TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes, yang ditandai dengan lonjakan kadar gula darah, dapat menyebabkan beberapa komplikasi kesehatan, termasuk kerusakan saraf dan pembuluh darah di kaki. Sepatu yang tidak pas juga dapat membuat penderita diabetes berisiko mengalami masalah seperti borok kaki. Hal ini menuntut penderita diabetes untuk ekstra hati-hati saat membeli sepatu atau alas kaki.
Sheethal Bhramesh, konsultan penyakit dalam di Rumah Sakit Apollo, Sheshadripuram, India, mengatakan, orang yang menderita diabetes maka tidak diragukan lagi harus ekstra hati-hati saat membeli alas kaki. "Berinvestasi pada alas kaki yang terlalu ketat atau sangat longgar dapat membuat rentan terhadap cedera dan komplikasi lebih lanjut,” kata dia.
Menurut sebuah penelitian oleh University of Dundee, sekitar seperlima orang di seluruh dunia dengan diabetes memakai sepatu yang tidak pas. “Mengenakan sepatu yang terlalu kecil atau tidak lebar bisa menyebabkan lecet yang bisa berubah menjadi bisul yang terinfeksi. Perawatan kaki sangat penting dalam manajemen diabetes. Untuk mencegah segala bentuk cedera kaki yang dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam anggota tubuh, sangat penting bagi penderita diabetes untuk memakai alas kaki yang sesuai,” katanya.
Dengan demikian, apakah ada waktu yang tepat untuk membeli alas kaki? “Disarankan agar membelinya di malam hari,” kata Abhishek Jain, Konsultan kaki dan pergelangan kaki, ahli bedah ortopedi, Pusat Cedera Tulang Belakang India. “Ini karena kaki membengkak di siang hari dan saat membeli sepatu di malam hari, ukuran sepatunya adalah ukuran maksimum kaki Anda, dan kaki mendapatkan ruang bernapas yang dibutuhkan.”
Bhramesh menjelaskan bahwa sepanjang hari, ada retensi cairan dalam tubuh, terutama kaki dan lengan karena peningkatan konsentrasi garam dan gula. “Jadi, jika membeli sepatu di pagi hari, kemungkinan besar alas kaki tersebut terlalu ketat. Aturan ini tidak hanya berlaku untuk penderita diabetes tetapi untuk semua orang. Ukuran kaki umumnya meningkat di malam hari karena retensi cairan,” katanya.
Sepatu yang tepat untuk penderita diabetes
Bagi penderita diabetes, disarankan untuk memakai sepatu yang lapang dan bernapas, serta tidak menyesakkan dan sempit. “Sepatu yang diberikan kepada pasien diabetes disebut sepatu akomodatif karena kaki diabetik mungkin memiliki semacam kelainan bentuk atau borok di sana-sini. Sepatu ini menangani area tekanan yang menjadi lebih buruk jika seseorang menderita neuropati,” kata Jain.
Sepatu yang dirancang khusus ini memiliki penopang lengkung, potongan bantalan di sekitar titik-titik yang berisiko rusak, dan bantalan pada bola kaki yang efektif dalam mengurangi tekanan. Ada sisipan sepatu, penyangga lengkung, atau pengisi sepatu seperti lift, wedges, dan tumit yang bisa disesuaikan, kata Bhramesh.
Sepatu ini memiliki bahan yang fleksibel seperti silikon, EVA (etilena dan vinil asetat), atau suede. “Sepatu diabetes yang layak harus memiliki sol penyerap goncangan untuk membantu mengurangi ketegangan pada bagian bawah kaki dan tidak boleh memiliki tepi yang tajam,” jelas Jain.
Tapi sekali lagi, saran membeli sepatu di malam hari tidak hanya untuk penderita diabetes, tapi juga non-diabetes.
INDIAN EXPRESS
Baca juga: Siapa Bilang Sepatu Flat Lebih Aman? Cek 3 Risikonya bagi Wanita
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.