakarta Bertambah Lagi, Kini Total 37 Kasus

18 November 2023

Cacar monyet. WHO
Kasus Cacar Monyet di Jakarta Bertambah Lagi, Kini Total 37 Kasus

Hingga saat ini ada 20 pasien aktif cacar monyet yang masih menjalani isolasi di rumah sakit.


Pada Usia Berapa Pemberian Vaksin HPV Paling Optimal?

14 November 2023

Petugas medis menyuntikkan vaksin HPV (Human Papillomavirus) kepada siswi SDN 05 dalam kegiatan bulan imunisasi di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu 26 Agustus 2020. Imunisasi yang diikuti siswi kelas V dan VI untuk mencegah infeksi virus HPV (human papillomavirus). TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Pada Usia Berapa Pemberian Vaksin HPV Paling Optimal?

Pakar menjelaskan vaksin HPV lebih optimal diberikan saat memasuki praremaja dan belum aktif secara seksual dibanding diberikan kala dewasa.