TEMPO.CO, Jakarta - Banyak ahli yang menyebutkan bahwa kurang tidur membuat seseorang rentan terkena penyakit seperti diabetes, gangguan jantung, hipertensi, dan gangguan terkait mata. Tapi itu biasanya butuh waktu lama. Untuk dampak langsung, kurang tidur bisa mempengaruhi fungsi kekebalan tubuh sehingga membuat lebih mudah jatuh sakit.
Sebuah penelitian, yang diterbitkan di National Library of Medicine, menyatakan, "Tidur dan sistem sirkadian memberikan pengaruh regulasi yang kuat pada fungsi kekebalan tubuh."
Pritha Nayyar, konsultan pengobatan tidur di India mengatakan, tubuh melepaskan protein penting yang disebut sitokin, beberapa di antaranya berperan dalam mempromosikan tidur. Sitokin tertentu lainnya meningkat jumlahnya ketika sedang stres, atau menderita infeksi atau peradangan. "Kurang tidur mempengaruhi produksi sitokin ini selain mempengaruhi pelepasan antibodi penangkal infeksi yang menghasilkan kekebalan yang rendah," kata dia.
Nayyar menambahkan bahwa selain membuat lebih rentan terhadap penyakit, kurang tidur juga mempengaruhi seberapa cepat pulih dari suatu penyakit. “Selain itu, kurang tidur dalam jangka waktu yang lama meningkatkan risiko penyakit lain termasuk diabetes, obesitas, dan penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular),” katanya kepada indianexpress.com.
Sependapat dengan Nayyar, Sudharshan KS, konsultan pulmonolog di India mengatakan bahwa tidur dan imunitas berhubungan langsung. “Bila kurang tidur, oksidan dalam tubuh kita akan meningkat dan kekebalan akan turun. Saat kita tidur, aktivitas simpatis dalam tubuh akan berkurang, yang pada gilirannya terkait dengan kesehatan jantung yang lebih baik. Imunitas kita juga tetap terkendali,” kata dia.
Santosh Pandey, spesialis akupunktur & naturopati di India mengatakan, selama fase tidur, sel-sel kekebalan pada tahap awal diferensiasi memuncak di kelenjar getah bening perifer dan darah. Sel imun bermigrasi. Sel-sel baru secara konstan dilepaskan dari sumsum tulang ke dalam sirkulasi. Selama tidur, sistem kekebalan melepaskan protein yang disebut jumlah sitokin yang membantu meningkatkan tidur. "Sitokin tertentu perlu meningkat ketika Anda mengalami infeksi atau peradangan atau ketika Anda sedang stres. Kurang tidur dapat menurunkan produksi sitokin pelindung ini,” ujar dia.
Tanda-tanda bahwa kurang tidur memengaruhi kekebalan
Jika kurang tidur dapat merusak fungsi kekebalan, perhatikan tanda-tanda ini, menurut Aravinda, dokter spesialis penyakit dalam.
-Seringnya tertular infeksi pernapasan
-sakit badan
-Peningkatan kadar gula/glukosa darah
-Peningkatan tekanan darah
Baca juga: Metode Pernapasan Ini Bantu Tidur Cepat dan Menenangkan Pikiran yang Cemas
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.