Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benarkah Pewarna Makanan Bisa Meningkatkan Risiko Penyakit?

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan makanan yang dikonsumsi sehari-hari mengandung pewarna makanan dalam komposisinya, seperti permen, sereal dan bahkan saus botolan. Meskipun digunakan untuk menambahkan tampilan pada makanan, di balik itu ada dampak yang dapat dirasakan.

Ada beberapa pendapat dan penelitian yang saling bertentangan tentang warna buatan untuk makanan ini, beberapa menyebutkan bahwa pewarna dapat meningkatkan risiko terkena penyakit tertentu. Tetapi apakah warna buatan benar-benar berbahaya? 

Tidak semua pewarna makanan diciptakan sama dan disetujui semua negara. Faktanya, beberapa negara menggunakan warna tertentu sementara yang lain melarangnya. Misalnya, hijau #3 telah disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration) dan disetujui di AS tetapi dilarang di Eropa. Dan hal yang sama dapat dikatakan untuk pewarna lain yang disetujui di Eropa tetapi tidak di AS.

Salah satu klaim mengatakan bahwa pewarna makanan dapat menyebabkan hiperaktif pada kelompok anak tertentu, terutama mereka yang lebih sensitif terhadap. Penelitian lain menunjukkan bahwa pewarna makanan buatan dapat berkontribusi secara signifikan pada beberapa kasus gangguan pemusatan perhatian (Attention Deficit Hyperactivity Disorder/ADHD).

Penelitian lain yang memiliki kesimpulan yang sama. Namun, badan pengatur seperti FDA mengakui bahwa tidak ada bukti kuat yang bahwa pewarna makanan tidak aman. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa butuh lebih banyak penelitian pada kelompok sampel yang lebih besar diperlukan untuk menentukan efek warna buatan ini pada kondisi seperti ADHD.

Beberapa jenis pewarna makanan tampaknya berlawanan dengan penelitian yang relevan, sementara yang lain memiliki efek negatif yang kuat. Misalnya, dalam sebuah penelitian, tikus jantan yang diberi warna merah #3, salah satu warna makanan yang paling kontroversial, lebih sering terkena tumor tiroid.

Selain fakta bahwa pewarna makanan itu sendiri menimbulkan bahaya kesehatan, ada juga kekhawatiran tentang kontaminan dalam pewarna makanan. Merah 40, Kuning 5, dan Kuning 6 mengandung Benzidine, yang diketahui dapat menyebabkan kanker. Meskipun jumlah zat beracun dalam pewarna ini diyakini sangat rendah, ada kekhawatiran tentang keakuratan benzidine yang diukur dalam pewarna ini. Ini mungkin berarti pewarna makanan mengandung lebih banyak kontaminan, yang dapat menimbulkan lebih banyak risiko kesehatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alergi merupakan masalah lain yang berkaitan dengan pewarna makanan buatan. Beberapa penelitian telah melihat reaksi alergi terhadap pewarna makanan, termasuk asma dan gatal-gatal. Penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang tampaknya rentan terhadap gatal-gatal dan bengkak cenderung lebih cepat bereaksi terhadap pewarna makanan tertentu.

Masih banyak yang perlu dipelajari tentang dampak pewarna makanan. Sebagian besar penelitian di bidang ini sudah dilakukan beberapa dekade yang lalu, tetapi penelitian lebih lanjut juga diperlukan untuk menilai dampak warna buatan pada makanan saat ini. Penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan pewarna makanan telah meningkat lebih dari empat kali lipat sejak 1950, dan bahkan peningkatan konsumsi yang signifikan dapat memberikan hasil yang berbeda dari penelitian sebelumnya.

NADIA RAICHAN FITRIANUR | EAT THIS

Baca juga: Mau Mewarnai Makanan, Cek Daftar Pewarna Makanan Alami

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Begini Cara Memilih Parfum Jika Punya Riwayat Alergi dan Sederet Bahan Parfum yang Bisa Dihindari

19 jam lalu

Ilustrasi parfum. Shutterstock
Begini Cara Memilih Parfum Jika Punya Riwayat Alergi dan Sederet Bahan Parfum yang Bisa Dihindari

Christopher Foo, spesialis dermatologi dari Raffles Skin & Aesthetics menyarankan hindari promotor yang mencoba semprotkan parfum langsung ke tubuh.


Kenali Ragam Jenis Penyakit Asma, Penyebab, dan Gejalanya

1 hari lalu

Ilustrasi serangan asma. shutterstock
Kenali Ragam Jenis Penyakit Asma, Penyebab, dan Gejalanya

Meskipun banyak orang mengenal asma sebagai satu jenis penyakit, sebenarnya terdapat berbagai jenis asma dengan pemicu, gejala, yang berbeda.


10 Cara Mencari Makanan Enak saat Wisata Kuliner di Luar Negeri

1 hari lalu

Ilustrasi festival makanan. Freepik.com
10 Cara Mencari Makanan Enak saat Wisata Kuliner di Luar Negeri

Banyak tantangan ketika mencari makanan enak di negara asing, mulai dari perbedaan bahasa hingga selera. Jadi, baca tips wisata kuliner ini.


BI Ungkap Penjualan Eceran Turun 2,5 Persen di September, Didorong Kelompok Makanan dan Sandang

1 hari lalu

Suasana di salah satu lorong di Blok Litle Bangkok, Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat, 12 Juli 2024. Para pengunjung terlihat memilih pakaian impor yang dijual dengan harga miring. TEMPO/Nandito Putra
BI Ungkap Penjualan Eceran Turun 2,5 Persen di September, Didorong Kelompok Makanan dan Sandang

Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja penjualan eceran diprakirakan turun 2,5 persen secara bulanan pada September 2024.


10 Makanan Gorengan Aneh, Ada Permen Karet dan Acar Goreng

2 hari lalu

Makanan gorengan aneh. Foto: Canva
10 Makanan Gorengan Aneh, Ada Permen Karet dan Acar Goreng

Ada beberapa makanan gorengan aneh di dunia, mulai dari kalajengking, ular, hingga permen karet goreng. Ini informasinya.


Peparnas 2024, Okupansi Hotel Berbintang di Solo dan Sekitarnya Capai 70 Persen

2 hari lalu

Solo Paragon Hotel & Residences menjadi salah satu tempat menginap bagi para atlet Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII 2024 untuk event yang berlangsung di Kota Solo, Jawa Tengah, mulai dari 6 hingga 13 Oktober 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Peparnas 2024, Okupansi Hotel Berbintang di Solo dan Sekitarnya Capai 70 Persen

Hotel-hotel berbintang di Kota Solo dan sekitarnya menjadi tempat menginap para atlet Pekan Paralimpiade Nasional atau Peparnas 2024.


Memasak sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Mental

2 hari lalu

Ilustrasi wanita memasak di rumah. Freepik.com/Senivpetro
Memasak sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Mental

Aktivitas memasak bermanfaat untuk kesehatan mental, seperti meredakan stres dan kecemasan


5 Bahaya Tidur Bersama Hewan Peliharaan

3 hari lalu

Ilustrasi wanita paruh baya tidur. Freepik.com/Wayhomestudio
5 Bahaya Tidur Bersama Hewan Peliharaan

Bagi mereka yang rentan terhadap infeksi atau memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, tidur bersama hewan peliharaan bisa berdampak serius.


Hanoi Kota Kuliner Terbaik World Culinary Awards 2024, Berikut 5 Makanan Khas di Vietnam

4 hari lalu

Pho, mi kuah khas Vietnam. Pixabay.com/Viarami
Hanoi Kota Kuliner Terbaik World Culinary Awards 2024, Berikut 5 Makanan Khas di Vietnam

Hanoi, ibu kota Vietnam, terpilih menjadi Destinasi Kota Kuliner Terbaik 2024, menurut World Culinary Awards


Mengulik Makanan Rutin Victoria Beckham selama 25 Tahun

8 hari lalu

Victoria Beckham/Foto: Instagram/Victoria Beckham
Mengulik Makanan Rutin Victoria Beckham selama 25 Tahun

Berikut pola makan Victoria Beckham yang diakui sudah berlangsung selama 25 tahun sehingga fisiknya tetap terjaga di usia 50 tahun.