TEMPO.CO, Jakarta - Mitos yang beredar di masyarakat menyebutkan olahraga selama hamil dapat meningkatkan keguguran. Padahal, ibu hamil perlu olahraga agar dapat meningkatkan sirkulasi darah, memudahkan persalinan, mengurangi ketidaknyamanan, serta memperbaiki mood.
Olahraga selama kehamilan sangat bermanfaat bagi ibu dan bayi. Ibu hamil harus tetap bugar dan bahagia agar berdampak positif pada tumbuh kembang bayi.
Beberapa olahraga yang cocok untuk ibu hamil, menurut Hindustan Times, yaitu berjalan kaki, yoga prenatal, dan berenang.
Selain itu, menurut American Pregnancy, olahraga yang cocok untuk ibu hamil adalah bersepeda. Kegiatan bersepeda dapat menopang berat badan sehingga tekanan pada tubuh berkurang.
Olahraga ini juga punya resiko rendah untuk terjatuh. Meskipun begitu, perut ibu hamil saat bersepeda dapat meningkatkan tekanan pada punggung sehingga perlu berhati-hati.
Di sisi lain, melansir laman Baby Centre, ibu hamil harus menghindari melakukan olahraga kontak atau tabrakan seperti sepak bola, bola voli dan tinju. Olahraga ini bisa menyebabkan pukulan mendarat di perut ibu.
Selain itu, menyelam scuba tidak aman selama kehamilan karena memungkinakan terjadi dekompresi. Sehingga meningkatkan risiko keguguran dan memiliki bayi dengan cacat lahir.
Olahraga di ketinggian, seperti balon udara panas dan mendaki gunung pada ketinggian 2.500 meter (8.000 kaki) atau lebih juga harus dihindari. Perubahan kadar oksigen berisiko menyebabkan penyakit ketinggian.
Seluncuran air dan sebagian besar wahana taman hiburan juga sebaiknya dihindari.
NOVITA ANDRIAN