TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua sering mendapatkan pertanyaan dari anak tentang dari mana mereka berasal. Pertanyaan ini perlu dijawab dengan cara yang rumit, jawaban yang rumit, sulit, tapi perlu jawaban singkat. Jika tidak disampaikan dengan cara yang tepat mungkin akan ditafsirkan dengan cara yang salah.
Oleh karena itu, ketika anak-anak datang dengan pertanyaan seperti ini, orang tua bertanggung jawab untuk menjawab dengan cara yang paling halus.
Pikiran seorang anak sangat ingin tahu. Dan anak yang selalu ingin tahu selalu dianggap sehat. Jika anak mengajukan beberapa pertanyaan, orang tua seharusnya senang dengan hal itu. Jangan abaikan pertanyaan atau jangan tersinggung dengan pertanyaan itu.
1. Jangan diabaikan
Pertanyaan seperti "dari mana saya berasal" atau "siapa yang lebih ayah/ibu cintai" harus dijawab dengan benar, bukan mengabaikannya. Sebab, mengabaikan pertanyaan anak berarti mengundang lebih banyak pertanyaan.
Karena itu, jangan berpura-pura tidak mendengarkan atau mengabaikan pertanyaan itu. Langsung ke intinya dan jawab.
2. Jangan terlalu detail
Memang sulit menjelaskan segala sesuatu yang berhubungan dengan kelahiran anak. Seperti yang dikatakan sebelumnya, jika dijelaskan dengan cara yang salah maka akan ditafsirkan dengan cara yang salah.
Beri tahu anak bahwa setiap manusia terdiri dari partikel kecil yang disebut 'sel'. Ibu dan Ayah memiliki sel khusus yang membuat bayi. Bayi tinggal di dalam tubuh ibu di 'rumah' khusus yang disebut rahim dan ketika sudah cukup besar maka keluar ke dunia, ibu mengeluarkannya dari rahim.
Jangan menjabwab, "seseorang datang dan meletakkanmu di dekat ibu saat ibu sedang tidur."
3. Berikan fakta
Fakta selalu membantu pikiran yang ingin tahu. Jangan gunakan kata-kata acak seperti "keajaiban" atau "Tuhan menganugerahkanmu kepadaku" untuk menjawab pertanyaan penting seperti itu.
Menggunakan istilah ilmiah yang benar, akan membantu anak memahaminya dengan lebih baik. Mungkin juga menghemat waktu dan tenaga untuk mengingat jawabannya. Jawaban acak tidak akan pernah bisa diingat dan jika pertanyaan ini muncul lagi, anak mungkin akan membombardir dengan beberapa pertanyaan silang. Jadi, berhati-hatilah dengan apa yang dikatakan.
4. Gunakan istilah biologis dan sederhana
Istilah sederhana seperti sel dan rahim lebih mudah dipahami dan tidak menimbulkan risiko apa pun. Anak-anak memiliki kecenderungan untuk meniru atau mengulangi kata-kata. Oleh karena itu, jangan menggunakan kata-kata seperti seks, hubungan intim, penis, indung telur, dll. Istilah biologis khusus ini dapat digunakan ketika anak tumbuh dan cukup besar untuk memahaminya.
5. Dengarkan baik-baik
Jangan begitu saja meninggalkan anak setelah menyampaikan penjelasan. Tunggu beberapa saat dan lihat apakah anak punya lebih banyak pertanyaan tentang topik khusus ini.
Selalu ingat, semakin mencoba menghindari pertanyaan anak, semakin banyak keraguan di benaknya.
TIMES OF INDIA
Baca juga: Serena Williams Pensiun dari Tenis Kesempatan untuk Jadi Ibu Hebat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.