TEMPO.CO, Jakarta - Mendengar detak jantung janin adalah hal yang membahagiakan bagi para calon orangtua. Detak jantung janin dapat dideteksi dengan USG Vagina mulai usia 5-6 minggu setelah kehamilan.
Setelah janin mencapai usia 6-7 minggu, detak jantung dapat dikategorikan dengan baik. Saat itu dokter akan memeriksa USG perut dan vagina secara rutin untuk mengetahui perkembangan janin.
Mengutip Healthline, saat melakukan USG yang pertama kalinya, ada beberapa hal yang diperiksa oleh dokter, seperti mengkonfirmasi kehamilan yang layak dan tidak layak, mengkonfirmasi detak jantung janin, mengukur panjang bayi yang dapat membantu menentukan usia kehamilan, serta menilai kehamilan abnormal.
detak jantung janin Anda harus antara 90-110 detak per menit (bpm) pada 6-7 minggu kehamilam. Pada minggu ke-9, detak jantung janin Anda akan mencapai 140-170 bpm.
Bagaimana bila detak jantung janin tidak terdengar?
Saat USG pertama mungkin detak jantung janin belum terdengar. Hal tersebut adalah hal yang umum. Dokter akan menyarankan Anda untuk menjadwalkan USG kembali.
Beberapa kemungkinan yang menyebabkan detak jantung tidak terdengar adalah rahim berujung serta perut yang terlalu besar hingga tidak terdengar. Jika tidak ada detak jantung yang terdeteksi, dokter Anda akan memeriksa ukuran janin Anda.
Alat yang digunakan untuk memeriksa detak jantung janin adalah ultrasound transvaginal atau ultrasound perut 2D atau 3D. Ultrasonografi transvaginal digunakan selama awal kehamilan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang embrio. Ultrason perut 3D memungkinkan dokter untuk melihat lebar, tinggi, dan kedalaman janin dan organ Anda dengan lebih baik.
MELINDA KUSUMA NINGRUM
Baca juga: Kiat Mengukur Detak Jantung Janin Normal