Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal 6 Kepribadian Anak dan Gaya Pengasuhannya

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi Mengasuh Anak. shutterstock.com
Ilustrasi Mengasuh Anak. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Setiap anak unik dan spesial dengan caranya masing-masing. Ada yang sensitif, ada yang lebih ulet, lalu ada yang cerdas secara emosional sekaligus jenaka. Namun kepribadian anak-anak itu beragam.

Sebagai orang tua, triknya adalah dengan memahami bagaimana anak Anda, bagaimana mereka berperilaku, apa yang mereka sukai, hal-hal yang membuat mereka senang dan banyak lagi. Berikut ini beberapa ciri kepribadian anak-anak yang perlu diketahui dan cara untuk mengasuhnya. Tapi ingat, anak Anda bisa lebih dari sekadar sifat-sifat ini.

1. Pemikir

Seorang anak yang pemikir adalah pendiam, cukup terorganisir dan sangat kalkulatif sebelum menanggapi atau bereaksi terhadap sesuatu, itu adalah hal yang baik. Mereka juga bisa penasaran dan mungkin mengajukan banyak pertanyaan. Meskipun terkadang menjadi sedikit membuat frustrasi orang tua untuk menjawab semua dengan 'mengapa' atau terus-menerus dikoreksi untuk sesuatu yang mereka katakan atau lakukan, berdasarkan pemahaman anak mereka.

Sebab itu Anda perlu bersabar. Jangan membungkam mereka atau menyuruh mereka berhenti bertanya. Sebaliknya berikan mereka informasi yang mereka butuhkan atau jelaskan kepada mereka mengapa Anda melakukan apa yang Anda lakukan. Kembangkan pikiran mereka dan dorong mereka untuk mempelajari hal-hal baru yang menarik. Anda bisa memperkenalkan mereka pada teka-teki, permainan asah otak, dan buku.

2. Anak yang sensitif

Anak yang sensitif sangat emosional, mereka merasakan hampir segalanya. Sesuatu yang sepele seperti tepukan di kepala, omelan, atau ceramah 2 menit juga bisa membuat mereka menangis. Orang tua harus sangat berhati-hati di sekitar anak-anak yang sensitif. Terlepas dari kesalahan siapa itu, mereka mungkin menanggung semuanya sendiri. Saat mereka dewasa, orang tua seharusnya tidak mengharapkan mereka menjadi dewasa. Dan pastinya, menghukum mereka bukanlah jawabannya. Pastikan Anda mendengarkan mereka, biarkan mereka berekspresi dan membimbing mereka ke mana pun mereka membutuhkan bantuan Anda.

3. Anak yang senang tampil

Anak yang senang tampil di depan umum tidak takut dengan percakapan. Mereka tidak pemalu, tertutup atau takut konfrontasi. Sebaliknya, mereka menikmati perhatian, sedikit keramaian untuk menghibur mereka. Jadi orang tua dari anak dengan tipe kepribadian ini tidak boleh menghentikan anak mereka untuk menjadi diri mereka sendiri. Alih-alih libatkan mereka, pelihara hasrat mereka. Jika mereka suka tampil di atas panggung, melakukan mimikri, akting, bantu mereka mengejarnya lebih jauh.

4. Liar 

Memiliki anak liar mungkin sulit dan bahkan menantang. Mereka tidak terlalu patuh dan Anda mungkin merasa sulit untuk menjinakkannya. Tetapi hal yang baik tentang mereka adalah mereka penuh dengan optimisme dan semangat untuk hidup. Mereka mendekati hal-hal dengan positif dan mengingat bahwa mereka mendengarkan hati mereka, mereka sangat puas. Namun, jika Anda ingin mereka menyelesaikan tugas, bantu mereka memahami alasannya dan berikan juga instruksi sederhana. Jangan memerintah mereka, lebih baik tingkatkan level mereka dan lakukan percakapan yang bermakna.

5. Pemalu

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anak-anak dengan kepribadian 'wallflower' pemalu dan suka tetap berada di zona nyaman mereka. Mereka tidak terlalu ekstrover dan menjaga jarak dari orang asing. Mereka menyukai tempat yang sunyi, sunyi dan menghindari segala bentuk interaksi. Meskipun demikian, orang tua harus sangat berhati-hati untuk tidak menyerang ruang pribadi anak mereka sekaligus membantu mereka menjadi lebih bersosialisasi. Jangan berharap mereka tiba-tiba menjadi orang yang berbeda. Beri mereka waktu dan pengarahan sebelum mengunjungi tempat baru atau orang baru. Mereka pasti tidak suka kejutan seperti itu.

6. Penjelajah

Para penjelajah adalah anak-anak yang penasaran dan ingin tahu. Mereka terpesona oleh segala sesuatu yang baru di sekitar mereka. Mereka tidak membatasi diri pada apa yang dilihat mata, didengar telinga, atau dicium hidung. Mereka suka melakukan semuanya sekaligus dan merasakan segalanya. Anak-anak dengan sifat-sifat ini tidak kenal takut, tetapi terkadang itu bisa berbahaya. Sebaiknya, orang tua harus menemani mereka dan/atau harus tahu apa yang sedang dilakukan anak mereka. Jangan terlalu protektif atau mengontrol, tapi pastikan juga mereka tidak terluka.

TIMES OF INDIA

Baca juga: 4 Tantangan Anak Perempuan di Zaman Kini, Apa Saja?

“Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Mengajak Anak Bersantap di Restoran Mewah saat Bepergian

1 hari lalu

Ilustrasi makan bareng keluarga. Unsplash.com/Pablo Merchn Montes
Tips Mengajak Anak Bersantap di Restoran Mewah saat Bepergian

Berikut ini beberapa tips untuk yang ingin mengajak anak-anak bersantap di restoran mewah saat bepergian


Marak Anak Lakukan Kejahatan Sadistis, Dirjen HAM Desak Revisi UU SPPA

1 hari lalu

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Shutterstock
Marak Anak Lakukan Kejahatan Sadistis, Dirjen HAM Desak Revisi UU SPPA

Dirjen HAM Dhahana Putra mengakui kasus kejahatan seperti pembunuhan dan kekerasan seksual yang melibatkan anak meningkat


Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

2 hari lalu

Ilustrasi keluarga memasak bersama. Freepik.com
Psikolog: Gentle Parenting Bantu Kembangkan Kecerdasan Emosional Anak

Teknologi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan anak.


Psikolog Minta Media Sosial Digunakan untuk Informasi Positif

2 hari lalu

Ilustrasi anak perempuan dan laki-laki melihat telepon pintar. (Unsplash/Tim Gouw)
Psikolog Minta Media Sosial Digunakan untuk Informasi Positif

Psikolog menyarankan media sosial sebaiknya digunakan untuk hal-hal yang menimbulkan dampak positif dan bukan konten negatif.


Alasan Orang Tua Tak Boleh Abaikan Waktu Bermain Remaja

3 hari lalu

Ilustrasi remaja (pixabay.com)
Alasan Orang Tua Tak Boleh Abaikan Waktu Bermain Remaja

Waktu bermain bukan saat anak memegang gawai melainkan berinteraksi dengan teman-teman sebaya dan hal ini harus jadi perhatian orang tua.


Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

3 hari lalu

Ilustrasi anak-anak yang sedang membuka media sosial atau sosmed (Foto: Pexels)
Psikolog Minta Orang Tua Bekali Anak dengan Panduan Gunakan Media Sosial

Paparan konten negatif di media sosial bisa menimbulkan gangguan perkembangan sosial pada anak yang belum matang secara emosional.


Geger Pelecehan di Panti Sosial, Kepolisian Malaysia Akan Panggil Yayasan GISB

3 hari lalu

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak perempuan. Shutterstock
Geger Pelecehan di Panti Sosial, Kepolisian Malaysia Akan Panggil Yayasan GISB

Kepolisian Malaysia akan memanggil pucuk pimpinan panti sosial yang dikelola yayasan GISB.


Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

4 hari lalu

Ilustrasi remaja perempuan sedang melihat gawai. (Unsplash/Luke Porter)
Pemicu Remaja Terpengaruh Hal Negatif, Media Sosial dan Kurang Percaya Diri

Pengaruh media sosial merupakan pemicu remaja rentan terpengaruh hal buruk, selain karena korban pola asuh yang kurang maksimal.


Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

4 hari lalu

Ilustrasi Pernikahan/Alissha Bride
Alasan Psikolog Minta Pernikahan Sudah Dipikirkan sejak Remaja

Psikolog mengatakan persiapan pernikahan dan berkeluarga sebaiknya sudah dipikirkan sejak remaja, ini alasannya.


Pakistan Laporkan Kasus Polio Pertama dalam 16 Tahun

9 hari lalu

Pakistan Laporkan Kasus Polio Pertama dalam 16 Tahun

Pada 2023 Pakistan melaporkan enam kasus polio sedangkan pada 2022 angkanya adalah 20 kasus.