TEMPO.CO, Jakarta - Potong rambut sering jadi cara menghibur diri setelah putus cinta. Ini adalah pengalaman emosional yang umum sehingga ada nama untuk itu, breakup haircut.
Istilah breakup haircut tidak memiliki definisi yang pasti. Banyak tafsirnya, namun, sebagian besar itu mengacu pada potongan rambut atau perubahan gaya rambut yang mungkin dilakukan oleh seseorang setelah putus cinta.
Baca juga:
Menurut pakar rambut selebriti Jenna Perry, ini lebih sering terkait dengan potongan daripada warna. "Kamu perlu membuat energi mati, dan dengan potongan yang sangat bagus, kamu bisa merasa lebih ringan dan bersemangat," kata Perry tentang potong rambut pasca-putus cinta.
Tapi sebenarnya ini bukan hanya memotong, bisa juga menambahkan ekstensi rambut bagi mereka yang mendambakan rambut panjang. "Menurut saya mengubah penampilan memberi perspektif baru tentang diri sendiri," kata Perry.
Selain potong rambut, mengubah warna rambut cokelat ke pirang atau warna lainnya adalah cara populer lainnya. Perry setuju rambut mungkin menjadi hal terbaik untuk diubah mengingat itu dapat tumbuh kembali normal.
Alasan psikologis breakup haurcut
Psikoterapis berlisensi Rachel Wright memberi pendapatnya tentang mengapa perubahan rambut bisa menghibur. “Ketika kita hanya ingin perubahan yang terkontrol, terutama ketika sisa hidup terasa tidak bisa dikontrol, rambut kita adalah sesuatu yang memiliki otonomi penuh," katanya.
Terlebih lagi, transformasi rambut mungkin satu-satunya yang dibutuhkan untuk memulai transisi dari berpasangan menjadi jomlo. "Kita memiliki lebih banyak keterikatan emosional pada rambut kami daripada yang disadari kebanyakan orang," jelas Wright.
Terakhir, potong rambut adalah perubahan yang cukup mudah dilakukan, kata Wright. Ini lebih murah ketimbang membeli lemari pakaian baru, misalnya.
Secara umum, breakup haircut adalah cara yang sehat untuk transisi dari suatu hubungan dan ke era baru. Namun, harus direnungkan alasan di balik transformasi rambut sebelumnya.
“Anda harus bertanya pada diri sendiri apakah melakukan ini untuk orang lain,” kata Wright. “Bahkan jika ya, apakah kamu juga melakukannya untuk dirimu sendiri? Jika itu adalah 'dan', maka itu mungkin masih dalam kisaran yang sehat," dia menjelaskan.
Dan jika tidak ingin mengubah rambut, yakinlah bahwa ada banyak cara lain untuk mengubah penampilan dan lingkungan agar terasa segar setelah putus cinta. Itu termasuk mengubah gaya, bermain-main dengan makeup yang berbeda, atau menata ulang furnitur.
MIND BODY GREEN
Baca juga: Benarkah Rutin Melakukan Trim Bisa Mempercepat Pertumbuhan Rambut?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.