TEMPO.CO, Jakarta - Perlakuan diam terhadap orang lain merupakan pola komunikasi yang tidak sehat. Perlakuan diam mencakup sejumlah perilaku yang melibatkan sengaja mengabaikan dan/atau tidak berbicara dengan seseorang. Ini bisa terlihat seperti banyak hal yang berbeda, tetapi Anda mungkin dapat membayangkan beberapa contoh seseorang langsung mengabaikan sesuatu yang Anda katakan, SMS tidak dijawab, atau sesuatu yang serupa.
Seperti yang diungkapkan oleh terapis hubungan Ken Page, spektrum perlakukan diam dapat berkisar dari tidak adanya kontak sama sekali hingga perilaku yang lebih halus seperti mengabaikan tawaran perhatian seseorang.
Terapis berlisensi De-Andrea Blaylock-Solar mengungkapkan bahwa seseorang yang tumbuh dengan perasaan bahwa kebutuhan mereka diabaikan atau tidak penting mungkin tumbuh menjadi sulit untuk mengekspresikan diri, sehingga sulit rasanya untuk berbagi pikiran serta perasaan mereka, dan membuat mereka menyimpan untuk diri sendiri dan menutup diri.
Dan alasan lain adalah ada beberapa orang yang perlu mengumpulkan pemikiran mereka dan mencari tahu bagaimana perasaan mereka tentang situasi sebelum menanggapi. Dan proses ini dapat diartikan sebagai keheningan.
Alasan umum memberikan perlakuan diam:
- Sebagai bentuk penghindaran
- Pemrosesan mental yang tertunda
- Kesulitan mengekspresikan emosi besar
- Ketidakdewasaan emosional
- Mencoba mempertahankan kekuasaan atau kendali
- Manipulasi emosi
- Kepribadian sadis
Bagi orang yang menerima perlakuan diam, efeknya bisa sangat menyakitkan dan bahkan merusak hubungan, tergantung pada seberapa besar perlakuan yang didapatkan. Dalam hubungan antara orang dewasa, tidak peduli alasan di balik perlakuan tersebut, orang yang menerima akan merasa sedih, terisolasi, marah, dan atau bingung. Selain itu, dalam hubungan kita sering menganggap diam dan menghindar sebagai strategi untuk mempertahankan hubungan tetapi sebenarnya justru sebaliknya dan orang lain menganggap keheningan adalah bentuk ketidakhadiran dan penghindaran.
Cara menangani seseorang yang memberi perlakuan diam
1. Sebutkan perilakunya
Langkah pertama untuk menghadapi perlakuan diam dari seseorang adalah menghadapinya secara langsung dan memulai percakapan. Seperti, Saya merasa sedih karena saya baru saja mengatakan sesuatu yang sangat penting bagi saya, dan Anda melewatkannya atau sepertinya Anda tidak peduli.
Dan menurut Blaylock-Solar, jika perlakuan diam terus berlanjut, Anda juga bisa mengatakan hal-hal seperti, "Saya perhatikan suasana di antara kita sedikit berbeda," atau "Saya ingin tahu apakah Anda punya pemikiran Anda kesulitan mengungkapkannya kepada saya,"
Hindari mendatangi mereka dengan cara yang kritis atau menghina, dan sebaliknya, bukalah dengan memberi tahu mereka bahwa Anda di sini untuk mendengarkan tanpa menghakimi dan ingin memahami perilakunya, sarannya.
2. Tetapkan batas atau aturan dasar
Setelah Anda menyatakan bahwa Anda merasa telah diperlakukan secara diam, Anda dapat mulai menetapkan batas di sekitarnya dengan memberi tahu orang tersebut bahwa perlakuan mereka telah menyakiti Anda, dan Anda membutuhkan perilaku yang responsif. Jelaskan apa yang membuat kesal, jika Anda bisa.
3. Perhatikan apakah perilaku membaik
Dan jika jumlah waktu yang diperlukan untuk menghentikannya terlalu lama dan terlalu menyakitkan, Anda berhak untuk mengatakan itu dan menegosiasikannya. Apabila perilaku diam tersebut tidak membaik maka disarankan untuk mendapatkan dukungan dari terapis dapat membantu.
JENIATI ARTAULI TAMPUBOLON I Mindbodygreen
Baca juga: 5 Tips Mengetahui Pasangan Selingkuh
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.