Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kanker Kulit Melanoma Awalnya Menyerupai Tahi Lalat, Ketahui Bedanya

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi tahi lalat. Onlinenews.com.pk
Ilustrasi tahi lalat. Onlinenews.com.pk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan tahi lalat tidak berbahaya. Itu sebabnya, orang sering tidak memperhatikannya ketika tumbuh di badan. Padahal, kadang kala kanker kulit melanoma pertama kali muncul menyerupai tahi lalat.

Meski bentuknya mirip, menurut Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) Cabang Jakarta, Danang Triwahyudi, ada perbedaan yang nyata antara gejala kanker dan tahi lalat biasa.

“Sesuatu yang normal itu biasanya bentuknya bagus, simetris, kemudian warnanya satu, dan tidak ada luka,” kata dia dalam konferensi pers  Edukasi Media tentang Dampak Sinar UV terhadap Kesehatan Kulit dan peluncuran ulang produk Vaseline UV Extra Brightening dengan inovasi teknologi GlutaGlow di Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa, 15 November 2022.

Jika ada kelainan menyerupai tahi lalat yang tidak sesuai dengan ciri-ciri tersebut, ada baiknya waspada. Apalagi jika tanda itu baru muncul di saat usia dewasa.

Dokter Danang mengatakan bahwa ada panduan ABCDE untuk memeriksakan diri sendiri menggunakan mata dan cermin. A untuk asimetri atau bentuknya tidak teratur, B untuk border atau batas yang tidak jelas, C untuk color atau warna yang lebih dari dua atau tiga, D untuk diameter atau ukuran, dan E untuk evolusi atau perubahan bentuk, warna, dan ukuran.

Di antara jenis kanker kulit, melanoma dianggap yang paling ganas. Namun sebenarnya kanker ini bisa sembuh sempurna jika mendapatkan pengobatan sejak stadium dini karena belum menyebar ke area tubuh lain.

“Begitu sudah masuk lebih dalam melalui pembuluh darah, (kanker) bisa menyebar ke tempat lain kemudian prognsisnya menjadi lebih jelek,” ujar Danang. Itu sebabnya, dia menyarankan pemeriksaan atau skrining setahun sekali.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kanker kulit muncul ketika terjadi mutasi atau perubahan genetik pada sel kulit. Diduga, penyebab utama perubahan genetik tersebut adalah paparan sinar matahari berlebihan. 

Menurut Danang, meski terkena paparan sinar matahari cukup tinggi, orang Indonesia yang berkulit gelap memiliki cukup melanin untuk melindingi kulit. Tapi kasus kanker kulit akhir-akhir ini meningkat. 

“Allah sudah memberikan melanin yang cukup untuk melindungi dari sinar matahari, tapi entah kenapa sekarang ternyata meningkat. Barangkali ozone-nya bolong sehingga sinar matahari langsung masuk,” kata dia.

Kasus kanker kulit tertinggi di dunia ada di Australia yang memiliki sinar matahari cukup tinggi. “Mungkin karena orang Australia asli aborigin, bukan orang kulit putih,” kata dia.

Baca juga: Inilah Gejala Tumor Kulit Seperti yang Dialami Khloe Kardashian

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Sumber Vitamin D: Makanan hingga Sinar Matahari Pagi

6 hari lalu

Ilustrasi Telur Rebus
3 Sumber Vitamin D: Makanan hingga Sinar Matahari Pagi

Vitamin D, nutrisi penting untuk kesehatan tulang, sistem kekebalan tubuh, dan fungsi otot


Trik Mengetahui Kecukupan Vitamin D lewat Bayangan

32 hari lalu

Ilustrasi bayangan. hallandwilcox.com
Trik Mengetahui Kecukupan Vitamin D lewat Bayangan

Untuk mengetahui kecukupan vitamin D, pakar kesehatan membagi trik sederhana hanya dengan melihat bayangan.


Gejala dan Dampak Kekurangan Vitamin D pada Kesehatan

44 hari lalu

Warga berjemur di bawah sinar matahari di Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 3 April 2020. Hal tersebut dilakukan warga untuk memperkuat imunitas tubuh selama wabah virus Corona. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Gejala dan Dampak Kekurangan Vitamin D pada Kesehatan

Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan berbagai gejala yang berujung pada gangguan kesehatan.


Tanda Kanker Kulit yang Biasa Muncul di Wajah

46 hari lalu

Ilustrasi wajah perempuan. Foto : bodyvie
Tanda Kanker Kulit yang Biasa Muncul di Wajah

Kanker kulit bisa muncul di bagian wajah mana pun, tapi paling umum di area tertentu seperti hidung dan telinga. Waspadalah bila ada bercak tak biasa.


Alasan Tabir Surya SPF 30 Dinilai Cocok untuk Iklim Indonesia

46 hari lalu

Ilustrasi memakai tabir surya. Freepik.com/pvproductions
Alasan Tabir Surya SPF 30 Dinilai Cocok untuk Iklim Indonesia

Dokter menjelaskan tabir surya merupakan salah satu amunisi penting bagi aktivitas di luar ruangan dan SPF 30 cukup untuk iklim Indonesia.


Infeksi HPV Sebabkan Kutil di Tangan, Apakah Menular?

52 hari lalu

Ilustrasi kutil. Webmd
Infeksi HPV Sebabkan Kutil di Tangan, Apakah Menular?

Kutil di tangan disebabkan HPV dan bisa menular lewat permukaan yang Anda sentuh dan baru saja disentuh pemilik kutil.


Jerawat Membesar dan Tak Kunjung Hilang, Bisa Jadi Tanda Kanker Kulit

4 Agustus 2024

Ilustrasi jerawat (Freepik)
Jerawat Membesar dan Tak Kunjung Hilang, Bisa Jadi Tanda Kanker Kulit

Pakar mengingatkan ada jenis jerawat yang perlu diwaspadai sebagai tanda masalah serius seperti kanker kulit, seperti apa?


5 Area Tubuh yang Sering Lupa Diberi Tabir Surya dan Risikonya

4 Agustus 2024

Ilustrasi wanita memegang telinga. Foto: Freepik.com/evening_tao
5 Area Tubuh yang Sering Lupa Diberi Tabir Surya dan Risikonya

Spesialis kulit menyebut ada lima area tubuh yang sering lupa diberi tabir surya sehingga meningkatkan risiko terkena kanker kulit.


Ragam Hal yang Tak Dianjurkan Pakar saat Cuaca Panas Membara

23 Juli 2024

Ilustrasi wanita di bawah paparan sinar matahari. Freepik.com
Ragam Hal yang Tak Dianjurkan Pakar saat Cuaca Panas Membara

Berikut hal-hal yang tak dianjurkan pakar kesehatan untuk dilakukan saat cuaca panas terik seperti yang sedang terjadi belakangan ini.


Saran Dermatolog yang Juga Penyintas Kanker Kulit untuk Kenali Gejala Melanoma

19 Juli 2024

Ilustrasi Melanoma. freepik.com
Saran Dermatolog yang Juga Penyintas Kanker Kulit untuk Kenali Gejala Melanoma

Selain menghindari paparan sinar matahari, dermatolog juga mengingatkan untuk mempertimbangkan hal-hal berikut yang bisa jadi gejala kanker kulit.