Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bisakah Cuka Apel Membantu Menurunkan Berat Badan dan Membakar Lemak?

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi cuka apel. shutterstock.com
Ilustrasi cuka apel. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cuka apel digunakan selama berabad-abad karena memiliki pembersihan, pemulihan, dan penyembuhan. Cuka ini terbentuk ketika ragi ditambahkan ke jus apel yang mengubah gula jus menjadi alkohol yang kemudian diubah lagi menjadi asam asetat melalui proses fermentasi. 

Banyak manfaat yang ditawarkan cuka ini, termasuk mengurangi masalah pencernaan, mengembangkan bakteri bermanfaat bagi usus, dan membantu menjaga berat badan yang sehat dan kadar gula darah. Meski belum konklusif, cuka ini menciptakan kondisi untuk koreksi tubuh dan secara tidak langsung membantu penurunan berat badan.

Dokter Robert H. Shmerling dari Fakultas Senior di Harvard Health melacak studi tentang kemanjuran cuka apel dan menemukan beberapa penelitian pada tikus gemuk yang hampir menyarankan bahwa asam asetat dapat mencegah penumpukan lemak dan meningkatkan metabolisme mereka.

“Studi manusia yang paling banyak dikutip adalah percobaan tahun 2009 terhadap 175 orang, yang mengonsumsi minuman yang mengandung 0, 1, atau 2 sendok makan cuka setiap hari. Setelah tiga bulan, mereka yang mengonsumsi cuka mengalami penurunan berat badan sedang (2 hingga 4 pon) dan kadar trigliserida lebih rendah daripada mereka yang tidak minum cuka. Studi kecil lainnya menemukan bahwa konsumsi cuka meningkatkan rasa kenyang setelah makan, tetapi hal itu menyebabkan mual. Tak satu pun dari penelitian ini yang secara khusus mempelajari cuka sari apel," kata dia.

Dia juga mengutip studi 2018 di Science Direct, yang secara acak melibatkan 39 subjek penelitian untuk mengikuti diet kalori terbatas dengan cuka apel atau diet kalori terbatas tanpa cuka sari apel selama 12 minggu.

“Kedua kelompok mengalami penurunan berat badan, kelompok cuka sari apel kehilangan lebih banyak. Seperti banyak penelitian sebelumnya, yang satu ini cukup kecil dan berjangka pendek,” katanya.

Bagaimana cuka apel membantu menurunkan berat badan? 

1. Meningkatkan metabolisme
Penelitian telah menunjukkan bahwa ACV meningkatkan enzim AMPK yang mendukung manfaat ini.

2. Meningkatkan sensitivitas insulin
Cuka apel membantu mengatur kadar gula darah sehingga dapat menjaga berat badan yang sehat. Peneliti menyarankan bahwa mengonsumsi cuka apel sebelum makan yang mengandung karbohidrat dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Ketika memiliki sensitivitas insulin yang lebih baik, lemak perut atau lemak visceral cenderung tidak menumpuk. Namun, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan dosis ACV jika sedang menjalani pengobatan diabetes.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Mengurangi penyimpanan lemak
Bila mengonsumsi cuka apel, glukosa tidak naik sebanyak setelah makan dan tubuh tidak perlu membuat banyak insulin. Ketika insulin dalam tubuh lebih sedikit, lemak lebih mudah dipecah dan cenderung menyimpannya. Penelitian pada hewan telah menunjukkan bahwa penderita diabetes obesitas yang diberi asam asetat atau asetat melindungi mereka dari penambahan berat badan dan meningkatkan ekspresi gen yang mengurangi penyimpanan lemak perut dan lemak hati.

4. Membakar lemak
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa diet tinggi lemak yang dilengkapi dengan asam asetat menemukan peningkatan yang signifikan pada gen yang bertanggung jawab untuk pembakaran lemak, yang menyebabkan berkurangnya lemak tubuh. Selain itu, cuka apel meningkatkan rasa kenyang.

Namun, selain mengonsumsi cuka apel, penting juga untuk mengikuti diet seimbang dengan kebiasaan gaya hidup sehat seperti berolahraga, tidur teratur, dan menjaga diri tetap terhidrasi untuk mencapai penurunan dan mempertahankan berat badan normal.

INDIAN EXPRESS

Baca juga: Cuka Apel Kaya Manfaat, Kapan Waktu Terbaik Mengonsumsinya?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.


Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Tanda Tubuh Kekurangan Probiotik

4 jam lalu

Ilustrasi kanker usus besar. shutterstock
6 Tanda Tubuh Kekurangan Probiotik

Menurut sebuah studi, probiotik dapat membantu mengembalikan keseimbangan mikrobiota usus dalam tubuh.


Maskapai Penerbangan Thailand Ini Bakal Minta Penumpang Menimbang Sebelum Naik

1 hari lalu

Ilustrasi turis atau wisatawan di bandara. (Pexel)
Maskapai Penerbangan Thailand Ini Bakal Minta Penumpang Menimbang Sebelum Naik

Beberapa maskapai penerbangan internasional, seperti Korean Air dan Air New Zealand, sudah menimbang penumpang sebelum naik.


5 Tanda Tubuh Perlu Segera Detoks Gula

2 hari lalu

Wanita mengalami susah tidur atau insomnia. Freepik.com/Jcomp
5 Tanda Tubuh Perlu Segera Detoks Gula

Jika mengalami hal ini segera lakukan detoks gula demi menjaga kesehatan tubuh


5 Kebiasaan yang Wajib Dihindari agar Berat Badan Tetap Ideal

2 hari lalu

Ilustrasi wanita dan timbangan. shutterstock.com
5 Kebiasaan yang Wajib Dihindari agar Berat Badan Tetap Ideal

Jaga berat badan dengan menghindari kombinasi makanan yang tidak sehat, statis sepanjang hari, hingga sarapan dengan kandungan gula yang tinggi.


Vidi Aldiano Sejak 2019 Berjuang Lawan Kanker Ginjal, Ini Gejala dan Penyebabnya

2 hari lalu

Vidi Aldiano mengunggah foto dipeluk ibunya saat menjalani pengobatan kanker, Senin, 18 September 2023. (Instagram/@vidialdiano)
Vidi Aldiano Sejak 2019 Berjuang Lawan Kanker Ginjal, Ini Gejala dan Penyebabnya

Vidi Aldiano sudah berjuang melawan kanker ginjal sejak 2019. Apa gejala dan penyebab kanker ginjal?


ITS Kukuhkan Enam Profesor Baru

2 hari lalu

Enam profesor baru ITS berfoto bersama dengan jajaran pimpinan dan Dewan Profesor ITS beserta keluarga dan tamu undangan yang hadir, Rabu, 20 September 2023. (ANTARA/HO-Humas ITS)
ITS Kukuhkan Enam Profesor Baru

ITS terus meningkatkan daya saing dalam bidang penelitian.


Jangan Terkecoh, Berikut Tips Pilih Minyak Alpukat dari Pakar

5 hari lalu

Minyak Alpukat. Freepik.com/Freepic.diller
Jangan Terkecoh, Berikut Tips Pilih Minyak Alpukat dari Pakar

Minyak alpukat kaya asam lemak tak jenuh yang bermanfaat untuk mendukung kesehatan jantung. Berikut tips memilih minyak yang berkualitas.


5 Manfaat Rutin Detoks Gula, Meremajakan Kulit hingga Menurunkan Berat Badan

8 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
5 Manfaat Rutin Detoks Gula, Meremajakan Kulit hingga Menurunkan Berat Badan

Detoks gula seperti namanya adalah detoksifikasi untuk mencoba membuang kelebihan gula dari tubuh.


BRIN Kukuhkan 4 Profesor Riset dari Berbagai Bidang, Dari Teknologi AI Hingga Nuklir

10 hari lalu

Papan nama Gedung BRIN di Jakarta. Foto: Maria Fransisca Lahur
BRIN Kukuhkan 4 Profesor Riset dari Berbagai Bidang, Dari Teknologi AI Hingga Nuklir

Masalah air danau hingga nuklir menjadi perhatian para periset BRIN.


5 Langkah Menangkal Obesitas Pemicu Penyakit Jantung

11 hari lalu

Ilustrasi wanita paruh baya olahraga. Freepik.com/Stockking
5 Langkah Menangkal Obesitas Pemicu Penyakit Jantung

Selama lebih dari 20 tahun kematian akibat penyakit jantung terkait obesitas naik tiga kali lipat. Pakar membagi lima langkah mencegahnya.