Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Kebiasaan Buruk yang Bisa Memperpendek Usia, Termasuk Sedentary Lifestyle

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi pesta. Foto : Freepik
Ilustrasi pesta. Foto : Freepik
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Merokok dan minum minuman beralkohol berlebihan akan memicu banyak penyakit dan memperpendek usia. Bukan itu saja, banyak kebiasaan buruk lainnya yang tanpa disadari bisa berkontribusi pada kematian dini. 

Tomi Mitchell, dokter keluarga yang menerapkan strategi kesehatan holistik, mengungkap beberapa kebiasaan lain yang dapat memperpendek harapan hidup, termasuk makan makanan olahan tinggi gula dan lemak, duduk untuk waktu yang lama, dan kurang berolahraga. Tapi tenang saja, semua kebiasaan ini bisa diubah. 

Inilah kebiasaan buruk yang harus diubah menurut Mitchell. 

1. Suka menunda 

Bukan rahasia lagi bahwa menunda-nuda bisa berdampak negatif dalam banyak hal, dari nilai buruk hingga kehilangan kesempatan. Namun, tahukah Anda bahwa menunda-nunda juga bisa menjadi masalah hidup dan mati? Penelitian telah menunjukkan bahwa pasien kanker yang menunda mencari pengobatan lebih mungkin untuk mati daripada mereka yang tidak.

"Menunda-nunda bisa menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan, tetapi penting untuk diingat bahwa kesehatan dipertaruhkan. Jika Anda atau seseorang menderita kanker, jangan ambil risiko memperburuk situasi dengan menunda pengobatan. Itu bisa menjadi perbedaan antara hidup dan mati," kata Mitchell, seperti dikutip eatthis.com. 

2. Ingin selalu ingin bersenang-senang

Orang yang ingin bersenang-senang lebih cenderung menyerah pada tekanan teman sebaya, yang dapat menyebabkan mereka memiliki kebiasaan penyebab kanker, seperti merokok atau minum alkohol. Selain itu, orang-orang yang suka bersenang-senang cenderung mendahulukan kebutuhan mereka sendiri, yang mengarah ke pilihan gaya hidup yang tidak sehat.

"Misalnya, mereka mungkin melewatkan makan atau memilih makanan olahan daripada buah dan sayuran yang sehat. Semua faktor ini dapat meningkatkan risiko kanker," Mitchell menjelaskan.  

3. Malas ke kamar mandi 

Mitchell mengatakan bahwa banyak orang takut menggunakan kamar mandi yang menyebabkan orang menahan buang air kecil atau buang air besar. Menahan buang air besar, menurut peneitian, mungkin tidak secara langsung meningkatkan faktor risiko kanker usus besar. Namun, menahannya dapat menyebabkan sembelit. Ini akan bertambah berat jika menjalani pola makan rendah serat, yang merupakan faktor risiko kanker usus besar. 

4. Bersikap negatif

"Sama seperti sel kanker dapat tumbuh dan berkembang biak di dalam tubuh, demikian juga pikiran dan perasaan negatif," kata Mitchell. “Dan seperti halnya kanker, pikiran dan perasaan negatif dapat memiliki efek yang merugikan pada kesehatan fisik kita. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang memiliki sikap positif lebih kecil kemungkinannya untuk terkena kanker."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pasien kanker yang mempertahankan pikiran positif lebih mungkin untuk merespons dengan baik pengobatan. Ada beberapa kemungkinan penjelasan. Pertama, berpikir positif dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih mampu melawan sel kanker. Kedua, memiliki sikap positif dapat mengarah pada kebiasaan yang lebih sehat, seperti makan bergizi makanan dan berolahraga secara teratur. Ketiga, penelitian telah menunjukkan bahwa orang dengan pandangan positif cenderung hidup lebih lama daripada mereka yang pesimis. 

5. Penyakit menular seksual 

Penyakit kanker meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu faktor penyebabnya adalah meningkatnya jumlah orang yang terlibat dalam perilaku berisiko, seperti memiliki banyak pasangan seksual. Kanker serviks, penis, esofagus, vagina, dan vulva, dikaitkan dengan human papillomavirus (HPV). Masing-masing jenis kanker ini telah dikaitkan dengan HPV yang dapat ditularkan melalui hubungan seks tanpa kondom. Risiko tertular kanker meningkat dengan jumlah pasangan seksual.

6. Gaya hidup banyak diam

Menurut Mitchell, sedentary lifestyle atau gaya hidup yang tidak banyak bergerak dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap harapan hidup. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang menjalani kehidupan tidak banyak bergerak lebih mungkin meninggal lebih awal daripada mereka yang aktif secara fisik.

Ada beberapa alasan untuk ini. Pertama, kebiasaan buruk tidak banyak bergerak dapat menyebabkan obesitas dan masalah kesehatan lainnya seperti penyakit jantung dan diabetes. Kedua, aktivitas fisik membantu menjaga tubuh berfungsi dengan benar, membantu menjaga tulang dan otot tetap kuat, dan juga membantu mengurangi tingkat stres. Terakhir, olahraga telah terbukti meningkatkan fungsi kognitif dan melindungi terhadap kondisi seperti penyakit Alzheimer.

EATTHIS.COM

Baca juga: Minum Kopi 2-3 Cangkir Sehari Bisa Bikin Panjang Umur, Kata Penelitian

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

3 jam lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

1 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

1 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

3 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

6 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

7 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

9 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

9 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

13 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.