TEMPO.CO, Jakarta - Bullying di kalangan anak-anak adalah masalah serius. Itu tidak dapat diabaikan sebagai pengalaman sekolah atau masalah remaja. Mulai dari stres, kecemasan, tingkat kinerja yang rendah, kurang percaya diri dan harga diri hingga berbagai masalah kesehatan, para ahli percaya bahwa intimidasi dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental anak. Meskipun demikian, orang tua harus memperhatikan tanda-tandanya dan yang terpenting, mengetahui apa itu bullying.
Ada empat jenis intimidasi dan semuanya berbahaya. Dari bullying fisik terdiri dari berbagai perilaku agresif seperti memukul, menendang, meludah, tersandung dan mendorong. Bullying verbal dapat terdiri dari menggoda, mengejek, mengancam, mempermalukan, memanggil nama dan melecehkan. Bullying relasional termasuk mengucilkan orang lain dari grup, bergosip, diam, memulai rumor, dan lainnya.
Cyberbullying adalah jenis intimidasi lain yang terungkap di dunia digital. Ini termasuk melecehkan orang secara online, di media sosial, mengejek atau mengolok-olok seseorang dalam obrolan grup, memposting gambar memalukan orang lain secara online, membuat profil palsu untuk menodai citra orang lain, dan lainnya.
Efek jangka pendek dan jangka panjang bullying
Penting untuk dipahami bahwa intimidasi dapat memiliki efek yang berbeda pada korban. Efek jangka pendek dari intimidasi meliputi prestasi sekolah yang buruk, penolakan untuk pergi ke sekolah, gejala PTSD yang bisa bertahan lama, kesepian dan penarikan sosial, tingkat percaya diri yang rendah, penyakit fisik seperti sakit perut, sakit kepala dan sakit umum di tubuh, tanpa alasan medis.
Jika tanda-tanda intimidasi tidak ditangani lebih awal dalam kehidupan atau dibiarkan tidak diobati, ini dapat bertahan untuk jangka waktu yang lebih lama, yang memengaruhi masa depan anak. Efek jangka panjang dari intimidasi meliputi kualitas hidup yang lebih rendah, tidak percaya diri atau harga diri, kesehatan fisik dan mental yang buruk, peluang menganggur lebih tinggi, risiko lebih besar menderita depresi, dan lebih cenderung menggunakan/penyalahgunaan zat.
Langkah pencegahan bullying yang bisa dilakukan orang tua
Langkah pertama untuk mencegah perundungan adalah memperhatikan dan mengenali tanda-tanda perundungan pada anak Anda. Waspadai setiap perubahan dalam perilaku anak Anda, waspadai semua tanda bahaya jangka pendek dan yang paling penting, jaga komunikasi antara Anda dan anak Anda tetap terbuka setiap saat. Jangan pernah membungkam mereka atau membatalkan perasaan mereka. Beri tahu mereka bahwa mereka mendapat dukungan penuh dari Anda tanpa penilaian apa pun.
Ketika datang untuk membantu anak Anda mengatasi efek intimidasi atau melindungi mereka dari penindasan lagi, penting untuk mendekati mereka dengan kesabaran dan ketenangan. Beri mereka waktu, biarkan mereka memutuskan apakah mereka dapat mempercayai Anda dan tidak merasa tersinggung jika mereka bersembunyi dari Anda. Begitu mereka terbuka untuk Anda, jangan menjadi agresif atau marah pada diri Anda sendiri. Anda mungkin menakut-nakuti anak Anda atau memperburuk keadaan mereka.
Penting bagi Anda untuk memberi tahu anak Anda bahwa bukan salah mereka jika mereka diintimidasi, tetapi dorong mereka untuk melawannya dan bersikap tegas. Ini tidak berarti Anda meminta mereka untuk membalas. Katakan kepada mereka untuk menyampaikannya kepada seorang guru. Sebagai orang tua, Anda mungkin merasa tergoda untuk mengeluh atau melaporkan kejadian tersebut, tetapi yang terbaik adalah menyimpan catatan dan saksi dari semua kejadian intimidasi sehingga Anda memiliki kasus yang kuat untuk dibuat.
Selalu beri tahu anak Anda bahwa Anda mendukungnya, apa pun yang terjadi. Ciptakan ruang yang aman di rumah, tempat mereka dapat bercerita tentang pengalaman sehari-hari mereka.
TIMES OF INDIA
Baca juga: Inilah 4 Ciri-ciri Anak Mengalami Bullying
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.