Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kolesterol Terlalu Rendah Bisa Berbahaya bagi Wanita, Apa Saja Dampaknya?

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi depresi. Shutterstock
Ilustrasi depresi. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kolesterol tinggi bisa berbahaya karena memicu berbagai kondisi kesehatan yang serius. Bagaimana dengan kolesterol yang terlalu rendah? Ternyata kolesterol yang terlalu rendah pun sama buruknya. 

Pakar gizi Francisco Lopez-Jimenez mengatakam bahwa kolesterol darah yang tinggi meningkatkan risiko penyakit arteri koroner. "Menurunkan kolesterol biasanya lebih baik, tetapi dalam kasus yang jarang terjadi memiliki kolesterol low-density lipoprotein (LDL, atau kolesterol jahat) yang sangat rendah atau tingkat kolesterol total yang sangat rendah dikaitkan dengan beberapa masalah kesehatan," kata Lopez-Jimenez, dikutip dari eatthis.com.  

Berikut beberapa efek memiliki kolesterol rendah menurut pakar. 

1. Depresi

Ahli nutrisi James M. Greenblatt mengatakan kolesterol rendah dapat menyebabkan depresi. "Selama seperempat abad terakhir, kita telah diberitahu bahwa kolesterol berbahaya bagi kesehatan dan disarankan untuk menghindarinya untuk menjalani hidup yang lebih sehat," kata Greenblatt. "Namun, kolesterol sangat penting dalam menjaga kesehatan mental yang baik. Otak adalah organ yang paling kaya kolesterol dalam tubuh, dan kekurangan asam lemak esensial dan kolesterol otak dapat menyebabkan masalah kesehatan yang merugikan. Kadar kolesterol yang terlalu rendah dalam darah dikaitkan dengan peningkatan risiko pengembangan gangguan depresi mayor, serta peningkatan risiko kematian akibat bunuh diri," kata dia. 

2. Kecemasan

Psikolog Duke Edward Suarez mengatakan bahwa kecemasan bisa menjadi gejala lain bahwa kadar kolesterol terlalu rendah. "Meskipun wanita tidak dianjurkan menikmati makanan berlemak tinggi, data kami menunjukkan bahwa wanita dengan kolesterol rendah secara alami mendapatkan manfaat dari meningkatkan kolesterol mereka melalui langkah-langkah diet sehat, seperti mengonsumsi lebih banyak ikan atau minyak ikan."

3. Persalinan prematur

Ada bukti bahwa kadar kolesterol rendah dapat menyebabkan persalinan prematur, menurut sebuah studi tahun 2015. Pakar gizi Max Muenke mengatakan, berdasarkan temuan awal, tampaknya terlalu sedikit kolesterol mungkin sama buruknya dengan terlalu banyak kolesterol selama kehamilan, tetapi terlalu dini untuk memperkirakan hasil ini ke masyarakat umum.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mereplikasi hasil ini dan untuk memperluasnya ke kelompok lain. Untuk saat ini, saran terbaik untuk wanita hamil adalah mengikuti panduan penyedia layanan kesehatan mereka dalam hal diet dan olahraga."

4. Stroke hemoragik

Kolesterol yang terlalu rendah dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke. Menurut Pamela Rist, dokter di Brigham and Women's Hospital di Boston dan anggota American Academy of Neurology, menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida lewat diet banyak digunakan untuk mencegah penyakit kardiovaskular.

"Tetapi penelitian besar kami menunjukkan bahwa pada wanita, tingkat yang sangat rendah juga dapat membawa beberapa risiko. Wanita sudah memiliki risiko stroke yang lebih tinggi daripada pria, sebagian karena mereka hidup lebih lama, jadi dengan jelas menentukan cara untuk mengurangi risiko mereka adalah penting," kata dia. 

5. Kanker

Kolesterol rendah dan kanker terkait, tetapi tidak harus dengan sebab-akibat. Demetrius Albanes, peneliti senior di National Cancer Institute, mengatakan bahwa studi mereka menegaskan bahwa kolesterol total yang sangat rendah mungkin disebabkan oleh kanker yang tidak terdiagnosis. "Dalam hal pesan kesehatan masyarakat, kami menemukan bahwa kadar kolesterol baik yang lebih tinggi tampaknya melindungi semua jenis kanker."

Baca juga: 4 Gejala Kolesterol Tinggi yang Dialami Wanita dan Cara Mengatasinya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasien Stroke Perlu Fisioterapi untuk Pulihkan Fungsi Motorik

1 hari lalu

Ilustrasi stroke.saga.co.uk
Pasien Stroke Perlu Fisioterapi untuk Pulihkan Fungsi Motorik

Fisioterapi dan pendekatan rehabilitasi penting dalam membantu memulihkan fungsi motorik dan meningkatkan kualitas hidup pasien setelah stroke.


Mengulas Obat Statin, Efek Sampingnya pada Manusia dan Hewan

4 hari lalu

Ilustrasi minum obat. TEMPO/Subekti
Mengulas Obat Statin, Efek Sampingnya pada Manusia dan Hewan

Golongan statin dikenal sebagai lini pertama dalam menurunkan kadar kolesterol. Bisa diberikan kepada manusia maupun hewan. Apa efek sampingnya?


Gitaris Queen Brian May Terserang Stroke Ringan, Apa Saja Gejalanya?

7 hari lalu

Gitaris Queen, Brian May beraksi dalam konser perayaan Platinum Jubilee Ratu Elizabeth di London, Inggris, 4 Juni 2022. Sejumlah musisi turut memeriahkan konser perayaan 70 tahun bertakhtanya Ratu Elizabeth II yang digelar di depan Buckingham Palace. Alberto Pezzali/Pool via REUTERS
Gitaris Queen Brian May Terserang Stroke Ringan, Apa Saja Gejalanya?

Berikut beberapa hal yang perlu diketahui tentang stroke ringan seperti yang dialami gitaris Brian May dan apa yang perlu dilakukan jika mengalaminya.


Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

11 hari lalu

Tangkap layar Presiden Joko Widodo meresmikan gedung Rumah Sakit (RS) Kementerian Kesehatan Surabaya di Provinsi Jawa Timur, melalui akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Jumat (6/9/2024). ANTARA/Mentari Dwi Gayati
Seputar RS Kemenkes Surabaya yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan RS Kemenkes di Surabaya, Jawa Timur, ini dapat menambah perbaikan layanan kesehatan publik.


Jokowi Bilang 3 Penyakit Ini Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

11 hari lalu

Presiden Joko Widodo bersama Mensesneg Pratikno saat rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 27 Agustus 2024. Rapat Terbatas terkait Penanganan Mpox dan Persiapan Penyelenggaraan Indonesia-Africa Forum (IAF) di Bali. TEMPO/Subekti.
Jokowi Bilang 3 Penyakit Ini Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

Jokowi juga mengharapkan perbaikan layanan publik ini membuat warga ingin berobat di Tanah Air.


Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

11 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Sindrom metabolik adalah kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Apa sebab dan gejalanya?


5 Alternatif Pengganti Minyak Goreng Kelapa Sawit untuk Memasak

17 hari lalu

Ilustrasi Minyak Goreng. bimcbali.com
5 Alternatif Pengganti Minyak Goreng Kelapa Sawit untuk Memasak

Sederet minyak nabati alternatif pengganti minyak goreng kelapa sawit untuk memasak yang lebih sehat.


6 Olahraga Ringan yang Cocok bagi Pengidap Kolesterol Tinggi

20 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
6 Olahraga Ringan yang Cocok bagi Pengidap Kolesterol Tinggi

Berikut olahraga ringan yang cocok untuk orang-orang yang memiliki kolesterol tinggi.


Menonton TV Berlebihan di Usia 20an Tahun Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Kardiovaskular

20 hari lalu

Ilustrasi menonton televisi. Shutterstock.com
Menonton TV Berlebihan di Usia 20an Tahun Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Kardiovaskular

Menonton tv dalam waktu yang lama kerap dikaitkan dengan masalah kesehatan, mulai dari gangguan tidur dan obesitas hingga masalah kesehatan mental


Penderita Gangguan Irama Jantung Banyak yang Berusia Produktif

31 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Penderita Gangguan Irama Jantung Banyak yang Berusia Produktif

Banyak pasien gangguan irama jantung di Indonesia masih usia produktif atau 40-65 tahun, paka ungkap dampaknya.