TEMPO.CO, Jakarta - Wanita mulai menopause pada usia yang berbeda. Biasanya perubahan dimulai pada usia 40-an, tetapi sebagian wanita sekarang mulai mengalami perubahan pada usia 30-an. Faktanya, perubahan hormonal tertentu yang terkait dengan menopause tidak hanya memengaruhi tubuh wanita, tetapi juga kesehatan mentalnya.
Menopause merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan seorang wanita. Wanita menghabiskan sepertiga dari hidup mereka dalam masa menopause. Gejala menopause dapat memengaruhi kehidupan pribadi dan profesional wanita. Karena itu ada baiknya untuk mempersiapkan tubuh memasuki masa ini.
Berikut beberapa tips memasuki masa menopause dengan mudah.
1. Perhatikan porsi makan
Ahli gizi makrobiotik, Shonali Sabherwal, menjelaskan bahwa makanan yang dipilih memengaruhi kesehatan usus, hormon, dan sistem kardiovaskular. Salah satu yang perlu dihindari untuk menopause yang mudah adalah mengonsumsi susu berlebih dan makanan olahan. Selain itu, hindari juga alkohol dan kafein karena melemahkan kelenjar adrenalin.
“Jadi, sejak usia 20 tahun, seorang wanita harus makan dengan baik dan menjalani gaya hidup sehat. Ini sangat penting. Jika wanita merawat hidup dan penyakit mereka pada usia yang lebih muda, menopause akan lebih mudah bagi mereka.” ucap Sabherwal.
2. Kenali perimenopause
Perimenopause adalah salah satu hal yang umumnya diabaikan oleh perempuan, masyarakat, dan medis profesional. Spesialis obgyn dari Mumbai, Nozer Sheriar, menjelaskan bahwa penting untuk mengenali dan mempelajari tentang perimenopause adalah agar terhindar dari mitos dan kesalahpahaman yang beredar di masyarakat.
3. Memahami keseimbangan hormon
Hormon biasanya berkaitan dengan tingkat stres dan kesehatan mental seorang perempuan. Karena itu, penting memahami hormon sebelum memasuki fase menopause.
Sheriar juga menjelaskan bahwa pasangan perlu terlibat dalam fase ini. “Terkadang wanita juga berbicara tentang kesehatan emosional dan kecemasan. Sebaiknya pria hadir serta berkomitmen terhadap kesehatan pasangannya,” ucapnya.
Selain itu Sheriar menyarankan cara lain, yakni terapi menopause hormon (MHT). Terapi hormon ini dapat diberikan secara oral, tergantung pada usia, gejala, profil kesehatan, dan sejauh mana kadar estrogen turun. Ia juga menambahkan bahwa ada beberapa faktor yang mungkin bisa berdampak pada terapi hormon ini, yaitu dapat berdampak terhadap pembekuan darah dan kesehatan jantung.
NADIA RAICHAN FITRIANUR | INDIANEXPRESS
Baca juga: Cerita Michelle Obama Rutinitas Olahraganya Berubah Setelah Menopause
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.