TEMPO.CO, Jakarta - Siapa pun yang pernah mengalami migrain tahu betapa seriusnya jenis sakit kepala ini. Aktivitas pun jadi terganggu. Anda tidak bisa diam karena setiap menit atau jam sakit yang dirasakan berharga, menurut neorologis dan spesialis sakit kepala, Nina Ringgins. Saat ini merupakan era yang hebat dalam pengobatan sakit kepala, termasuk botox.
Botox atau Onabotulinumtoxina, telah disetujui oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat pada tahun 2010 tetapi tidak dianggap sebagai pilihan pertama. "Kami biasanya mencoba pengobatan oral, seperti topiramate, obat penurun darah tinggi, dan antidepresan trisiklik dulu," ucap Barbara Jo McGarry, profesor di Sekolah Kedokteran Rutgers Robert Wood Johnson. "Tapi Botox adalah pilihan untuk beberapa orang."
Jika Anda telah di diagnosa menderita migrain, konsultasi dengan dokter Anda tentang semua kemungkinan perawatan, termasuk Botox. "Faktanya, ada definisi ketat 'migren kronis' dan siapa yang harus menerima onabotulinum toxin A untuk sakit kepalanya" kata Chia-Chun Chiang, asisten Neorologis dan Spesialis Sakit Kepala di Mayo Clinic "Anda harus mengalami 15 hari atau lebih per bulan dengan sakit kepala migrain yang berlangsung lebih dari 4 jam per hari selama lebih dari tiga bulan." Tidak direkomendasikan untuk pasien dengan sakit kepala kurang dari 15 per bulan dan tidak efektif untuk migren yang sesekali.
Botox juga cocok untuk orang yang tidak bisa minum obat migrain lain karena potensi interaksi obat, kondisi kesehatan lain, atau efek samping dari obat oral. Beberapa orang merasa lelah atau pusing saat minum obat, kata McGarry. Botox tidak ditanggung oleh asuransi kecuali obat-obatan pencegahan telah dicoba dan tidak berhasil.
Botox untuk mengobati migrain
Meskipun ini belum sepenuhnya dipahami, Botox diperkirakan memblokir pelepasan bahan kimia yang ada dalam rasa sakit dan mungkin juga memiliki sifat anti-inflamasi, kata Riggins. Ini merupakan penemuan kebetulan yang nyata. Orang yang menerima suntikan Botox untuk kerutan memiliki lebih sedikit migrain ketika mereka menerima suntikan, jadi peneliti secara khusus melihat keefektifan-nya untuk sakit kepala migrain.
"Ada langkah-langkah yang sangat spesifik dalam pencegahan migrain," kata Dr Chenbotox. Pengobatan dengan Botox terdiri dari serangkaian 31 jarum kecil yang menusuk di dahi, bahu dan punggung. Beberapa orang merasa biasa saja, yang lain mengatakan itu sangat tidak nyaman. Prosedur ini memakan waktu sekitar 10 menit dan dilakukan oleh tenaga medis berpengalaman, dan dilakukan setiap 3 bulan. Suntikan harus dilakukan oleh ahli saraf atau spesialis sakit kepala.
Efek sampingnya termasuk minim tetapi akan ada nyeri leher, nyeri kepala dalam beberapa hari pertama setelah injeksi, dan pelunakan mata sementara yang biasanya akan hilang setelah 3 bulan. “Namun, jika Anda mengalami efek samping, Anda harus menghubungi tenaga medis karena mereka dapat mengubah tempat suntikan di kemudian hari.” kata Dr. Chiang.
Suntikan tidak mengakibatkan mati rasa, selain itu hindari juga perawatan rambut dengan bahan kimia dan pewarnaan rambut lainnya selama sekitar satu minggu sesudahnya. "Itu tidak berarti itu berbahaya, tetapi tidak ada yang tau efek samping dari kimia itu. Kami ingin Anda mendapatkan hasil maksimal dari perawatan ini," Riggins. Dan itu tidak akan mengubah penampilan. Suntikan untuk migrain berbeda dari protokol yang digunakan untuk menghilangkan kerutan.
Seberapa efektif botox untuk migrain
“Berdasarkan penelitian klinis dan pengalaman klinis, kebanyakan orang yang sakit kepala berkurang hingga 50 persen,” kata Dr. Chen. "Seperti pengobatan lain, butuh waktu untuk bekerja. Kami merekomendasikan untuk mencoba tiga kali suntikan.” Beberapa orang juga memperoleh manfaat dari penggabungan obat-obatan oral dengan suntikan dan adanya perubahan gaya hidup serta tidur yang cukup.
Meskipun tidak efektif untuk semua orang, para spesialis sakit kepala mengatakan bahwa banyak orang mengalami lebih sedikit sakit kepala yang parah setelah mendapatkan suntikan onabotulinumtoxina."Saya merekomendasikan membuat jurnal sakit kepala sehingga Anda dapat mengetahui hasil dari perawatan Anda dan mengevaluasi kegunaannya," kata Riggins.
NADIA RAICHAN FITRIANUR | PREVENTION
Baca juga: 5 Cara Mencegah Migrain Menurut para Ahli
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.