Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Mengapa Tak Boleh Berteriak saat Mendisiplinkan Anak

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi orang tua menasehati anak. howng.com
Ilustrasi orang tua menasehati anak. howng.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Membentuk dan membimbing anak menjadi orang yang lebih baik akan sangat melelahkan. Akan tiba saatnya di mana orang tua akan merasa sangat bangga, tetapi akan ada juga saat-saat ketika merasa paling rentan, lalu sangat sangat kesal dengan mereka. Saat itulah berteriak menjadi tak terhindarkan.

Berteriak adalah cara kuno untuk mendisiplinkan. anak Cara ini dianggap efektif, tetapi sebenarnya tidak ada gunanya. Jika ingin perubahan jangka pendek, itu mungkin terlihat berhasil, tetapi dalam jangka panjang itu justru hanya menjadi bumerang.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa meneriaki anak-anak sama sekali tidak baik.

1. Tidak memperbaiki perilaku anak

Siapa bilang berteriak akan berhasil membuat mereka disiplin. Ini hanya mengubah mereka untuk sementara waktu. Tapi sebenarnya itu bukan perubahan, melainkan ketakutan.

Ketika meneriaki anak-anak, itu memiliki efek jangka pendek. Apa yang mereka lihat adalah bahwa orang tua mereka marah dan menentang cara mereka. Karena itu mereka mengubah perilaku. Namun, jika gagal menindaklanjuti konsekuensinya, mereka cenderung kembali ke cara lama mereka dan bisa menjadi lebih berani dengan tindakan mereka.

Jika ingin mengubah perilaku anak dalam jangka panjang dan ingin mengembangkan kebiasaan positif dalam diri mereka, maka berteriak bukanlah cara yang efektif. 

2. Menimbulkan ketakutan dan kecemasaan 

Menurut laporan New York Times, sebuah studi tahun 2014 di The Journal of Child Development menunjukkan bahwa berteriak mengarah ke hasil yang sama dengan hukuman fisik pada anak-anak, yaitu peningkatan kecemasan, stres dan depresi bersama dengan peningkatan masalah perilaku.

Berteriak membuat orang tua terlihat lebih berwibawa dan terkendali, tapi sebenarnya mempertaruhkan anak untuk menjadi lebih tidak aktif dan cemas.

3. Menunjukkan komunikasi yang buruk

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berteriak juga dapat dilihat sebagai bentuk komunikasi, tetapi tentu saja tidak baik. Mungkin orang tua berhasil menyampaikan maksud, tetapi dengan berteriak, itu justru hanya memberikan contoh yang salah. Seperti diketahui, komunikasi adalah proses dua arah, di mana orang tua harus menjadi pendengar yang baik sebagai pembicara. Orang tua juga harus membiarkan anak memiliki pendapat dan mengungkapkannya, bukan menutupnya dengan teriakan keras.

4. Menjauhkan orang tua dengan anak

Meskipun berteriak kadang dianggap efektif, itu bisa merusak hubungan orang tua dengan anak. Alasannya, hal itu menimbulkan ketakutan, kecemasan, dan rasa tidak dapat diandalkan, anak mungkin akan melepaskan diri dari orang tua jika metode pendisiplinan ini masih dilanjutkan.

Cara mendisiplinkan tanpa berteriak 

Peringatan tidak apa-apa, tapi tidak terlalu banyak. Jika ingin anak berperilaku lebih baik dan teratur, hubungi mereka. Pahami mengapa mereka bertingkah. Jika sikap negatif mereka disebabkan oleh beberapa masalah eksternal, bantu mereka menyelesaikannya daripada berteriak atau menghukum mereka.

Komunikasi selalu membantu, orang tua mendengarkan pendapat anak dan memberikan solusi untuk masalah mereka. Selanjutnya, orang tua dapat menetapkan konsekuensi, menetapkan aturan dan batasan sejak dini sehingga mereka tahu apa yang benar dan apa yang salah.

TIMES OF INDIA

Baca juga: 5 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Orang Tua saat Berdebat dengan Anak Remaja

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ini Bahaya Asap Rokok bagi Anak-anak

17 jam lalu

Kawasan bebas asap rokok di wilayah Kayu Manis, Matraman, Jakarta Timur, Kamis, 18 November 2021. Warga setempat berkomitmen menjaga lingkungan dari asap rokok dengan memberikan teguran dan sanksi bagi yang melanggar. TEMPO/Ridho Fadilla
Ini Bahaya Asap Rokok bagi Anak-anak

Bahaya merokok tidak hanya terjadi pada perokok, tetapi pada orang yang tak sengaja menghirup asap rokok, termasuk anak-anak.


Tentara Israel Bunuh Dua Anak Palestina di Tepi Barat, Salah Satunya Ditembak di Kepala

1 hari lalu

Bocah Palestina berusia 9 tahun, Adam Al-Ghoul yang tewas ditembak tentara Israel di pinggir jalan Jenin, Tepi Barat, Rabu, 29 November 2023. Istimewa
Tentara Israel Bunuh Dua Anak Palestina di Tepi Barat, Salah Satunya Ditembak di Kepala

Ketua Dokter Lintas Batas terjebak di dalam rumah sakit karena rumahs akit dikepung tentara Israel di Jenin, Tepi Barat, Palestina


Kondisi Gaza di Hari ke-5 Gencatan Senjata Israel dan Hamas

1 hari lalu

Seorang tentara Israel beroperasi di Jalur Gaza selama gencatan senjata sementara antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 28 November 2023. Israel dan Hamas sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata selama dua hari sejak Selasa dinihari, 28 November 2023. Pasukan Pertahanan Israel/Handout via REUTERS
Kondisi Gaza di Hari ke-5 Gencatan Senjata Israel dan Hamas

Perpanjangan gencatan senjata Israel - Hamas memasuki hari ke-5. Bagaimana kondisi Gaza?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

2 hari lalu

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


Tips Menyemangati Bayi Belajar Berjalan dan yang Perlu Disiapkan

4 hari lalu

Ilustrasi anak belajar berjalan. Shutterstock
Tips Menyemangati Bayi Belajar Berjalan dan yang Perlu Disiapkan

Dokter anak memberi saran buat orang tua yang punya bayi dan sedang belajar berjalan. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan.


Dampak Panjang Anak yang Besar di Keluarga dengan KDRT

4 hari lalu

Ilustrasi orang tua bertengkar di depan anak-anak. betterparenting.com
Dampak Panjang Anak yang Besar di Keluarga dengan KDRT

Anak yang tumbuh dalam keluarga dengan riwayat KDRT tidak hanya dapat menjadi pelaku kekerasan namun juga berpotensi berhadapan dengan trauma.


Perilaku Orang Tua yang Disebut Paling Menjengkelkan

6 hari lalu

Ilustrasi orang tua memarahi anak/anak menangis. Shutterstock.com
Perilaku Orang Tua yang Disebut Paling Menjengkelkan

Ada perilaku yang dianggap sebagian orang, terutama yang tidak punya anak, cukup menjengkelkan. Berikut di antaranya.


Takut Berbicara di Depan Umum? Awas Gejala Glossophobia, Ini Penyebabnya dan Cara Antisipasinya

7 hari lalu

Ilustrasi wanita cemas. Freepik.com/Wayhomestudio
Takut Berbicara di Depan Umum? Awas Gejala Glossophobia, Ini Penyebabnya dan Cara Antisipasinya

Phobia Berbicara di depan umum bisa diatasi dengan berbagai metore dan terapi


Kenali Penyebab dan Gejala Diabetes Tipe 1 pada Anak

8 hari lalu

Ilustrasi anak ngompol. webmd.com
Kenali Penyebab dan Gejala Diabetes Tipe 1 pada Anak

Gejala diabetes tipe 1 pada anak bisa muncul tiba-tiba dan memerlukan pengelolaan yang baik agar tidak menimbulkan komplikasi yang lebih serius.


Chatib Basri Beberkan Alasan Orang RI Harus Kaya Sebelum Tua

8 hari lalu

M. Chatib Basri. ANTARA/Fanny Octavianus
Chatib Basri Beberkan Alasan Orang RI Harus Kaya Sebelum Tua

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri membeberkan sejumlah alasan pentingnya orang Indonesia bisa kaya sebelum tua.