Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menu MPASI 4 Bintang Belum Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Bayi, Ada Risiko Malnutrisi

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
 Ilustrasi bayi makan MPASI (pixabay.com)
Ilustrasi bayi makan MPASI (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menu 4 bintang sempat populer sebagai makanan pendamping air susu ibu atau MPASI untuk bayi berusia di atas enam bulan. Menu ini dianggap memenuhi rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO yang menganjurkan bayi mendapatkan MPASI bergizi untuk mendukung perkembangan anak selama 1.000 hari pertama. 

Menu 4 bintang terdiri dari karbohidrat, protein hewani, protein nabati, dan sayuran. Sajian MPASI dengan menu 4 bintang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, terutama zat besi, dan mencegah dari malnutrisi dan keterlambatan tumbuh kembang.

Namun, menurut dokter spesialis anak Meta Hanindita, menu MPASI 4 bintang kurang memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Dalam unggahan video TikTok yang dibagikanjuga di Instagram, Meta mengatakan bahwa menu empat bintang tidak menyertakan lemak sebagai bagian dari makanan bayi.

"Sampai sekarang masih aja banyak orangtua yang mengira menu MPASI 4 bintang ini adalah yang terbaik. Padahaaal, menu 4 bintang TIDAK bisa memenuhi kebutuhan nutrisi anak loh! Yang ada malah jadi berisiko malnutrisi termasuk stunting," kata dia di keterangan unggahan, Senin, 5 September 2022. 

Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI merekomendasikan MPASI harus mencakup gizi seimbang yang meliputi karbohidrat, protein (hewani dan nabati), lemak (minyak, santan, mentega), serta sayuran dan buah-buahan.

IDAI juga menyebutkan bahwa makanan pendamping ASI harus dilengkapi dengan zat gizi mikro yaitu zat besi, kalsium, seng, vitamin C, vitamin A, vitamin dan mineral berupa asam folat.

Inilah tiga alasan yang diungkap Meta mengapa menu MPASI 4 bintang tidak bisa memenuhi nutrisi bayi.

1. Tidak ada Sumber Lemak

Pada menu 4 bintang tidak terdapat sumber lemak, padahal lemak  adalah kebutuhan terpenting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Setidaknya 30 sampai 45 persen dari total kalori harus berasal dari sumber lemak.

2. Porsi Sayur dan Buah Terlalu Banyak

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jumlah sayuran dan buah-buahan pada menu 4 bintang terlalu banyak yaitu, sebanyak 25 persen dari porsi makan dalam setiap penyajiannya. Padahal peran sayuran dan buah-buahan dimaksudkan hanya untuk diperkenalkan kepada bayi.

3. Wajib Tersedia Protein Nabati

Sama halnya dengan sayur dan buah-buahan, protein nabati sifatnya hanyalah sebagai menu pengenalan untuk bayi. Menu hewani harus diprioritaskan dalam asupan makanan bayi.

Artinya, bayi juga membutuhkan menu bergizi seimbang untuk mendukung tumbuh kembangnya, bukan hanya empat unsur makanan yang ada di dalam menu MPASI 4 bintang. 

NADIA RAICHAN FITRIANUR

Baca juga: Ibu Menyusui, Ini Makanan yang Perlu Dikonsumsi dan Dihindari agar ASI Lancar

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Syarat dan Cara Mendaftarkan Bayi Baru Lahir ke BPJS Kesehatan

1 hari lalu

Ilustrasi ayah gendong bayi. Freepik
Syarat dan Cara Mendaftarkan Bayi Baru Lahir ke BPJS Kesehatan

Bayi baru lahir bisa langsung didaftarkan ke BPJS Kesehatan. Apa saja syarat dan bagaimana tahapan pendaftarannya.


Tak Sama dengan Rokok, Pakar Sebut Tak Perlu Larang Promosi Susu Formula

4 hari lalu

Susu Formula (ilustrasi: Unay Sunardi)
Tak Sama dengan Rokok, Pakar Sebut Tak Perlu Larang Promosi Susu Formula

Ahli gizi menyebut larangan promosi susu formula dalam PP nomor 28 tahun 2024 perlu dikaji kembali karena sufor dinilai tak berbahaya.


Seorang Ayah di Tangerang Jual Anak Kandung Balita Rp 15 Juta

6 hari lalu

Ilustrasi bayi sedang bermain. Foto: Unsplash.com/Yuri Shirota
Seorang Ayah di Tangerang Jual Anak Kandung Balita Rp 15 Juta

Seorang ayah di Tangerang menjual anak kandungnya seharga Rp 15 juta ketika sang ibu bekerja di Kalimantan.


Bolehkah Penderita TBC Menyusui Anak?

14 hari lalu

Ilustrasi menyusui. MomJunction
Bolehkah Penderita TBC Menyusui Anak?

Dokter anak menjelaskan ibu menyusui dengan riwayat TBC masih boleh memberikan ASI kepada bayinya tapi ada syaratnya.


Manfaat ASI Eksklusif di 1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak

17 hari lalu

Ilustrasi menyusui. SpineUniverse
Manfaat ASI Eksklusif di 1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak

ASI eksklusif memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi selama 1.000 hari pertama kehidupan.


Suana Makan dan Pilihan Makanan, Kunci Atasi Gerakan Tutup Mulut Anak

23 hari lalu

ilustrasi anak makan (pixabay.com)
Suana Makan dan Pilihan Makanan, Kunci Atasi Gerakan Tutup Mulut Anak

Orang tua perlu mengenalkan beragam makanan sejak dini kepada anak dan ciptakan suasana makan yang menyenangkan untuh cegah GTM anak.


Tanda Perkembangan Motorik Anak Terlambat dan yang Harus Dilakukan

23 hari lalu

Ilustrasi bayi sedang bermain. Foto: Unsplash.com/Yuri Shirota
Tanda Perkembangan Motorik Anak Terlambat dan yang Harus Dilakukan

Jika mendapati anak mengalami keterlambatan perkembangan motorik, segera berkonsultasi ke dokter dan tidak perlu menunggu sampai usianya bertambah.


Tak Perlu Program Khusus, Asah Sendiri Perkembangan Motorik Anak di Rumah

24 hari lalu

Ilustrasi bayi merangkak. freepik.com
Tak Perlu Program Khusus, Asah Sendiri Perkembangan Motorik Anak di Rumah

Konsultan neurologi mengatakan stimulasi untuk perkembangan motorik anak yang optimal bisa diasah sendiri, bukan sesuatu yang mewah dan mahal.


Warga Bekasi Utara Digegerkan Penemuan Bayi Perempuan yang Dibuang di Warung Nasi

29 hari lalu

Ilustrasi bayi. freepik.com
Warga Bekasi Utara Digegerkan Penemuan Bayi Perempuan yang Dibuang di Warung Nasi

Polisi tengah berupaya mengumpulkan bukti-bukti untuk menemukan siapa orang tua dari bayi yang dibuang di Bekasi Utara tersebut.


Mayat Bayi Perempuan dalam Tas Ditemukan Membusuk di Sebuah Gang di Depok

29 hari lalu

Petugas mengevakuasi jasad bayi perempuan yang ditemukan membusuk di pinggir jalan Gang Swadaya RT. 01/09 Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, Rabu, 11 September 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Mayat Bayi Perempuan dalam Tas Ditemukan Membusuk di Sebuah Gang di Depok

Warga Tapos Depok mengira bungkusan dalam tas itu sampah. Gang tersebut jalan pintas menuju Tol Cimanggis dan Kelurahan Jatijajar.