Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Menghentikan Kebiasaan Anak Memukul Orang Lain

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi anak bermain puzzle. ohbaby.co.nz
Ilustrasi anak bermain puzzle. ohbaby.co.nz
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jika anak di bawah lima tahun memiliki kebiasaan memukul teman bermainnya, orang tua merasakan khawatir dan malu sekaligus. Memukul memang salah, tapi jika anak yang berusia satu atau dua tahun memukul orang lain bukan berarti orang tuanya buruk. Ini bisa menjadi cara bagi anak untuk mengomunikasikan kebutuhan mereka. Anak-anak belum sepenuhnya memiliki rasa kasih sayang sampai sekitar usia 3 tahun. Jadi, mereka mungkin tidak memiliki niat yang disengaja untuk menyakiti orang lain.

Ini artinya, anak belum tentu akan tumbuh sebagai pelaku bullying. Ada berbagai cara yang dapat membantu orang tua menghentikan kebiasaa anak dari memukul orang lain, simak tipsnya. 

1. Validasi emosi mereka

Orang tua mungkin merasa tidak nyaman melihat anak menjadi agresif, tetapi itu perlu diatasi. Beri tahu anak bahwa marah/frustrasi/kesal, yang dapat menyebabkan mereka memukul orang lain, itu boleh saja. Intinya jangan menyalahkan mereka atas emosi mereka dan lebih mengakuinya. Kemudian jauhkan mereka dari tindakan itu. Penting untuk mendisiplinkan anak setiap kali mereka memukul.

2. Kenali pemicunya

Lacak perilaku balita dan catat apa yang cukup membuat mereka kesal sehingga bisa memukul. Beberapa mungkin melakukannya ketika lelah, lapar atau merasa tidak nyaman di tempat yang ramai. Dalam kasus seperti itu, sedikit pra-perencanaan dan bersikap proaktif dapat mencegah pemicu sama sekali.

Pastikan mereka cukup makan dan menyiapkan camilan, terutama saat mereka cenderung lapar dan frustrasi karena lapar. Kurang tidur bisa membuat mereka mudah rewel, pastikan si kecil cukup tidur siang secara teratur setiap hari.

3. Ajari mereka berekspresi dengan kata-kata

Selain mencari tahu apa yang bisa membuat anak kesal, ajari mereka juga untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan apa yang benar-benar mengganggu mereka. Apakah mereka lapar? Apakah mereka lelah? Apakah mereka tidak dapat menemukan mainan favorit mereka?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tanyakan kepada mereka apa itu dan ajari mereka untuk menggunakan kata itu, alih-alih menyerang. Seringkali, kebutuhan atau keinginan mereka bisa tersembunyi dalam perilaku agresif. Jika mereka menampar botol, mungkin mereka ingin susu. Berkomunikasi dengan kata-kata dapat membantu anak dan orang tua. Ketika mereka menggunakan kata-kata, hargai mereka. Ini akan menguatkan mereka sehingga bisa  menggunakan kata-kata di lain waktu.

4. Jangan terlalu reaktif

Meskipun penting untuk mengintervensi dan mendisiplinkan anak, pastikan tidak menceramahinya atau mengingatkannya sepanjang hari tentang kejadian ini. alasannya, seorang anak berusia 1 atau 2 tahun tidak akan benar-benar memahami omongan yang cukup panjang. Kedua, dapat mendorong perilaku mencari perhatian, terutama jika anak membutuhkan perhatian. Jadi, bahkan jika merasa terlalu marah atau malu, jangan memancing minat anak dengan reaksi orang tua, memotivasi mereka untuk bertindak lagi.

5. Jelaskan hubungan tindakan mereka dengan perasaan orang lain

Meskipun tindakan memukul balita tidak bertujuan untuk menyakiti, orang tua perlu mengajari mereka bahwa tindakannya dapat menyakiti orang lain dan membuat mereka merasa tidak enak. Ini akan melatih kemampuan anak untuk berempati dengan orang lain, dan mempelajari konsekuensi dari tindakan mereka. Bersamaan dengan ini, mengajari mereka menemukan cara tanpa kekerasan untuk mengungkapkan rasa frustrasi akan membantu menghilangkan kebiasaan memukul. 

TIMES OF INDIA

Baca juga: 5 Tanda Anak Menunjukkan Perilaku Manipulatif

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu. 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

20 jam lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

1 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

2 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

5 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

7 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

9 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

10 hari lalu

Reino Barack melakukan sungkem pada ibu mertuanya Wati Nurhayati saat prosesi sungkeman pada acara penikahan dengan Syahrini yang digelar di Masjid Camii, Tokyo, Jepang, 27 Ferbruari 2019.  Syahrini dan Reino Barack kompak membagikan foto lamaran, kali ini keduanya mengunggah momen sungkeman sebelum menjalani prosesi akad nikah. Instagram/@reinobarack
3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

Tradisi sungkeman biasanya dilakukan oleh anak kehadapan orang tuanya saat lebaran.


Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

11 hari lalu

Ilustrasi Baby Sister / pengasuh anak / penjaga anak yang galak. youtube.com
Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.


Cegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga

13 hari lalu

Ilustrasi balita bantu orang tua. Foto : Fatherly
Cegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga

Orang dewasa harus menghindari mencium balita ketika berkumpul bersama keluarga di momen Lebaran demi mencegah anak tertular flu singapura.


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

13 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.