Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nasi Putih hingga Nasi Hitam, Mana yang Paling Sehat?

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi nasi putih. Freepik.com/xb100
Ilustrasi nasi putih. Freepik.com/xb100
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beras merupakan salah satu biji-bijian yang paling banyak diproduksi dan dikonsumsi di seluruh dunia sejak dulu. Ada alasan baik mengonsumsi nasi, termasuk kandungan serat, karbohidrat, vitamin, mineral, bahkan beberapa protein dan lemak sehat. Ditambah lagi, makanan ini bisa digunakan untuk berbagai hidangan.

Ada berbagai jenis beras berdasarkan perbedaan seperti ukuran kernel, aromatik, pengolahan, dan warna. Berdasarkan warna, ada empat pilihan yang biasa dikonsumsi, beras putih, coklat, hitam, dan merah. Masing-masing memiliki kelebihan, berikut uraiannya. 

1. Nasi putih 

Ini adalah yang paling umum dari semua varietas beras. Makanan ini terjangkau, menyerap rasa, dan cocok dengan berbagai hidangan, mulai dari kari hingga sushi. Nasi putih bisa diperkaya, yang biasanya mengandung tambahan zat besi, thiamin (vitamin B1), niacin (vitamin B3), dan asam folat. Setiap cangkir kering beras putih mengandung 160 kalori.

2. Nasi cokelat

Hal yang menarik, beras cokelat memiliki sekitar 1,5 gram lebih banyak serat rata-rata per cangkir penyajian kering dibandingkan dengan nasi putih. Ini tidak membuat dampak serat yang sama seperti biji-bijian lain. Sebagian besar seratnya tidak larut sehingga bermanfaat untuk kesehatan pencernaan dengan fungsinya sebagai pencahar lembut. Perbedaannya dengan nasi putih tidak mencolok seperti sereal olahan yang dimaniskan versus sereal dedak.

3. Nasi merah

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beras merah adalah butiran berwarna merah tua/madu dengan rasa sedikit gurih dan berbumbu serta tekstur kenyal. Beberapa penelitian yang ada menyelidiki efek penghambatan positif beras merah pada leukemia, sel kanker serviks, dan perut karena kandungan proanthocyanidinnya. Beras merah juga dapat menunjukkan efek antidiabetes seperti yang dipelajari dalam makalah 2016 dari Journal of Agricultural and Food Chemistry. Studi ini menemukan peningkatan 2,3 hingga 2,7 kali lipat dalam penyerapan glukosa basal dengan paparan ekstrak dedak beras merah. Analisis dari berbagai jenis beras juga cenderung menemukan bahwa beras merah memiliki kandungan tokotrienol yang lebih tinggi, suatu bentuk vitamin E, yang terkait dengan perlindungan saraf, aktivitas anti-kanker, dan kualitas penurun kolesterol. 

4. Nasi hitam

Beras hitam, juga dikenal sebagai beras ungu, beras terlarang, atau beras Kaisar, populer dalam budaya Timur, tapi jarang dikenal di Barat. Beras hitam terlihat berwarna hitam saat kering, tetapi setelah dimasak, warnanya menjadi lebih ungu. Beras pusaka ini mengandung antosianin, pigmen flavonoid, yang mungkin terkait dengan penyakit kardiovaskular, kanker, dan perlindungan penyakit neurodegeneratif. Nasi hitam mengandung lebih banyak serat dan protein dibandingkan dengan nasi merah, sekitar lima gram protein dan tiga gram serat per cangkir sajian kering.

Jadi, nasi mana yang harus dipilih? Pilih nasi yang sesuai dengan selera dan cocok untuk hidangan tertentu, pastikan untuk melihat bahan-bahannya untuk menghindari tambahan bumbu atau garam.

Baca juga: Nasi Putih Sering Diaggap Rendah Nutrisi, Ini Trik Agar Makanan Ini Lebih Sehat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Antisipasi Demurrage, Dirut Bulog: Saya Orang Lama di Pelabuhan

3 hari lalu

Direktur Utama PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri, R. Wahyu Suparyono saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 9 Juni 2021. Rapat tersebut membahas mengenai kinerja perusahaan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Antisipasi Demurrage, Dirut Bulog: Saya Orang Lama di Pelabuhan

Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono menyiapkan langkah-langkah mengantisipasi demurrage terulang. Apa saja?


Erick Thohir Rombak Direksi Bulog, Serapan Gabah Petani Menjadi Sorotan

3 hari lalu

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan pergantian Direksi Perum Bulog dan menetapkan Wahyu Suparyono sebagai Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog. ANTARA/HO-Bulog
Erick Thohir Rombak Direksi Bulog, Serapan Gabah Petani Menjadi Sorotan

Pengamat pertanian dari CORE, Eliza Mardian, menyoroti langkah Menteri Erick Thohir merombak direksi Bulog. Serapan gabah petani dinilai belum maksima


Permintaan Beras Diprediksi akan Meningkat Menjelang Pilkada

12 hari lalu

Pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Selasa, 28 Mei 2024. ANTARA/Yudi Manar
Permintaan Beras Diprediksi akan Meningkat Menjelang Pilkada

Kecenderungan calon kepala daerah berkampanye dengan membagikan beras akan meningkatkan kebutuhan beras saat Pilkada.


YLKI Sebut Minuman Manis Mirip Nasi Putih Terkait Risiko Diabetes

18 hari lalu

Ilustrasi minuman manis (pixabay.com)
YLKI Sebut Minuman Manis Mirip Nasi Putih Terkait Risiko Diabetes

Riset telah membuktikan minuman manis dan nasi putih memiliki potensi meningkatkan risiko diabetes namun tingkatnya berbeda.


Kementerian Pertanian Targetkan 3 Juta Hektare Sawah di Pemerintahan Prabowo

29 hari lalu

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, saat tiba di gedung F Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, dalam acara serah terima jabatan. Politikus Gerindra ini menjabat sebagai Wakil Menteri Pertanian hingga masa jabatan 2024 berakhir pada Oktober mendatang, menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat Harvic Hasnul Qolbi. TEMPO/Nandito Putra
Kementerian Pertanian Targetkan 3 Juta Hektare Sawah di Pemerintahan Prabowo

Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan pembukaan 3 juta hektare sawah di pemerintahan Prabowo-Gibran.


Benarkah Kadar Gula Nasi Beku Lebih Rendah?

31 hari lalu

Ilustrasi nasi putih. Freepik.com/xb100
Benarkah Kadar Gula Nasi Beku Lebih Rendah?

Penelitian pada mencit yang diberi makan nasi yang sudah dibekukan menyatakan adanya penurunan berat badan.


Ketergantungan Beras Impor Meningkat, Indef: Swasembada Pangan Sulit Tercapai

31 hari lalu

Pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Selasa, 28 Mei 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara menerima beras impor dari Thailand sebanyak 10 ribu ton dan dari Pakistan sebanyak 10 ribu ton. ANTARA/Yudi Manar
Ketergantungan Beras Impor Meningkat, Indef: Swasembada Pangan Sulit Tercapai

Ekonom Indef mengatakan Indonesia sulit mencapai swasembada pangan di saat ketergantungan pada beras impor justru meningkat.


1.600 Kontainer Beras yang Sempat Tertahan di Pelabuhan, Bulog: Bukan Impor Ilegal

36 hari lalu

Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi. TEMPO/Yohanes Maharso Joharsoyo
1.600 Kontainer Beras yang Sempat Tertahan di Pelabuhan, Bulog: Bukan Impor Ilegal

Bulog mengatakan bahwa 1.600 kontainer berisi beras yang sempat tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak bukan barang impor ilegal.


Sumatera Selatan Bikin Program Pembelian Beras untuk ASN

38 hari lalu

Ilustrasi beras. TEMPO/Tony Hartawan
Sumatera Selatan Bikin Program Pembelian Beras untuk ASN

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) membuat rencana penerapan program pembelian beras untuk ASN.


Bulog Surakarta Pastikan Stok Beras di Solo Raya Aman hingga Akhir Tahun, Akui Ada Imbas Akibat Kekeringan di Sejumlah Daerah

39 hari lalu

Pemimpin Cabang Bulog Surakarta, Andy Nugroho menyerahkan beras Bantuan Pangan kepada salah seorang perwakilan PBP dalam seremoni penyaluran Bantuan Pangan Tahap III di Kompleks Pergudangan Bulog Triyagan, Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu, 7 Agustus 2024. Dokumen Kantor Cabang Bulog Surakarta
Bulog Surakarta Pastikan Stok Beras di Solo Raya Aman hingga Akhir Tahun, Akui Ada Imbas Akibat Kekeringan di Sejumlah Daerah

Pimpinan Kantor Cabang Bulog Surakarta memastikan pasokan beras aman hingga akhir tahun 2024 bahkan sampai musim panen berikutnya tahun depan. Saat ini ketersediaan beras di Bulog Surakarta sekitar 25 ribu ton.