TEMPO.CO, Jakarta - Semakin berkembangnya dunia perawatan kulit, akan menjadi sulit untuk Anda melacak kandungan yang ada di dalam produk perawatan kulit tersebut seperti asam hidroxy alpha atau AHA, niacinamide, benzoyl peroksida, dan bakuchiol atau bahkan phyto-retinol, kali ini pada ahli menemukan bahan baru untuk mengatasi hiperpigmentasi yaitu cysteamine.
“Cysteamine adalah bahan yang telah terbukti membantu hiperpigmentasi dan mungkin merupakan pilihan yang baik bagi mereka yang mencari pilihan non-hidraulik.” jelas dokter kulit Marisa Garshick. "Itu dapat membantu memperbaiki tampilan dari bintik hitam, melasma serta hiperpigmentasi."
Sebelumnya, bahan ini paling umum tersedia dalam bentuk krim atau lotion yang disebut cyspera atau yang sebelumnya dikenal sebagai krim cysteamine. Bahan ini adalah alternatif yang lebih ringan untuk hydroquinone dengan hasil yang menjanjikan. “Cysteamine adalah antioksidan alami yang terdapat dalam tubuh kita yang mampu melindungi dari tekanan lingkungan” ucap ahli kecantikan Rachel Roff.
Dengan memblokir tirosinase, enzim yang berperan dalam proses pigmentasi kulit, "L-cysteamine mungkin bekerja dengan menghambat sintesis melanin untuk mengurangi pigmentasi," tambah Dr. Garshick.
Manfaat cysteamine untuk hiperpigmentasi dan risikonya
Ketika dioleskan, krim cysteamine dapat membantu mengurangi bintik-bintik yang ada dan mencegah pembentukan hiperpigmentasi di masa depan. Telah terbukti efektif dalam mengobati melasma dengan konsentrasi kandungan sebanyak 5 persen, bahan ini dapat dioleskan ke area wajah, leher dan dada.
Jika Anda sudah mencoba bahan pencerah kulit lainnya seperti vitamin C, asam laktat, kojic acid dan belum melihat hasilnya, ini mungkin pilihan untuk Anda. "Ini adalah pengobatan yang baik untuk mereka yang berurusan dengan hiperpigmentasi atau melasma yang tidak toleran atau tidak responsif terhadap obat lain,” kata Dr Garshick. "Baik untuk semua warna kulit dan aman untuk digunakan pada warna kulit gelap."
Roff mengatakan bahan ini dapat ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar jenis kulit, tetapi harus dihindari jika Anda memiliki kulit yang sangat sensitif. Belum banyak studi klinis yang cukup (setidaknya dibandingkan dengan bahan perawatan kulit yang lebih mapan) untuk mengevaluasinya.
Merujuk dari hal itu sebaiknya hindari pemakaian selama kehamilan dan menyusui karena belum ada penelitian yang dilakukan. "Kemerahan atau iritasi yang sementara mungkin berkaitan dengan sensasi perih, merah, atau iritasi," kata Dr. Garshick
Pertimbangan lain yang perlu diperhatikan adalah seperti beberapa serum dan krim vitamin C, cysteamine mungkin mengandung bau yang tidak sedap. "Baunya tidak enak," kata Roff. "Ini adalah campuran antara sulfur dan perm. Itu hilang setelah dibilas, tapi baunya bisa menyengat." Untuk mengatasi hal ini, banyak produsen memperkenalkan teknologi baru ke dalam produk mereka untuk meminimalkan bau.
NADIA RAICHAN FITRIANUR | POPSUGAR
Baca juga: Mengenal Tanda Hiperpigmentasi Kulit, Mencegah dan Mengatasinya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.