TEMPO.CO, Jakarta - Peradangan kronis menjadi penyebab dan pemicu banyak penyakit umum, termasuk stroke, penyakit jantung, dan diabetes. Ini juga terkait dengan penambahan berat badan dan obesitas. Dan makanan yang Anda makan bisa memicu peradangan ini dengan beberapa cara. Salah satunya, mengikuti pola makan atau diet anti-inflamasi dapat membantu melawan peradangan kronis, berpotensi memperlambat atau menghindari penyakit, dan meningkatkan umur panjang serta dapat merasa lebih baik dan lebih bahagia.
"Diet" anti-inflamasi atau anti radang bukanlah diet khusus. Ini lebih dari sekadar pedoman nutrisi yang berfokus pada pengurangan dan pencegahan peradangan kronis di tubuh Anda. "Secara umum, diet anti-inflamasi mencakup makanan yang terutama anti-inflamasi dan menghindari makanan yang secara intrinsik pro-inflamasi," kata Pooja Mahtani, ahli gizi yang berspesialisasi dalam nutrisi fungsional.
Meskipun ada pedoman umum untuk makanan apa yang dianggap anti-inflamasi dan pro-inflamasi, perlu disesuaikan dengan kondisi tubuh individunya. Makanan yang mungkin menyebabkan inflamasi untuk satu orang bisa saja sangat aman untuk orang lain. Meskipun demikian, diet antiinflamasi memiliki dua prinsip umum yaitu, makan makanan utuh dengan lemak dan protein sehat dan mempertahankan respons glikemik yang stabil yaitu, menghindari lonjakan dan penurunan gula darah.
Manfaat diet anti-inflamasi
Manfaat dari diet anti-inflamasi, akan sangat membantu untuk mendefinisikan peradangan kronis dan memahami bagaimana hal itu dapat menyebabkan dampak yang buruk bagi kesehatan. "Peradangan adalah produk sampingan dari pengawasan kekebalan. Ketika sistem kekebalan mencurigai ada sesuatu yang salah, ia mengirimkan signal yang kemudian dapat melepaskan mediator peradangan di tempat tertentu di tubuh untuk 'memperbaiki' masalah tersebut," kata Mahtani.
Seiring waktu, peradangan kronis ini dapat merusak jaringan dan organ tubuh yang sehat, berkontribusi terhadap, penyakit jantung, osteoartritis, artritis reumatoid, penyakit alzheimer, penyakit parkinson, serta kanker. Sebaliknya, meredakan peradangan dapat mengurangi beban penyakit kronis, meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan, serta meningkatkan suasana hati.
Diet anti-inflamasi telah terbukti melindungi dari penyakit tertentu, meningkatkan umur panjang, dan memperlambat penuaan. Ini juga dikaitkan dengan suasana hati yang lebih baik dan lebih sedikit gangguan mental.
Dalam laporan tahun 2022 yang diterbitkan dalam Journal of Health, Population, para peneliti melaporkan bahwa dampak jangka panjang ke makanan anti-inflamasi dapat mencegah depresi dan kecemasan. Sementara mengonsumsi makanan pro-inflamasi dalam jumlah besar dapat meningkatkan dan memperburuk masalah kesehatan mental ini.
Daftar makanan pemicu inflamasi dan anti-inflamasi
Setiap orang bereaksi berbeda terhadap makanan dengan satu atau lain cara. Apa yang mungkin sehat untuk seseorang mungkin tidak bekerja untuk orang lain dengan intoleransi makanan. Namun, ada beberapa makanan yang dianggap anti peradangan bagi kebanyakan orang. Makanan ini meliputi:
- Buah-buahan, terutama buah-buahan berserat seperti buah beri, pir, dan apel
- Sayuran, terutama daun bawang dan sayuran silangan seperti bawang putih, daun bawang, bawang bombay, daun bawang, brokoli, kol, kembang kol, sawi, dan kubis Brussel
- Mentega organik atau ghee
- Minyak kelapa
- Alpukat
- Biji-bijian
- Kacang-kacangan dan sayuran
- Beberapa biji-bijian mengandung serat tinggi, seperti quinoa
- Rempah-rempah seperti kunyit dan jahe
- Ikan yang kaya omega-3 seperti salmon dan sarden
- Daging organik
Di sisi lain adalah makanan pro-inflamasi. Masalah utama di sini adalah bahwa makanan olahan, gula, dan lemak berkualitas rendah cenderung memicu respons inflamasi dalam tubuh. Berikut adalah rincian makanan yang harus dihindari (atau batasi sebanyak mungkin) pada diet anti-inflamasi:
- Gula murni
- Sirup jagung fruktosa tinggi
- Pemanis buatan
- Beberapa minyak terhidrogenasi dan mengandung lemak trans
NADIA RAICHAN FITRIANUR | MINDBODYGREEN
Baca juga: 8 Makanan Inflamasi yang Harus Dihindari Penderita Radang Sendi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.