Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

9 Faktor yang Membuat Wanita Sulit Hamil, Masalah Berat Badan hingga Usia

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi test pack atau tes kehamilan (Pixabay.com)
Ilustrasi test pack atau tes kehamilan (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah gaya hidup saat ini, jadwal yang padat, stres karena pekerjaan, dan faktor ekonomi/biologis lainnya, banyak wanita kesulitan untuk hamil, tidak semudah yang mereka harapkan. Langkah pertama setelah 12 bulan mencoba untuk hamil (enam bulan jika berusia 35 tahun atau lebih) adalah menjadwalkan evaluasi infertilitas. Pengobatan dan inseminasi intra-uterin dapat membantu hamil, kata dokter dan konsultan infertilitas di India, Anuradha Kapur.

Infertilitas didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk hamil setelah satu tahun melakukan hubungan seks teratur tanpa kondom untuk wanita di bawah 35 tahun dan enam bulan untuk wanita 35 tahun ke atas. Ini dialami sekitar 10 hingga 15 persen pasangan. Biasanya 50 persen pasangan hamil dalam waktu tiga bulan setelah melakukan hubungan seksual tanpa kondom secara teratur dan 80 sampai 85 persen pada tahun pertama. Kasus infertilitas sekitar sepertiga berhubungan dengan laki-laki, sepertiga perempuan, dan sisanya merupakan kombinasi faktor minor pada kedua pasangan atau infertilitas yang tidak dapat dijelaskan.

Inilah beberapa masalah yang bisa membuat wanita sulit hami. 

1. Berat badan

Berat badan wanita adalah salah satu penyebab paling umum yang jadi penghalang kehamilan / konsepsi. Kekurangan atau kelebihan berat badan memiliki efek buruk pada potensi kehamilan dan siklus menstruasi. Selain olahraga, jalani diet sehat dengan banyak makan sayuran, buah, dan kacang-kacangan. 

2. Stres

Tingkat stres, kecemasan, dan depresi menargetkan kesuburan dan siklus menstruasi. Pada pria, stres dikenal sebagai faktor utama penurunan jumlah sperma atau motilitas sperma yang buruk. Cobalah menjalani kehidupan yang bebas kecemasan dan bahagia. Salah satunya dengan berlatih meditasi. 

3. PCOS

Sindrom polikistik ovarium (PCOSadalah salah satu alasan terbesar wanita sulit hamil akhir-akhir ini. Pada kondisi ini, ovulasi (pelepasan sel telur normal dari indung telur setiap bulan) tidak terjadi. Ovulasi juga dapat dipengaruhi oleh gangguan hormonal lainnya, stres, obesitas, diabetes, gangguan tiroid, dan hiperprolaktinemia. Gangguan ovulasi terjadi pada 15 persen pasangan dengan infertilitas.

4. Masalah tuba fallopi

Tuba fallopi yang rusak dan tersumbat juga dapat memengaruhi peluang untuk hamil. Riwayat infeksi panggul, penyakit menular seksual, endometriosis, operasi sebelumnya pada tuba falopi atau kehamilan ektopik meningkatkan risiko obstruksi tuba falopi.

Ada tes yang disebut hysterosalpingography atau sonosalpingography yang dapat dilakukan pada hari ketujuh haid  untuk menilai kesehatan tuba. Jika terdapat sumbatan, maka sebagian dapat diperbaiki dengan operasi laparoskopi dan histeroskopi.

5. Masalah rahim

Rahim yang bentuknya tidak beraturan dapat mempersulit sel telur yang telah dibuahi untuk menempel pada dindingnya. Kelainan dapat disebabkan oleh fibroid (pertumbuhan non-kanker pada dinding rahim), polip atau jaringan parut akibat pembedahan, infeksi dan kelainan kongenital rahim. 

6. Endometriosis

Kondisi ini terjadi ketika lapisan endometrium mulai terbentuk di luar rahim, bukan di dalamnya sehingga menghalangi jalannya sel telur dan sperma untuk pembuahan. Meskipun gejalanya bervariasi, sebagian besar pasien mengalami nyeri terus-menerus di daerah panggul, seks yang menyakitkan, sering buang air kecil, nyeri hebat selama menstruasi. Kondisi ini dapat diobati dengan obat-obatan atau operasi.

7. Usia

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seiring bertambahnya usia, kualitas dan kuantitas sel telur yang diproduksi dalam tubuh wanita menurun. Saat lahir, wanita memiliki sekitar dua juta telur tetapi secara alami kehilangan ratusan ribu sel telur pada saat mencapai pubertas. Tubuh terus kehilangan sel telur secara alami. Dan tingkat kehilangan sel telur wanita meningkat sekitar usia 37 tahun. Kualitas sel telur yang disimpan di ovarium juga menurun seiring waktu. Ingat, jam biologis terus berdetak. Namun, opsi pembekuan telur kini tersedia.

8. Faktor pria

Kualitas dan kuantitas yang buruk atau motilitas sperma pria dapat menyulitkan untuk hamil. Alkohol, merokok, obat-obatan, stres berdampak negatif pada pelepasan dan produksi sperma dalam tubuh pria. Infertilitas faktor pria dapat disebabkan oleh beberapa alasan termasuk trauma lokal, kondisi medis seperti diabetes, gondongan, penyakit menular seksual selain kebiasaan tidak sehat seperti minum alkohol dan merokok. Paparan panas yang sering dapat memengaruhi produksi sperma juga.

9. Masalah lain

Sering terjadi, meski semuanya tampak normal, pasangan menghadapi masalah tidak bisa hamil. Dalam kasus seperti itu, modifikasi gaya hidup dan inseminasi intrauterin dapat membantu hamil.

Langkah pertama setelah 12 bulan mencoba untuk hamil (enam bulan jika Anda berusia 35 tahun atau lebih) adalah menjadwalkan evaluasi infertilitas. Penilaian multi bagian ini meliputi anamnesis dan pemeriksaan fisik, USG panggul dan penilaian ovulasi, tes darah termasuk profil hormonal dan AMH, analisis air mani setelah tiga hari pantang, dan evaluasi rahim dan saluran tuba (dengan sinar-X khusus atau ultrasonografi). Pemeriksaan lain adalah laparoskopi dan histeroskopi bila diindikasikan. Perawatan bersifat spesifik penyebab dan dibuat khusus untuk setiap pasangan dengan tingkat keberhasilan yang baik.

INDIAN EXPRESS

Baca juga: Terlambat Diagnosis, Kehamilan Ektopik Bisa Mengancam Jiwa Ibu

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

4 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

7 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

10 hari lalu

Ilustrasi wanita mual. Freepik.com
Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?


4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

10 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.


Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

11 hari lalu

Ilustrasi bayi tidur. Foto: Freepik.com/user18526052
Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur


Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

12 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.


Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

13 hari lalu

Patricia Gouw dan suami, Daniel Bertoli. Foto: Instagram/@patriciagouw
Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

Patricia Gouw membagikan video perjalanannya dan suami menyambut anak pertama yang sempat keguguran tahun lalu.


Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

15 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.


Tantangan Infertilitas Keluarga Indonesia, dari Biaya Hingga Pengetahuan

22 hari lalu

Ilustrasi test pack kehamilan. Freepik.com
Tantangan Infertilitas Keluarga Indonesia, dari Biaya Hingga Pengetahuan

Ada banyak faktor seseorang alami kasus infertilitas. Apa saja ?


Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

25 hari lalu

Ilustrasi kehamilan. Freepik.com
Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.