TEMPO.CO, Jakarta - Jamur pada pakaian dapat tumbuh karena kelembapan dan kurangnya sirkulasi udara. Jamur bisa menyebarkan spora dan racun yang bergerak di udara. Spora menyukai tempat yang lembab seperti kayu dan kain.
Mengutip bustmold.com Jika pakaian basah pada waktu yang cukup lama jamur akan berkembang antara 24 hingga 48 jam. Jamur menyukai area lembap yang kurang sirkulasi udara sehingga parasite ini dapat berkembang biak pada pakaian.
Baca: Penyebab Pakaian Ditumbuhi Jamur
Jamur pada pakaian terbagi dua jenis. Pertama, ada yang menyebabkan noda hitam. Kedua, jamur yang menyebabkan noda putih.
Jamur hitam dikenal sebagai Stachybotrys chartarum yang beracun bila tumbuh di pakaian. Jamur ini menghasilkan mitotoksin yang menyebabkan bahaya Kesehatan pada manusia. Sedangkan kasus jamur putih bukan lagi jadi rahasia umum. Walaupun Namanya putih, parasit ini berubah warna. Jamur putih bisa terkelupas dan tampilannya seperti tepung. Jamur putih bisa membahayakan kesehatan.
Keduanya bila tumbuh pada pakaian akan menyebabkan kerusakan permanen pada permukaan permukaan kain yang ditumbuhi jamur.
Kementerian Perdagangan melakukan uji laboratorium terhadap 25 sampel baju dan celana bekas impor dari Pasar Senen, Jakarta. Uji laboratorium menunjukkan banyaknya kontaminasi sebanyak 216.000 koloni bakteri menghuni celana impor bekas per gramnya.
Pakaian yang terkontaminasi dengan jamur bisa membuat infeksi kulit. Infeksi ini menyebabkan gatal-gatal dan memunculkan bercak putih pada kulit atau panu. Gejala panu meliputi bercak putih atau kemerahan, bersisik, dan terasa gatal terutama setelah berkeringat.
NOVITA ANDRIAN
Baca juga: 4 Jurus Cara Menghilangkan Noda Jamur di Pakaian
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.