TEMPO.CO, Jakarta - Obesitas pada anak-anak menjadi masalah gizi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu pemicunya adalah pilihan makanan yang buruk. Perlu dipahami bahwa obesitas dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.
Untuk menjauhkan anak dari masalah kesehatan ini, ada beberapa langkah sederhana yang dapat membantu anak-anak belajar dan mengembangkan kebiasaan makan yang sehat agar dapat menikmati berat badan sehat seumur hidup yang mendukung gaya hidup aktif dan percaya diri. Ini bukan tentang meminta anak-anak untuk diet, membatasi asupan kalori, serta mengkategorikan makanan sebagai "baik" atau "buruk". Sebaliknya, beri contoh perilaku sehat dan ajari anak-anak bagaimana membuat pilihan yang bergizi.
Berikut langkah yang disarankan untuk mencegah anak obesitas.
1. Menanamkan kebiasaan makan yang lebih sehat
Nutrisi anak usia dini sangat penting, apa yang diajarkan kepada anak-anak di usia muda biasanya akan mereka ikuti seumur hidup. Mereka lebih cenderung makan sehat jika orang tua juga melakukannya. Isi dapur dan lemari es dengan makanan bergizi seperti buah dan sayuran, biji-bijian lengkap, kacang-kacangan, daging tanpa lemak, dan unggas, dan produk susu yang rendah lemak atau bebas lemak. Mulailah dengan memastikan bahwa anak mengonsumsi setidaknya dua buah per hari dan satu sayuran hijau setiap kali makan.
2. Minum cukup air
Semua orang tahu betapa pentingnya air bagi tubuh manusia, dan sangat penting untuk mengajari anak-anak tentang hal itu. Disarankan untuk mengkonsumsi 8 sampai 10 gelas air putih setiap hari. Untuk memasukkan ini ke dalam rutinitas harian, orang tua dapat memberi mereka botol air dan menginstruksikan mereka bahwa mereka harus mengosongkan seluruh botol empat kali (tergantung pada kapasitas botol air) sepanjang hari. Ini akan menjadi rutinitas, tetapi jangan dipaksa.
3. Punya kebiasaan tidur yang baik
Kurang tidur bisa berdampak pada berat badan anak. Ketika tidak cukup tidur, hormon yang mengatur rasa lapar berubah, yang dapat menyebabkan rasa lapar. Selanjutnya, ketika anak lelah, mereka tidak antusias melakukan aktivitas fisik. Anak-anak, tergantung pada usia mereka, membutuhkan 8-14 jam tidur per malam. Beri anak waktu tidur yang ditentukan dan jaga agar kamar mereka tetap sejuk, gelap, dan bebas dari barang elektronik untuk membantu mereka mendapatkan tidur yang cukup.
4. Biasakan beraktivitas fisik
Archana Batra, ahli gizi dari India, menyarankan anak memiliki aktivitas fisik ke dalam rutinitas harian. Aktivitas fisik dapat membantu anak memiliki tulang yang kuat, meningkatkan kekebalan, dan meningkatkan harga diri mereka, serta membantu mencegah obesitas. "Anak-anak di bawah usia enam tahun harus aktif secara alami sepanjang hari. Ajak anak Anda jalan-jalan secara teratur, dan dorong bermain di luar ruangan bila memungkinkan,” kata Archana Batra.
5. Ajari anak mengontrol porsi
Ketika anak-anak lapar, orang tua mungkin memberi mereka makan berlebihan. Itu juga salah. Anak harus belajar mengontrol porsi karena itu akan berguna sepanjang hidup mereka. Mulailah dengan memastikan bahwa anak makan dalam porsi yang lebih kecil dengan interval di antaranya daripada tiga kali makan besar. Ini akan membuat mereka merasa kenyang lebih lama, mencegah mereka makan berlebihan. Beri mereka pilihan camilan sehat seperti potongan buah atau popcorn. Jangan biarkan mereka melewatkan makan agar nantinya tidak ingin ngemil makanan berkalori tinggi seperti keripik atau kue.
Baca juga: Waspada Gejala Serangan Jantung pada Wanita Muncul Beberapa Bulan Sebelumnya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.