TEMPO.CO, Jakarta - Dari pasta, nasi, mi, hingga kentang, beberapa makanan favorit mengandung karbohidrat. Karbohidrat memiliki reputasi buruk karena bisa menggagalkan penurunan berat badan, tetapi para ahli mengatakan bahwa itu tidak selalu benar karena ada berbagai jenis karbohidrat. Karbohidrat jenis tertentu justri bisa membantu menurunkan berat badan.
Itulah yang dikatakan ahli gizi, ahli diet, dan pecinta kesehatan. Intinya adalah menjalani diet seimbang dengan karbohidrat yang kaya serat.
Inilah tips yang diungkap ahli gizi Lisa Richards dan Emilie Rice tentang mengonsumsi karbohidrat.
Ketahui perbedaan karbohidrat kompleks dan sederhana
Tips penting untuk diet sehat dengan karbohidrat adalah mengetahui perbedaan antara jenis karbohidrat yang dikonsumsi. Menurut Richards, karbohidrat bukanlah musuh penurunan berat badan. "Bahkan, tubuh membutuhkan karbohidrat sebagai sumber bahan bakar utamanya. Tapi kualitas karbohidrat dan bagaimana mereka disiapkan bisa membuat penurunan berat badan menjadi sulit," kata dia, dikutip dari eatthis.com.
Karbohidrat diklasifikasikan menjadi dua kategori, sederhana dan kompleks. “Karbohidrat sederhana termasuk karbohidrat dari makanan olahan dan olahan seperti camilan ringan,” kata dia. Karbohidrat ini dianggap buruk karena dipecah dengan cepat dan segera digunakan oleh tubuh untuk energi.
Karbohidrat kompleks dianggap baik, termasuk biji-bijian seperti gandum dan karbohidrat nabati seperti quinoa atau beras merah. Karbohidrat ini menawarkan tubuh lebih dari lonjakan glukosa cepat dan lemak yang disimpan. "Kandungan serat dari biji-bijian saja akan membantu Anda mencapai tujuan penurunan berat badan," kata Richards.
Cara menambahkan karbohidrat sehat ke makanan sehari-hari
Tip pertama yang ditawarkan Rice saat membuat diet sehat untuk diri sendiri adalah memilih karbohidrat berserat tinggi. Ini termasuk buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. "Serat membantu Anda merasa lebih cepat kenyang, yang dapat membantu Anda mengonsumsi lebih sedikit kalori, sehingga membantu menurunkan berat badan," kata dia.
Selanjutnya, Rice menyarankan ngemil cerdas dengan memasangkan karbohidrat dengan protein.
Terakhir, Rice merekomendasikan untuk mengukur porsi. "Gunakan kepalan tangan untuk memantau ukuran porsi, dengan cara ini Anda dapat memuaskan keinginan karbohidrat Anda dan mengkonsumsinya dalam jumlah sedang," dia menawarkan.
Rice juga menyarankan mengunyah perlahan. "Kunyah perlahan—banyak dari kita makan tanpa berpikir atau terburu-buru saat makan. Dengan memperlambat, mengunyah makanan secara menyeluruh, dan makan dengan penuh kesadaran, Anda memberi waktu pada otak untuk berkomunikasi dengan perut untuk mengenali kapan perut benar-benar kenyang."
Cara ini mengurangi peluang untuk makan terlalu banyak karbohidrat atau makanan lainnya.
Baca juga: 5 Manfaat Ubi Jalar sebagai Pengganti Nasi untuk Penuaan yang Sehat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.