TEMPO.CO, Jakarta - Tempe menjadi makanan populer sejak pola makan nabati banyak diminati. Makanan asli Indonesia ini menjadi alternatif protein nabati serbaguna. Di negara-negara Barat, tempe terbilang baru, tapi makanan ini sudah ada sejak ratusan tahun silam di Tanah Air.
Tempe pada dasarnya adalah sepupu tahu, terbuat dari campuran kedelai yang difermentasi, kemudian dibentuk menjadi seperti balok. Biasanya tempe berisi biji-biji kedelai yang terlihat, dan memiliki konsistensi yang hangat, mudah mengadopsi rasa dan bumbu.
Selain jadi alternatif protein hewani yang lezat, berikut adalah lima manfaat mengonsumsi tempe sehari-hari.
1. Tempe sumber protein
Protein ditemukan di kulit, rambut, dan kuku, dan membantu mengangkut oksigen dalam darah. Sederhananya, protein berperan penting dalam menjaga kesehatan dan fungsi tubuh.
"Satu porsi 3 ons tempe menyediakan 17 gram protein untuk bahan bakar tubuh," kata Amy Gorin, ahli diet terdaftar dan pemilik Plant-Based Eats. Protein dalam tempe hampir sebanyak steak, tetapi lebih mudah di ginjal daripada mengonsumsi protein hewani. Protein tinggi dalam tempe juga membuat kenyang dan bertenaga sehingga tidak ngidam makan camilan satu jam setelah makan.
2. Tempe kaya zat besi
Tempe kaya akan zat besi, kalsium, kalium, magnesium, dan lebih banyak zat gizi mikro.
"Tempe adalah nutrisi yang dibutuhkan vegetarian untuk memastikan mereka mendapatkan cukup (nutrisi)," kata Gorin.
Diet kaya zat besi membantu menciptakan hemoglobin yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Biasanya, vegetarian membutuhkan lebih banyak sumber makanan kaya zat besi, karena zat besi nonheme tidak diserap sebaik zat besi hewani. Tempe juga kaya akan potasium, fosfor, dan magnesium, semua mikronutrien yang mendukung berbagai sistem termasuk sistem peredaran darah dan saraf.
3. Tempe kaya serat serat
"Seperti kebanyakan protein nabati, tempe juga mengandung banyak serat untuk membantu kenyang lebih lama," kata Gorin. "Anda mendapatkan 7 gram serat per sajian, menjadikan tempe sebagai sumber yang sangat baik." Serat penting untuk kesehatan pencernaan dan motilitas, menjaga kenyang dan puas, menjaga kadar gula darah yang sehat, dan menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan penyakit lainnya.
4. Kaya probiotik
Berbicara tentang kesehatan pencernaan, makanan fermentasi seperti kimchi dan kefir sangat bagus untuk kesehatan usus, dan tempe juga termasuk dalam kategori ini. Sebagai salah satu makanan fermentasi paling sehat, tempe membantu meningkatkan flora usus yang baik. Ini dapat membantu melawan peradangan dan kondisi kesehatan yang lebih serius seperti obesitas. Sistem kekebalan sebagian besar ditempatkan di usus, dan setelah sakit, saluran pencernaan bisa terpukul. Mengkonsumsi makanan fermentasi dapat membantu tetap sehat secara keseluruhan
5. Menyehatkan jantung
Dengan senyawa fitokimia seperti isoflavon dan lesitin, serta serat yang menyehatkan jantung, mengonsumsi produk kedelai seperti tempe dapat berdampak sehat pada kolesterol. Hasil dari tiga studi kohort prospektif, yang diterbitkan dalam jurnal Circulation, menunjukkan bahwa orang yang makan produk kedelai setidaknya sekali seminggu menurunkan risiko penyakit jantung sebesar 18 persen. Sifat penurun LDL- (atau kolesterol jahat) tempe juga mendukung kesehatan ginjal.
REALSIMPLE
Baca juga: Google Doodle Hari Ini, Tempe Mendoan Warisan Budaya Tak Benda asal Indonesia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.