Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Alasan Tempe jadi Makanan Favorit Pecinta Hidup Sehat

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi tempe. (doctortempeh.com)
Ilustrasi tempe. (doctortempeh.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tempe menjadi makanan populer sejak pola makan nabati banyak diminati. Makanan asli Indonesia ini menjadi alternatif protein nabati serbaguna. Di negara-negara Barat, tempe terbilang baru, tapi makanan ini sudah ada sejak ratusan tahun silam di Tanah Air.  

Tempe pada dasarnya adalah sepupu tahu, terbuat dari campuran kedelai yang difermentasi, kemudian dibentuk menjadi seperti balok. Biasanya tempe berisi biji-biji kedelai yang terlihat, dan memiliki konsistensi yang hangat, mudah mengadopsi rasa dan bumbu. 

Selain jadi alternatif protein hewani yang lezat, berikut adalah lima manfaat mengonsumsi tempe sehari-hari. 

1. Tempe sumber protein

Protein ditemukan di kulit, rambut, dan kuku, dan membantu mengangkut oksigen dalam darah. Sederhananya, protein berperan penting dalam menjaga kesehatan dan fungsi tubuh.

"Satu porsi 3 ons tempe menyediakan 17 gram protein untuk bahan bakar tubuh," kata Amy Gorin, ahli diet terdaftar dan pemilik Plant-Based Eats. Protein dalam tempe hampir sebanyak steak, tetapi lebih mudah di ginjal daripada mengonsumsi protein hewani. Protein tinggi dalam tempe juga membuat kenyang dan bertenaga sehingga tidak ngidam makan camilan satu jam setelah makan.

2. Tempe kaya zat besi 

Tempe kaya akan zat besi, kalsium, kalium, magnesium, dan lebih banyak zat gizi mikro.
"Tempe adalah nutrisi yang dibutuhkan vegetarian untuk memastikan mereka mendapatkan cukup (nutrisi)," kata Gorin.

Diet kaya zat besi membantu menciptakan hemoglobin yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Biasanya, vegetarian membutuhkan lebih banyak sumber makanan kaya zat besi, karena zat besi nonheme tidak diserap sebaik zat besi hewani. Tempe juga kaya akan potasium, fosfor, dan magnesium, semua mikronutrien yang mendukung berbagai sistem termasuk sistem peredaran darah dan saraf.

3. Tempe kaya serat serat 

"Seperti kebanyakan protein nabati, tempe juga mengandung banyak serat untuk membantu kenyang lebih lama," kata Gorin. "Anda mendapatkan 7 gram serat per sajian, menjadikan tempe sebagai sumber yang sangat baik." Serat penting untuk kesehatan pencernaan dan motilitas, menjaga kenyang dan puas, menjaga kadar gula darah yang sehat, dan menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan penyakit lainnya.

4. Kaya probiotik

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berbicara tentang kesehatan pencernaan, makanan fermentasi seperti kimchi dan kefir sangat bagus untuk kesehatan usus, dan tempe juga termasuk dalam kategori ini. Sebagai salah satu makanan fermentasi paling sehat, tempe membantu meningkatkan flora usus yang baik. Ini dapat membantu melawan peradangan dan kondisi kesehatan yang lebih serius seperti obesitas. Sistem kekebalan sebagian besar ditempatkan di usus, dan setelah sakit, saluran pencernaan bisa terpukul. Mengkonsumsi makanan fermentasi dapat membantu tetap sehat secara keseluruhan

5. Menyehatkan jantung

Dengan senyawa fitokimia seperti isoflavon dan lesitin, serta serat yang menyehatkan jantung, mengonsumsi produk kedelai seperti tempe dapat berdampak sehat pada kolesterol. Hasil dari tiga studi kohort prospektif, yang diterbitkan dalam jurnal Circulation, menunjukkan bahwa orang yang makan produk kedelai setidaknya sekali seminggu menurunkan risiko penyakit jantung sebesar 18 persen. Sifat penurun LDL- (atau kolesterol jahat) tempe juga mendukung kesehatan ginjal.

REALSIMPLE

Baca juga: Google Doodle Hari Ini, Tempe Mendoan Warisan Budaya Tak Benda asal Indonesia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kecukupan Protein pada Anak Indonesia Masih Rendah

6 hari lalu

Ilustrasi protein. Shutterstock
Kecukupan Protein pada Anak Indonesia Masih Rendah

Asupan protein hewani sangat penting bagi tubuh manusia. Manusia membutuhkan setidaknya 20 jenis asam amino esensial.


Tips dan Trik untuk Memulai Kebiasaan Jogging dengan Sukses

14 hari lalu

Anggota Komunitas Pelari Malam di Stadion GBK, Senayan, Jakarta, Kamis 2 Maret 2012. TEMPO/Wisnu Agung Pasetyo
Tips dan Trik untuk Memulai Kebiasaan Jogging dengan Sukses

Ingin hidup sehat dengan berlari atau jogging, ini tips dan triknya.


Mengenal Kegunaan Lesitin Kedelai pada Makanan dan Siapa yang Harus Menghindari

19 hari lalu

Ilustrasi kacang kedelai. Sustainablepulse
Mengenal Kegunaan Lesitin Kedelai pada Makanan dan Siapa yang Harus Menghindari

Lesitin kedelai tak hanya berguna pada makanan kemasan tapi juga diklaim sebagai suplemen diet. Namun, zat ini tak cocok untuk semua orang.


10 Cara Efektif Menurunkan Berat Badan Tanpa Harus Diet

22 hari lalu

Ilustrasi pria diet. Shutterstock
10 Cara Efektif Menurunkan Berat Badan Tanpa Harus Diet

Dengan menerapkan cara-cara ini, Anda dapat menurunkan berat badan secara efektif tanpa harus terjebak dalam program diet yang membatasi.


Kelebihan Susu Ikan Menurut Peneliti BRIN

22 hari lalu

Perbedaan susu ikan dan susu sapi. Foto: Canva
Kelebihan Susu Ikan Menurut Peneliti BRIN

Periset menyebut kelebihan susu ikan dibanding susu sapi biasa, yakni tidak mengandung alergen jika alergi terhadap laktosa.


Pakar Diet Sebut Plus Minus Susu Ikan

23 hari lalu

Ilustrasi susu. Shutterstock
Pakar Diet Sebut Plus Minus Susu Ikan

Susu yang dibuat dari ekstrak daging ikan bisa menjadi pilihan sumber protein hewani. Simak juga plus dan minusnya.


Doenjang, Saus Fermentasi Kedelai Rahasia Kelezatan Makanan Korea di Drakor Love Next Door

24 hari lalu

Doenjang, saus fermentasi kedelai dalam makanan Korea. (Pixabay)
Doenjang, Saus Fermentasi Kedelai Rahasia Kelezatan Makanan Korea di Drakor Love Next Door

Doenjang, saus fermentasi kedelai yang sering digunakan dalam makanan Korea, sering dibahas dalam drama Korea. Salah satunya Love Next Door.


Asal Muasal Nata de Coco dan Cara Membuatnya

31 hari lalu

Nata de Coco (Wikipedia)
Asal Muasal Nata de Coco dan Cara Membuatnya

Nata de coco terbuat dari air kelapa yang difermentasi menggunakan bakteri acetobacter xylinum. Makanan ini rendah kalori dan tinggi serat.


Jangan Berlebihan, Simak Kebutuhan Protein Sesuai Usia dan Aktivitas

32 hari lalu

Ilustrasi telur sebagai sumber protein yang meningkatkan massa otot (pixabay.com)
Jangan Berlebihan, Simak Kebutuhan Protein Sesuai Usia dan Aktivitas

Kebutuhan protein setiap orang berbeda-beda sesuai dengan usia, tingkat aktivitas, serta kondisi kesehatan yang bersangkutan. Ini kata ahli.


Tak Cuma Segar, Ini Alasan Kita Perlu Makan Acar

33 hari lalu

Ilustrasi acar timun. Unsplash.com/Giorgio Trovato
Tak Cuma Segar, Ini Alasan Kita Perlu Makan Acar

Apakah acar baik untuk kesehatan? Jika melihat bahan-bahan yang digunakan, bisa dibilang makanan ini sehat dan sering direkomendasikan ahli gizi.