Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Orang Tua saat Berdebat dengan Anak Remaja

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak yang sudah beranjak remaja mengalami perubahan kerpibadian dan perilaku. Bagi orang tua, setiap percakapan dengan mereka bisa berubah jadi pertengkaran atau adu mulut. Kondisi itu bisa bertahan selama beberapa tahun, bahkan sampai mereka dewasa. Hal ini menguras mental dan emosional orang tua. 

Meski emosional, jangan pernah melakukan lima hal ini saat berdebat dengan remaja. 

1. Jangan jauhi kepribadian anak 

Salah satu hal terpenting yang harus dipelajari sebagai orang tua adalah memahami anak. Ini sangat efektif saat harus membimbing dan mengasuh anak saat mereka tumbuh dan dewasa. Ingatlah bahwa anak memiliki ciri kepribadian yang berbeda yang akan bertahan sepanjang hidupnya.

2. Jangan minta anak tumbuh dewasa

Perasaan terkadang sulit untuk dikenali. Lihatlah bahasa tubuh anak, dengarkan apa yang mereka katakan, dan amati perilaku mereka untuk memahami apa yang mereka rasakan. Memahami apa yang mereka rasakan dan mengapa mereka merasakannya memungkinkan orang tua mengajarkan mengidentifikasi, mengekspresikan, dan mengelola emosi mereka dengan lebih baik. Terima emosi mereka.

3. Jangan eskalasi perdebatan

Orang tua sering merasa gagal merencanakan ke depan dan tidak yakin bagaimana menangani perilaku nakal dan sikap kasar remaja. Semua hal bisa memburuk, lalu muncullah perdebatan. Gentikan perdebatan sebelum semuanya jadi tidak terkendali.

Pembicara parenting Devina Kaur mengatakan, kunci sukses adalah merencanakan pembicaraan jauh-jauh hari. Bahkan jika anak remaja melakukan kesalahan, hindari terlibat dalam pertengkaran. "Kita harus merencanakan apa yang akan kita katakan dan bagaimana akan mengatakannya, atau lebih baik tidak mengatakan apa-apa daripada jadi perdebatan,” dia menyarankan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Jangan menyerah untuk berubah

Ketika anak-anak tidak patuh dan berperilaku buruk, beberapa orang tua merasa sulit mengasuh anak. Meski sering bertengkar dengan anak, masih ada harapan untuk orang tua dan anak meningkatkan hubungan. Jadi, jangan pernah menyerah. 

5. Jangan berharap anak mengalah

Jangan berasumsi bahwa anak remaja akan berhenti berdebat sendiri atau mengalah dan bahwa orang tua tidak perlu membuat perubahan signifikan dalam diri sendiri. Saat tumbuh dewasa, anak-anak terus belajar dan berkembang. Jika orang tua ingin melihat perubahan pada anak, orang tua harus terlebih dahulu mengubah diri sendiri. Untuk menemukan cara berkomunikasi yang lebih baik, orang tua harus bersedia mengubah sudut pandang. Langkah pertama adalah terhubung dengan anak pada posisi mereka tanpa penilaian.

TIMES OF INDIA

Baca juga: Sarah Michelle Gellar Curhat Hal Tersulit dalam Mengasuh Anak Remaja

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Psikolog agar Anak Terhindar dari Pemikiran Kriminal

1 hari lalu

Ilustrasi perisakan/bullying atau pengeroyokan. Shutterstock
Saran Psikolog agar Anak Terhindar dari Pemikiran Kriminal

Psikolog membagi tips menghindarkan anak dari pemikiran dan tindakan kriminal, yaitu dengan berfokus pada perkembangan otak anak.


Saingi Singapura, Anak Mulai dari Usia 6 Tahun Bisa Pakai Autogate di Bandara Indonesia

2 hari lalu

Wisatawan mancanegara menjalani pemeriksaan keimigrasian di pintu otomatis (Autogate) yang dioperasikan di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Selasa, 1 Oktober 2024. Direktorat Jenderal Imigrasi meresmikan pengoperasian 90 Autogate yang mengintegrasikan teknologi Face Recognition dan Border Control Management (BCM) di terminal kedatangan dan keberangkatan Internasional Bandara Bali untuk mendukung proses pemeriksaan keimigrasian yang efektif dan efisien. ANTARA/Fikri Yusuf
Saingi Singapura, Anak Mulai dari Usia 6 Tahun Bisa Pakai Autogate di Bandara Indonesia

Sebelumnya, anak-anak di bawah 14 tahun harus melewati pemeriksaan manual. Kini mereka bisa lewat autogate.


Selebrasi Tsania Marwa atas Penegasan MK Soal Orang Tua Ambil Paksa Anak

2 hari lalu

Tsania Marwa (Instagram/@tsaniamarwa54)
Selebrasi Tsania Marwa atas Penegasan MK Soal Orang Tua Ambil Paksa Anak

Tsania Marwa sebagai saksi bersyukur atas penegasan MK terkait orang tua kandung yang mengambil anak secara paksa tanpa hak atau izin dapat dipidana.


Peneliti BRIN Sebut Perlunya Pendidikan Seksual Komprehensif pada Remaja

2 hari lalu

Tak Perlu Malu Soal Pendidikan Seksual Dini
Peneliti BRIN Sebut Perlunya Pendidikan Seksual Komprehensif pada Remaja

Pendidikan seksual yang komprehensif perlu diberikan kepada kelompok usia remaja untuk mencegah perilaku seksual berisiko pada usia tersebut.


Dampak Kekurangan Vitamin D pada Pemulihan Patah Tulang Anak

4 hari lalu

Ilustrasi anak terluka/patah tulang. Shutterstock.com
Dampak Kekurangan Vitamin D pada Pemulihan Patah Tulang Anak

Penelitian mendapati anak yang patah tulang dan kekurangan vitamin D butuh waktu lebih lama untuk pulih dibanding yang kadar vitamin D normal.


Perlunya Pertimbangan Matang bagi Remaja sebelum Menikah Muda

4 hari lalu

Ilustrasi Pernikahan/Alissha Bride
Perlunya Pertimbangan Matang bagi Remaja sebelum Menikah Muda

Remaja perlu memikirkan dan mempersiapkan banyak hal sebelum memutuskan untuk menikah muda agar tak berujung perceraian.


USAID Intensifkan Dukungan Pemberantasan Polio di Indonesia

5 hari lalu

Petugas memberikan vaksinasi polio terhadap anak saat Hari Bebas Kendaraan Car Free Day, Dukuh Atas, Jakarta, Minggu, 15 September 2024.Puskesmas Setia Budi melakukan jemput bola atau turun langsung memberikan vaksin polio tipe dua kepada masyarakat selama Car Free Day (CFD) untuk mencegah penyebaran virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak yang belum menerima imunisasi lengkap. Sebelumnya, Pemda DKI Jakarta sejak 23 Juli 2024 mengadakan vaksinasi polio putaran kedua. TEMPO/Ilham Balindra
USAID Intensifkan Dukungan Pemberantasan Polio di Indonesia

USAID memperkuat dukungannya untuk memerangi wabah polio di Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah.


7 Mayat di Kali Bekasi Sudah Teridentifikasi, Polisi Uji Labfor CCTV di Sekitar Lokasi

5 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, saat menghadiri konferensi pers ikhwal identifikasi temuan 7 jenazah di Kali Bekasi, di RS Polri Kramat Jati, Kamis, 26 September 2024. TEMPO/Dian Rahma Fika A.
7 Mayat di Kali Bekasi Sudah Teridentifikasi, Polisi Uji Labfor CCTV di Sekitar Lokasi

Kepolisian masih menunggu hasil uji labfor CCTV di sekitar Kali Bekasi untuk mengungkap kronologi meninggalnya tujuh remaja.


LPSK Minta Proses Hukum Kasus Kekerasan Seksual Anak di Singkawang Berjalan Adil dan Transparan

5 hari lalu

Komisioner Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Susilaningtias (kiri) dan Sri Suparyati (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 22 Mei 2024. Foto: ANTARA/Laily Rahmawaty
LPSK Minta Proses Hukum Kasus Kekerasan Seksual Anak di Singkawang Berjalan Adil dan Transparan

Wakil Ketua LPSK Sri Suparyati mengingatkan agar tidak ada yang melakukan intervensi terhadap kasus tersebut.


Ginekolog Ungkap Penyebab PCOS pada Remaja dan Gejalanya

6 hari lalu

Ilustrasi sistem repoduksi wanita, rahim, PCOS (Freepik)
Ginekolog Ungkap Penyebab PCOS pada Remaja dan Gejalanya

Dokter kandungan menjelaskan PCOS atau gangguan siklus haid yang terjadi sejak remaja harus diperbaiki dengan gaya hidup sehat.