TEMPO.CO, Jakarta - Saat lanjut usia, banyak organ tubuh yang tidak berfungsi optimal sehingga tubuh tak lagi sebugar dulu. Metabolisme melambat dan berat badan pun cepat naik yang menimbulkan risiko lebih banyak untuk kesehatan. Namun, penuaan bisa dilewati dengan baik saat menjalani diet sehat, hidrasi yang cukup, olahraga teratur, dan jadwal tidur yang konsisten.
Memulai perjalanan sehat di masa lansia dimulai sejak muda. Di usia 40-an, banyak hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan metabolisme.
Berikut saran dari ahli gizi Trista Best, Lisa Richards, dan Dana Ellis Hunnes.
1. Jangan batasi kalori
Untuk memiliki metabolisme yang sehat dan membakar lebih banyak kalori dalam jangka panjang, jangan menghilangkan nutrisi penting. Makan makanan sesedikit mungkin mungkin tampaknya bagus untuk menurunkan berat badan, tapi ini sama sekali bukan pola pikir yang sehat. "Sayangnya, ini mungkin berhasil dalam jangka pendek, tetapi jangka panjang itu merusak untuk metabolisme," kata Best.
Setiap orang memiliki metabolisme yang unik. Bagi kebanyakan individu ini sekitar 2.000 kalori per hari. Ini berarti bagi tubuh membutuhkan kalori dalam jumlah tertentu untuk melakukan fungsi regulernya dengan optimal.
"Oleh karena itu, ini akan memperlambat jumlah kalori yang dibutuhkan untuk menghemat energi dan menghindari kelaparan," dia menekankan, dan ini pada dasarnya berarti memperlambat metabolisme.
2. Konsumsi suplemen usus
Meskipun mengikuti diet seimbang, penting untuk kesehatan dan metabolisme secara keseluruhan. Richards mengatakan banyak manfaat dari suplemen tambahan. Probiotik, jelasnya, tersedia dalam bentuk suplemen, mengandung banyak dari bakteri menguntungkan yang secara alami idup, dan bahkan berkembang dalam tubuh individu yang sehat.
Peradangan kronis dan dysbiosis usus dapat menyebabkan masalah dengan penurunan berat badan, kata dia. "Ketika tubuh berada dalam keadaan inflamasi atau usus tidak seimbang dengan bakteri baik, ini memperlambat banyak proses tubuh, termasuk metabolisme."
3. Prioritaskan makanan utuh, bukan ultraproses
Makanan berkontribusi pada berbagai macam kesehatan atau penyakit kronis, kata Hunnes. Ketika kita mengikuti pola makan nabati yang utuh, risiko penyakit jantung, diabetes, kanker tertentu akan lebih rendah. Banyak dari penyakit ini juga terkait dengan peradangan, yang menurut Hunnes sering dikaitkan dengan makanan yang kita makan.
Makanan yang paling sering menyebabkan peradangan dan merusak metabolisme termasuk produk hewani dan makanan ultra-olahan. Makanan yang ditambahkan Hunnes paling sering berkontribusi terhadap anti-peradangan adalah makanan nabati utuh seperti biji-bijian, kacang-kacangan, biji-bijian, polong-polongan, buah-buahan dan sayuran.
SHE FINDS
Baca juga: Saran Ahli agar Berat Badan Tidak Naik Lagi saat Diet
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.