TEMPO.CO, Jakarta - Hari AIDS Sedunia diperingati setiap 1 Desember. Seluruh dunia memperingatinya karena kasus infeksi human immunodeficiency virus atau HIV semakin tinggi. Namun, apa sebenarnya perbedaan HIV dengan AIDS?
HIV merupakan virus yang menyerang sel-sel tubuh yang melawan infeksi sehingga tubuh jadi rentan terhadap komplikasi yang mematikan. Saat terpapar virus, infeksi HIV akut mulai berkembang setelah 2-4 minggu infeksi dengan gejala seperti demam, sakit kepala, dan ruam. Selama tahap ini virus berkembang biak dan dengan cepat menyebar ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan kerusakan pada sistem kekebalan tubuh. Di tahap ini, orang dengan HIV sudah bisa menularkan. Jika tidak diobati tepat waktu, HIV dapat berkembang menjadi AIDS pada waktunya. Pada tahap akhir penyakit ini, viral load tinggi, gejalanya parah, dan tanpa pengobatan, seseorang tidak akan dapat bertahan hidup lebih dari beberapa tahun.
Di antara infeksi HIV akut dan AIDS, ada tahap kedua yang disebut infeksi HIV kronis di mana virus berkembang biak tetapi lebih lambat. Kemajuan penyakit dapat diperlambat selama tahap ini meskipun tidak dapat disembuhkan. ART atau terapi antiretroviral dapat membantu orang dengan HIV hidup lebih lama dan lebih sehat.
Ahli mikrobuiologi Neuberg Diagnostics India, Saranya Narayan, mengatakan bahwa HIV ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, paling sering selama hubungan seks tanpa kondom (seks tanpa menggunakan perlindungan yang tepat seperti kondom atau obat HIV untuk mencegah atau mengobati HIV) dan melalui penggunaan jarum suntik tidak steril yang terkontaminasi dengan darah orang yang terinfeksi. "Penularan dari ibu ke anak melalui kehamilan juga bisa terjadi meskipun hal ini dapat dikendalikan," ujar Narayan, dikutp dari Hindustan Times, Kamis, 1 Desember 2022.
HIV tetap berada di dalam tubuh seumur hidup. Meskipun HIV tidak dapat disembuhkan, HIV dapat dikendalikan melalui obat-obatan. Pengobatan HIV bersifat seumur hidup dan mengurangi atau bahkan menghilangkan kemampuan untuk menularkan virus kepada orang lain.
Apa itu AIDS?
HIV dapat menyebabkan AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) jika tidak diobati tepat waktu. "Human immunodeficiency virus (HIV) adalah penyebab utama penyakit kronis yang berpotensi fatal yang dikenal sebagai Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS). HIV mengganggu kapasitas tubuh untuk melawan penyakit dan infeksi dengan melemahkan sistem kekebalan," kata Narayan.
Perbedaan antara AIDS dan HIV
Narayan mengatakan jika seseorang yang terinfeksi HIV tidak menjalani pengobatan, mereka pada akhirnya dapat mengidap AIDS dengan serangkaian gejala. Orang yang terinfeksi HIV belum tentu mengalami AIDS, tapi orang yang mengalami AIDS sudah pasti terkena HIV.
Itu sebabnya, diagnosis dan pengobatan HIV dini sangat penting karena menurunkan angka kematian pasien karena AIDS dan menghentikan penularan HIV. Ada berbagai tes diagnostik HIV seperti deteksi virus, kuantifikasi virus, deteksi protein (Antigen) dan antibodi. Ada juga tes untuk menilai status kekebalan seseorang dengan infeksi HIV.
Baca juga: Tak Perlu Takut Tertular HIV/AIDS, ODHA pun Boleh Punya Anak
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.