TEMPO.CO, Jakarta - Siklus menstruasi seperti teka-teki, bulan ini lancar, bulan depan bisa terlambat atau terlalu cepat. Perubahan mendadak itu bisa mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Jadi, apa penyebab siklus yang tidak teratur itu?
Pakar menstrusi dan penulis buku You Can Have a Better Period, Le'Nise Brothers, mengungkap enam penyebab siklus menstruasi tidak menentu secara tiba-tiba. Tapi dia mengingatkan agar tidak perlu khawatir. "Menstruasi adalah salah satu tanda vital Anda, sehingga perubahan jadi tanda untuk mencari tahu apa yang terjadi dengan kesehatan Anda," kata dia, seperti dikutip Glamour.
Ia menyarankan untuk mengamati dulu perubahan yang dialami, lalu temui dokter untuk mendapatkan bantuan.
Inilah 6 alasan penyebab siklus menstruasi tidak teratur.
1. Stres atau Trauma
Banyak orang mengalami stres lebih dari yang disadari. Stres kronis, yang dapat bersifat fisik, emosi atau bahkan sistematis, dapat membuat sikluas menstruasi tidak teratur. Otak, yang membantu mengatur hormon estrogen, progesteron, testosteron, luteinising hormone (LH) dan follicle stimulating hormone (FSH), akan mempengaruhi fungsi reproduksi saat terlalu stres.
Jadi, jika mengalami perubahan siklus menstruasi, caru tahu seberapa banyak stres yang dialami dan bagaimana mengelolanya, misalnya melakukan peregangan, menjauh dari layar, dan berjalan santai di sekitar rumah atau kantor.
2. Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)
Sindrom ovarium polikistik atau PCOS adalah gangguan hormonal dengan penyebab dan gejala yang bervariasi, salah satunya adalah siklus menstruasi yang panjang dan tidak teratur. Penyebabnya adalah ketidakseimbangaan hormon seksual menoyang dapat mencegah atau menunda ovulasi sehingga siklus menstruasi jadi tidak teratur dan panjang.
3. Hypothalamic Amenorrhea (HA)
Amenorrhea adalah kondisi di mana seseorang tidak mengalami menstruasi selama 3 siklus berturut-turut atau tidak adanya siklus menstruasi normal pada 6 bulan atau lebih. Hal ini bisa disebabkan karena seseorang itu menggunakan pengendali hormon, mengonsumsi obat tertentu, kehamilan, menyusui atau menopause. HA biasanya disebabkan oleh stres fisik/emosional yang tinggi, olahraga yang berlebih, kehilangan berat badan yang cepat atau kekurangan gizi
4. Umur
Pada akhir 30 dan awal 40-an, wajar jika seseorang mengalami perubahan siklus menstruasi. Hal terjadi karena perempuan memasuki masa perimenopause, yang ditandai dengan siklus menstruasi menjadi pendek, tidak teratur, dan kesenjangan yang lama antarpriode. Setelah tidak mengalami menstruasi selama 12 periode maka perempuan tersebut dapat dinyatakan menopause. Jadi jangan khawatir jika hal ini tiba-tiba terjadi.
Diet teratur dengan banyak protein, lemak berkualitas tinggi, serat dan sayuran hijau, tidur dengan kualitas tinggi yang konsisten, manajemen stres yang baik dan olahraga harian akan membantu melewati fase ini.
5. Masalah Tiroid
Tiroid merupakan kelenjar hormon yang terletak di pangkal tenggorokan. Kelenjar ini berkaitan langsung dengan sistem reproduksi. Perubahan yang terjadi di tiroid, seperti kurang aktif (hipotiroidisme) atau terlalu aktif (hipertiroidisme) dapat mengakibatkan perubahan di siklus menstruasi jadi lebih pendek atau lebih panjang, haid lebih ringan atau bahkan lebih berat.
6. Pengobatan
Pengobatan tertentu seperti mengonsumsi obat antidepresi, tekanan darah, antipsikotik dan beberapa obat alergi juga dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Pengendalian kelahiran atau kontrasepsi hormon juga dapat mengubah lamanya siklus menstruasi dan butuh waktu 6 bulan untuk normal kembali.
NADIA RAICHAN FITRIANUR
Baca juga: 5 Gangguan Haid yang Bisa Mempengaruhi Kesuburan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.