TEMPO.CO, Jakarta - Love bombing mungkin membuat suatu hubungan terasa luar biasa pada awalnya, tetapi kenyataannya hal itu sering digunakan sebagai bentuk manipulasi dan dapat menyebabkan hubungan yang beracun. Para ahli menjelaskan apa itu love bombing, tanda-tanda yang harus diwaspadai, contoh love bombing, dan mengapa hal itu mengkhawatirkan.
Menurut terapis pasangan, Samantha Burns, love bombing adalah ketika pasangan yang baru Anda kencai memberikan pujian, kasih sayang, dan perhatian yang berlebihan. "Yang membuat Anda merasa seperti tangkapan terbesar di dunia, menciptakan hubungan yang intens [dengan cepat],” ujarnya. "Langkah selanjutnya sering kali melibatkan perilaku manipulatif dan pelecehan emosional, seperti gaslighting, yang dimaksudkan untuk menghancurkan Anda, dari yang merasa dipuja menjadi diremehkan dan dikendalikan.
Jika seseorang tampaknya mengatakan "Aku mencintaimu" terlalu cepat, dan sering memberikan pujian yang kuat (tampaknya tidak beralasan), atau membuat klaim yang intens tentang hubungan tersebut, itu dapat berarti love bombing.
Tapi seberapa cepat terlalu cepat untuk menampilkan romansa dan kasih sayang yang begitu menggebu-gebu? Itu semua bermuara pada waktu dan pengalaman dan bervariasi dari satu hubungan ke hubungan lain, menurut konselor kesehatan mental Chelsie Reed, tetapi secara umum, biasanya sangat awal, seperti dalam tiga bulan pertama suatu hubungan.
Tanda-tanda love bombing
Jadi, bagaimana Anda tahu jika Anda sedang mendapat perlakuan love bombing? Selain mengatakan "Aku mencintaimu" hanya beberapa hari atau minggu setelah hubungan Anda, ada sejumlah tanda bahaya yang menunjukkan bahwa teknik manipulatif sedang dimainkan, seperti yang dijelaskan Samantha Burns berikut ini.
1. Gerakan romantis yang terjadi sebelum Anda berdua mendapat kesempatan untuk mengenal satu sama lain, seperti menerima pesan "selamat pagi, cantik" sebelum bertemu langsung atau kencan pertama yang berlebihan dan berlebihan.
2. Meminta Anda untuk menghapus profil kencan setelah bertemu hanya sekali, atau memaksakan gagasan eksklusivitas sejak dini.
3. Mencoba membuat Anda merasa bersalah karena tidak siap untuk mengatakan "Aku mencintaimu" kembali, bahkan setelah hanya beberapa kali kencan.
4. Mengirim SMS (atau menelepon) Anda sepanjang hari, setiap hari, yang sering kali merupakan upaya untuk "membangun rasa koneksi yang salah".
5. Menggunakan rasa insecure Anda untuk melawan Anda, seperti saat bertengkar— "mereka akan menuangkan garam ke luka ini, membuat Anda merasa pantas mendapatkan perlakuan yang buruk, atau memvalidasi ketakutan Anda," kata Burns.
6. Mengontrol waktu Anda dan mengharapkan Anda untuk selalu ada untuk mereka, seringkali menggunakan manipulasi untuk membuat Anda merasa bersalah. Beberapa contoh: “Saya suka menghabiskan waktu dengan Anda dan benar-benar tidak ingin berpisah hari ini. Apakah kamu tidak ingin menghabiskan waktu denganku? Tidak bisakah Anda membatalkan pertemuan Anda dan berbaring di tempat tidur dengan saya?”
Seringkali dalam hubungan yang melibatkan love bombing, "Anda akan mengalami pasang surut yang intens," jelas Burns. Hal-hal akan tampak luar biasa dan sempurna pada awalnya, tetapi pada akhirnya, akan runtuh karena hubungan tidak dapat menahan tekanan yang diberikan padanya.
Alasan love bombing menjadi memprihatinkan
Love bombing berpotensi berubah menjadi situasi yang melecehkan secara emosional, dengan cepat. "Love bombing dapat membuat seseorang merasa tercekik, tertekan, atau kewalahan oleh waktu yang dihabiskan bersama, dan dapat merusak harga diri seseorang yang mengarah ke perasaan membutuhkan, tidak aman, cemas, atau depresi, yang biasanya datang dalam bentuk dari gaslighting,” jelas Burns.
Love bombing dapat menyebabkan sejumlah dampak bagi hubungan dan mereka yang terlibat juga. “Itu menciptakan batas-batas yang mengendalikan,” catat Reed, dan memberi tekanan pada kedua belah pihak: “Orang yang mendapat perlakukan love bombing dapat merasa terbebani oleh perasaan tertekan untuk menjadi begitu baik dan sempurna, sementara pasangan ditekankan untuk menciptakan romansa yang membuat orang yang dianggap sempurna ini tetap ada, ini mengarah ke semacam lingkaran setan.
Jika mengalami love bombing apa yang harus dilakukan
Jika Anda merasa akan mendapat perlakuan love bombing, pastikan untuk memeriksa diri sendiri dan merenungkan apakah hubungan terasa sehat dan apakah berjalan dengan kecepatan yang nyaman bagi Anda. "Kadang-kadang ketika Anda sangat membutuhkan cinta dan sangat ingin merasakan sesuatu yang nyata dengan seseorang, Anda terjebak dalam kegembiraan dan potensi koneksi, dan berinvestasi dalam gagasan tentang seseorang daripada realitas mereka," ujar Burns.
Namun, komunikasi adalah kunci dalam semua hubungan. “Jika Anda tidak yakin apakah itu love bombing atau hanya ketertarikan yang kuat, cobalah memperlambatnya. Anda dapat memberi tahu pasangan Anda bahwa Anda bersemangat tentang mereka dan melihat ke mana arahnya, tetapi Anda memerlukan sedikit waktu dan ruang untuk memproses semua perasaan ini. Jika Anda perlu lebih sedikit mengirim pesan sepanjang hari atau mengurangi jumlah hari Anda nongkrong setiap minggu, pasangan yang pengertian harus menghargai itu," lanjut Burns.
Pada akhirnya, penting bagi Anda untuk merasa nyaman dengan diri sendiri dan hubungan Anda. Anda selalu dapat mencoba terapi hubungan atau berbicara dengan ahli kesehatan mental berlisensi.
PREVENTION
Baca juga: Pembelaan Agensi Soal Arawinda Jadi Korban Love Bombing, Banjir Kecaman
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.