Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

2 Perubahan yang Berdampak pada Kesehatan Selama Pandemi

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi perempuan gemuk/obesitas. Shutterstock
Ilustrasi perempuan gemuk/obesitas. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selama pandemi Covid-sejak tahun 20202 menimbulkan banyak perubahan. Aktivitas di luar rumah sempat dibatasi untuk memutus penyebaran virus corona. Kini dua tahun berlalu kondisi pun berangsur normal atau dikenal dengan istilah new normal. Namun perubahan selama pandemi menyebabkan dampak pada kesehatan.

Menurut Felicia Kartawidjajaputra, manager of Nutrifood research center, dari riset-riset yang dilakukan di Indonesia dan luar negeri menemukan perubahan pada pola makan dan kesehatan. "Riset pada kelompok responden dewasa muda sebanyak 17,3 persen peningkatan kebiasaan mengemil dan makan tanpa rasa lapar, terutama dengan alasan bosan," ujarnya dalam Webinar Nutriclass 2022, Kamis 13 Oktober 2022. "Ini juga disebut mindless eating."

Sedangkan riset pada kelompok responden usia 18+ tahun terdapat  22 persen peningkatan konsumsi makanan dan camilan manis. Sebanyak 25 persen menjalani pola makan tidak sehat di mana konumsi buah dan sayuran menurun sedangkan camilan makanan manis.

Tak hanya pola makan, aktivitas fisik selama pandemi pun menurun. Banyak orang yang cenderung malas-malasan di rumah. "Dari 187 negara, ratusan ribu responden terdapat penurunan jumlah langkah sebanyak 30 persen," tambahnya. 

Pola makan yang kurang sehat ditambah kurangnya aktivitas fisik tentu menyebabkan berat badan bertambah. Bahkan ada istilahnya yaitu pandemic pounds, atau berat badan yang diperoleh selama masa pandemi. Dari data di Prancis selama dua bulan pembayasan sosial sebanyak 35 persen responden mengalami kenaikan berat badan sebanyak 1,8 kilogram. "Anda bisa memeriksa sendiri benarkah selama dua tahun berat badan tertambah, apakah benar makanan tidak sehat," tambahnya. 

Berat badan bertambah kemudian dapat menyebakan obestias yang merupakan faktor tertinggi penyebab penyakit kronis, seperti jantung, diabetes, hipertensi dan lainnya. Selain berat badan parameter kesehatan lainnya seperti gula darah, kolesterol, lemak tubuh dan tekanan darah juga meningkat. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak ada kata terlambat untuk mengubah pola makan dan kebiasaan sehat. Pertama Anda bisa mulai mengubah pola makan dengan menerapkan kebiasaan seperti makan teratur tidak melewati jam makan dan makan makanan sehat. "Sesuai anjuran Kemenkes yang sehat adalah pola makan gizi seimbang, seperti piramida semakin ke atas adalah makanan yang tidak boleh dimakan," ujar Felicia. "Atau menerpkan isi piringku, 3 sampai 4 porsi karbo, 3 buah dan 4 sayur dan protein."

Jangan lupa asupan gula, garam dan minyak harus dibatasi. Untuk mgula batasannya 5 gram atau setara dengan 4 sendok makan sehari, garam maksimal 1 gram atau 1 sendok teh dan lemak 67 gram. Anda bisa mengganti gula dengan pemanis rendah kalori, camilan manis diganti dengan buah, hindari minuman manis, mengurangi saus atau kecap, menambahkan rempah-rempah pada masakan, hngga memperbanyak konsumsi buah dan sayur. Sedangkan untuk mengurangi lemak Anda bisa menerapkan cara memasak seperti dikukus, direbus atau panggang. 

Terakhir, olahraga 150 menit setiap minggu. Seperti latihan aerobik intesitas sedang misalnya, bersepeda, jalan kaki atau aktivitas berkebun. Anda bisa menambahkan latihan kekuatan otot dengan angkat beban 2 kali per minggu. Tips lainnya agar lebih aktif misalnya dengan memilih tangga daripada lift, bergerak setiap 30 menit untuk melakukan peregangan, memperbanyak jalan kaki. Agar tambah bersemangat Anda bisa mengajak teman, keluarga atau pasangan untuk olahraga bersama, dan jangan lupa membatasi pemakaian gadget dan alat elektronik. 

Baca juga: Jennifer Aniston Bicara tentang Efek Jarang Olahraga Selama Pandemi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Sebut Perlunya Variasi Olahraga agar Manfaatnya Lebih Maksimal

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga/Asics
Pakar Sebut Perlunya Variasi Olahraga agar Manfaatnya Lebih Maksimal

Kombinasi olahraga kardio, latihan kekuatan, dan latihan keseimbangan penting dilakukan karena ketiganya saling mendukung. Simak penjelasan pakar.


Anak Buruh Pabrik Raih IPK Tertinggi di UNY, Sempat Gamang Cari Kerja atau Kuliah

2 hari lalu

Elin Kartika yang mendapatkan indek prestasi kumulatif tertinggi untuk jenjang sarjana 3,95 berpredikat Cumlaude. Dok.UNY
Anak Buruh Pabrik Raih IPK Tertinggi di UNY, Sempat Gamang Cari Kerja atau Kuliah

Sebelum mendaftar dan diterima di UNY, dia sempat disarankan ayahnya untuk bekerja saja. Beban ekonomi bertambah karena pandemi.


Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

3 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Sindrom metabolik adalah kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Apa sebab dan gejalanya?


Biasakan Olahraga Pagi Hari dan Dapatkan Manfaat Berikut

4 hari lalu

Ilustrasi dua orang sedang berolahraga (Sumber: freepik)
Biasakan Olahraga Pagi Hari dan Dapatkan Manfaat Berikut

Olahraga pagi tidak hanya membantu menurunkan berat badan namun memiliki banyak manfaat kesehatan lain yang mungkin memotivasi untuk bangun pagi.


Paus Fransiskus dan Jejak Kedekatan dengan Olahraga Balap MotoGP, Formula 1, hingga Formula E

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo (kanan) memperkenalkan Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih untuk masa bakti 2024-2029 Prabowo Subianto kepada Pemimpin Takhta Suci Vatikan Sri Paus Fransiskus sebelum upacara penyambutan di Istana Merdeka, Jakarta, 4 September 2024. ANTARA/Muhammad Adimaja
Paus Fransiskus dan Jejak Kedekatan dengan Olahraga Balap MotoGP, Formula 1, hingga Formula E

Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus sedang berada di Indonesia sejak Selasa, 3 September 2024. Menaruh perhatian pada olahraga balap.


Paus Fransiskus Bilang Olahraga Adalah Metafora Kehidupan, Apa Maknanya?

5 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik, Paus Fransiskus saat tiba di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 4 September 2024. Kunjungan ini sudah direncanakan sejak beberapa tahun yang lalu, namun sempat tertunda karena pandemi Covid-19. TEMPO/Subekti
Paus Fransiskus Bilang Olahraga Adalah Metafora Kehidupan, Apa Maknanya?

Paus Fransiskus menyoroti tiga aspek penting dalam olahraga yang membantu pematangan jiwa manusia. Apa saja?


Melihat Pandangan Paus Fransiskus di Dunia Olahraga, Bicara Kesederhanaan Atlet hingga Semangat Persaudaraan

5 hari lalu

Paus Fransiskus saat tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, 3 September 2024. REUTERS/Willy Kurniawan
Melihat Pandangan Paus Fransiskus di Dunia Olahraga, Bicara Kesederhanaan Atlet hingga Semangat Persaudaraan

Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia menjadi momen bersejarah untuk umat Katolik Indonesia. Apa opininya soal olahraga?


Apa Penyebab Jumlah Kelas Menengah di Indonesia Turun?

7 hari lalu

Ilustrasi suasana sebuah mall
Apa Penyebab Jumlah Kelas Menengah di Indonesia Turun?

Data BPS menunjukkan penurunan sebanyak 9.48 juta penduduk kategori kelas menengah ke kategori rentan miskin, apa sebabnya?


Tips Olahraga Saat Masuki Menopause

7 hari lalu

Ilustrasi wanita lansia. Pexels/Marcus Aurelius
Tips Olahraga Saat Masuki Menopause

Olahraga dapat menjadi alat untuk membangun ketahanan terhadap perubahan yang terjadi ketika masa menopause.


BPS Beberkan Dampak Penduduk Kelas Menengah Turun Kelas: Perekonomian Kurang Resilien

7 hari lalu

Ilustrasi belanja / masyarakat kelas menengah. ANTARA/Puspa Perwitasari
BPS Beberkan Dampak Penduduk Kelas Menengah Turun Kelas: Perekonomian Kurang Resilien

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti membeberkan dampak proporsi jumlah penduduk kelas menengah yang turun kelas.