TEMPO.CO, Jakarta - Aktris sekaligus penyanyi Maudy Ayunda dipilih sebagai jubir atau juru bicara pada forum kerja sama multilateral, Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali pada 15-16 November 2022. Dia membagikan beberapa momen dari rangkaian acara G20 dibagikan pada laman Instagram-nya.
Maudy terlihat anggun mengenakan kebaya khas Bali, yang berwarna kuning cerah senada dengan sepatu hak yang ia kenakan. Dia memadupadankan kebayanya dengan kain kamen berwarna gelap sebagai bawahan kebayanya. Maudy juga menambahkan kain berwarna oranye pada pinggangnya atau yang lebih sering disebut sabuk prada pada adat Bali. Sabuk prada biasanya memiliki fungsi untuk untuk menahan kain kamen tetap pada posisinya.
Melalui unggahannya diketahui bahwa kebaya yang dikenakannya, dirancang langsung oleh desainer ternama Indonesia, Didiet Maulana. Dia menambahkan bahwa memakai kebaya pada rangkaian acara tersebut merupakan bagian dari impiannya. “Terimakasih Mas @didietmaulana sudah mewujudkan impian untuk mengenakan kebaya Bali untuk rangkaian @indonesia.g20” tulisnya pada keterangan ungghan tersebut. "Seperti biasa - sungguh sebuah karya seni!"
Maudy Ayunda mengenakan kebaya khas Bali saat mengikuti acara Presidensi G20/Foto: Instagram/Maudy Ayunda
Maudy juga melengkapi penampilannya pada pembukaan G20 tersebut, dengan rambut yang disanggul khas Bali dan dilengkapi dengan hiasan kepala yang biasanya disebut ‘payas’, serta perhiasan berupa anting. Selain itu, riasan yang didominasi dengan warna koral membuat penampilan wanita 27 tahun itu terlihat natural namun tetap elegan.
Desainer Didiet Maulana juga menunjukkan kebahagiaannya kebaya rancangannya digunakan aktris Perahu Kertas itu. "Happy sekali diminta Maudy utk merancang kebaya Bali untuk acara ini. Teria kasih ya Mod," tulisnya dalam kolom komentar. Didiet juga menunjukkan sketsa pembuatan kebaya yang diberi nama Puspa Romansa itu di laman Instagram-nya.
Didet menceritakan dia mencari inspirasi dari sebuah lukisan yang aku suka karya pelukis Belanda, Willem Gerard Hofker, yang dibuatnya di Denpasar,Bali, tahun 1938 berjudul "Ni Tjawan". Warna-warna songket dan motif bunga dalam lukisan itu menggugah hatinya. Dia juga mencari kain yang tepat di kawasan Karangasem Bali, berupa kain dengan motif bunga dan tambahan motif kotak-kotak khas Bali menjadi aksen.
"Akhirnya ku sketsa Kebaya Puspa Romansa. Tampilan yang menceritakan keindahan bunga-bunga penuh romansa, dengan aksen senteng berwarna marun dengan kebaya motif bunga berwarna kuning kunyit," tulisnya dalam unggahan lainnya. Sketsa itupun langsung mendapat persetujuan dari Maudy. Dia membuat kebaya dalam waktu dua minggau dan proses pengepasan dilakukan tiga hari sebelum Maudy ke Bali.
"Semua pas dan Maudy suka. Happy banget. Terima kasih ya Mod. Semoga bisa jadi inspirasi dan menjaga budaya Indonesia," tambah Didiet.
Tak hanya saat acara KTT G20 berlangsung, dia juga membagikan beberapa momen persiapan menjelang acara besar tersebut, dalam unggahan terbarunya. Pilihan fashion-nya sangat beragam, dari kebaya dan kain saat memberikan keterangan pers. Di foto lainnya dia terlihat mengenakan blazer dan celana cutbray, blazer asimetris dan celana panjang bermotif. Selain itu, dia juga menggunakan atasan model kimono dan rok midi dilengkapi dengan obi lebar, serta dress berlengan model cap yang dihiasi dengan aksen tenun.
NADIA RAICHAN FITRIANUR
Baca juga: Gelar Resepsi di Bali, Maudy Ayunda Anggun Bergaun Renda
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.