TEMPO.CO, Jakarta - Pernah merasa ingin buang air kecil setelah minum kopi? Minuman ini memang tergolong diuretik yang artinya membuat tubuh memproduksi lebih banyak urine. Tapi apakah minuman ini membuat orang yang mengonsumsinya jadi lebih sering buang air kecil?
Ahli urologi yang memiliki pengalaman lebih dari 14 tahun, Gregory Quayle, menjawab betul. Artinya, jika mengganti kopi dengan segelas air putih, ada kemungkinan buang air kecil lebih sedikit. Alasannya, kopi, meskipun sebagian besar terdiri dari air, memiliki bahan aktif kafein yang menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak urine. Kafein adalah stimulan yang termasuk dalam kategori obat yang dikenal sebagai diuretik, dan secangkir kopi standar mengandung sejumlah besar zat tersebut.
Mengapa kopi bikin urine lebih banyak? Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kafein dalam kopi bersifat diuretik. “Diuretik adalah kelas obat yang meningkatkan aliran urine dengan mengeluarkan natrium dan klorida dari tubuh melalui urine. Natrium dan klorida, pada gilirannya, menarik kelebihan air dari tubuh [dan] ini muncul sebagai peningkatan volume urine,” kata Quayle.
Dengan kata lain, kafein menghambat reabsorpsi natrium di dalam tubuh dan akibatnya buang air kecil lebih banyak. Tindakan diuretik kafein yang dijelaskan di atas adalah alasan utama mengapa kopi membuat orang ke kamar mandi lebih dari biasanya.
Tapi itu bukan satu-satunya alasan. Menurut Quayle, sifat stimulan kafein juga dianggap mengiritasi kandung kemih, menyebabkannya berkontraksi, dan, karena kandung kemih sudah penuh karena efek diuretik, kontraksi ini menciptakan rasa urgensi buang air kecil.
Kopi bukan satu-satunya diuretik alami. Ada beberapa bahan makanan atau rempah di dapur yang memiliki sifat yang sama. Berikut di antaranya.
Peterseli
Teh peterseli telah digunakan sebagai obat mujarab untuk kencing (dan mencegah batu ginjal), dan studi tahun 2002 yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology menyimpulkan bahwa ramuan umum memang memiliki efek diuretik, setidaknya pada tikus, setidaknya.
Jintan
Jintan yang sangat aromatik ini memiliki banyak kegunaan kuliner, dan sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam Natural Products and Bioprospecting menemukan bahwa ekstrak jintan berair memiliki efek diuretik yang kuat juga.
Dandelion
Dandelion telah lama digunakan sebagai diuretik dalam pengobatan tradisional. Penelitian pendahuluan, seperti penelitian 2009 yang diterbitkan dalam Journal of Alternative and Complementary Medicine, menunjukkan bahwa itu memang bisa membuat buang air kecil lebih banyak, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikannya.
Teh hitam dan hijau
Baik teh hitam maupun teh hijau memiliki efek diuretik ringan karena kandungan kafein alaminya. Konon, keduanya memiliki lebih sedikit kafein daripada kopi, yang berarti tidak membuat lebih sering buang air kecil dibanding kopi.
PUREWOW
Baca juga: Kopi dan 2 Minuman Ini Sebaiknya Dihindari saat Perut Kosong di Pagi Hari
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.