TEMPO.CO, Jakarta - Tanaman hias tidak hanya perlu disiram secara teratur, tapi juga dipangkas secara berkala. Salah satu manfaat pemangkasan adalah membuang daun, batang, atau bunga yang sudah mati atau sakit untuk mencegah penularan hama dan penyakit. Tapi untuk anggrek, pemangkasan dilakukan dengan cara yang berbeda.
Jo Lambell, pendiri Beards & Daisies menjelaskan, anggrek menjadi salah satu tanaman paling indah, tetapi tanaman ini terkenal dengan perawatan yang rumit.
“Untuk mendapatkan yang terbaik dan memastikan tanaman terus berbunga, pemangkasan adalah bagian penting dari perawatan anggrek. Anggrek perlu dipangkas agar tetap sehat, ini menangkis penyakit dan memberi kesempatan untuk mencari hama atau masalah apa pun. Ini juga mendorong pertumbuhan kembali, jadi ini layak dilakukan," kata dia, dikutip dari Express.co.uk.
Menurut para ahli di Brilliant Orchids, ada waktu penting untuk memangkas anggrek agar tidak merusaknya. “Waktu terbaik untuk memangkas anggrek adalah setelah bunganya layu dan rontok. Ini akan memastikan bahwa pemangkasan tidak merusak tanaman," ujar dia.
Pada umumnya, anggrek tidak perlu sering dipangkas. Kebanyakan anggrek mekar setahun sekali, meskipun beberapa spesies mekar lebih sering.
Jo setuju bahwa anggrek tidak perlu dipangkas terlalu sering, dan biasanya hanya setelah bunganya mekar dan layu.
“Pemangkasan dapat membantu ketika ingin tanaman mekar beberapa kali di musim tanam," kata dia.
Sebelum mulai memangkas anggreknya, siapkan dulu gunting pangkas, pot, dan media pot anggrek. Gunting dan pot perlu disterilkan, salah satu cara yang direkomendasikan adalah menggunakan alkohol isopropil yang lebih aman dan lebih efektif daripada cuka atau pemutih. Setelah dipotong, semprotkan produk perawatan sterilisasi pada titik pemotongan untuk melindungi anggrek dari hama dan penyakit.
Berikut langkah memangkas anggrek.
1. Periksa anggrek
Periksa anggrek secara menyeluruh. Identifikasi area tertentu (akar, paku, daun) yang perlu dipangkas. Pakar tanaman hias menyarankan mencari jaringan mati, kering, atau membusuk yang perlu dipotong.
2. Pangkas spike
Tergantung pada keadaan spike anggrek, jika terlihat hijau dan sehat, tunggu sampai mekar memudar dan jatuh. Kurangi spike menjadi satu inci dari tangkai jika anggrek berpotensi bertunas kembali untuk kedua kalinya sebelum periode tidak aktifnya. Jika spike tidak sehat, potong seluruh spike tepat di atas node.
3. Periksa daun
Jika anggrek memiliki daun yang sakit atau layu, disarankan memotong hanya bagian daun yang terkena atau, jika sebagian besar daun terpengaruh, potong seluruh daun tepat di atas pangkal batang tanaman. Jangan memotong terlalu banyak daun, karena ini dapat menyebabkan stres pada tanaman.
4. Pangkas akarnya
Akar hanya boleh dipangkas saat akan me-repotting anggrek. “Biasanya, repotting dilakukan tidak lebih dari setahun sekali, setelah anggrek mekar kembali untuk terakhir kalinya sebelum masa dorman.”
Pangkas akar yang mati atau busuk sebelum dipindahkan ke media pot yang sudah disterilkan. Jangan menyirami anggrek setidaknya selama beberapa hari agar lukanya sembuh.
Baca juga: Mempercantik Ruangan dengan Bunga Segar, Kenapa Tidak?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.