Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada Gejala Serangan Jantung pada Wanita Muncul Beberapa Bulan Sebelumnya

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi jantung wanita. shutterstock.com
Ilustrasi jantung wanita. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, sekitar 17,9 juta jiwa setiap tahun mengalami penyakit kardiovaskular, di mana lebih dari empat dari lima kematian terjadi karena serangan jantung dan stroke.

Dicap dengan istilah 'silent killer', serangan jantung bisa menyerang siapa saja, terutama mereka yang berusia 50 tahun ke atas. Namun, telah terjadi peningkatan jumlah kasus serangan jantung di kalangan orang muda, yang telah menjadi sangat memprihatinkan.

Serangan jantung menandakan kurangnya darah yang kaya nutrisi dan oksigen di jantung. Ini terjadi ketika arteri yang mengirim darah dan oksigen ke jantung tersumbat. Banyak faktor yang dapat menyebabkan serangan jantung termasuk penumpukan lemak, deposit yang mengandung kolesterol di arteri jantung. Ketika timbunan lemak atau plak ini pecah, ia membentuk gumpalan darah, yang menyumbat arteri, menghalangi aliran darah ke berbagai bagian tubuh, menyebabkan serangan jantung.

Perbedaan serangan jantung pria dan wanita 

Sementara serangan jantung tidak membedakan jenis kelamin, menurut American Heart Association, serangan jantung pada wanita dapat menunjukkan berbagai gejala yang berbeda dibandingkan pada pria. Nyeri dada dan tekanan adalah salah satu tanda pertama yang dapat terjadi pada pria dan wanita, namun pada wanita ada gejala lain termasuk mual, berkeringat, muntah, nyeri di leher, rahang, tenggorokan, perut atau punggung atau bisa juga jatuh pingsan.

Alasan lain mengapa pria dan wanita mengalami gejala yang berbeda adalah karena sementara pria lebih mungkin menderita penumpukan plak di arteri besar mereka yang memasok darah ke jantung, wanita cenderung lebih rentan terhadap penumpukan di arteri jantung yang lebih kecil. Oleh karena itu, ini mengubah jalannya gejala pada pria dan wanita.

Menurut sebuah survei yang diterbitkan dalam jurnal Circulation, yang melihat data lebih dari 500 wanita yang selamat dari serangan jantung, sekitar 95 persen mengatakan mereka melihat perubahan tubuh yang tidak biasa pada bulan-bulan sebelum kejadian.

Gejala yang paling umum dilaporkan termasuk kelelahan dan gangguan tidur. Menariknya, ditemukan juga bahwa sementara mayoritas pria cenderung menderita nyeri dada selama suatu acara, wanita lebih cenderung mengalami sesak napas.

American Heart Association (AHA) merekomendasikan untuk memperhatikan tubuh Anda dan meminta bantuan medis darurat jika Anda mengalami gejala termasuk:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

- Ketidaknyamanan di dada
- Nyeri dan ketidaknyamanan tubuh bagian atas. Ini dapat mencakup area seperti satu atau kedua lengan, punggung, leher, rahang atau perut.
- Sesak napas
- Berkeringat dingin, mual atau pusing

Cara mencegah serangan jantung

Serangan jantung adalah akibat langsung atau tidak langsung dari kebiasaan gaya hidup tidak sehat termasuk merokok, konsumsi alkohol, pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik dan banyak lagi. Pilihan gaya hidup yang buruk sering menimbulkan kondisi kesehatan kronis seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, dan masalah vaskular lainnya yang seiring waktu meningkatkan risiko serangan jantung.

Konon, para ahli merekomendasikan makan lebih banyak makanan bergizi, kurang berminyak dan berlemak, yang berkontribusi pada penumpukan timbunan lemak di arteri jantung. Selain itu, olahraga teratur dan aktivitas fisik dapat sangat mengurangi risiko Anda. Berhenti merokok dan konsumsi alkohol untuk menjalani kehidupan yang lebih sehat.

Kunci pencegahannya adalah pemeriksaan kesehatan secara rutin. Pemeriksaan kesehatan jantung secara teratur dapat membantu Anda memahami risiko Anda dan juga memperkenalkan langkah-langkah yang dapat mencegah kondisi yang mengancam jiwa seperti serangan jantung atau stroke. Ini adalah pembunuh diam-diam yang paling sering datang tanpa tanda-tanda peringatan, itulah sebabnya mereka bisa tiba-tiba dan fatal. Selain itu, awasi tekanan darah, kolesterol, kadar glukosa darah Anda, dan pertahankan berat badan dan BMI yang sehat. Ini akan memastikan bahwa Anda berada pada risiko penyakit jantung yang lebih rendah.

TIMES OF INDIA

Baca juga: 6 Gejala Serangan Jantung yang Kerap Diabaikan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sindrom Kematian Mendadak, Apa Penyebabnya?

5 jam lalu

Ilustrasi Orang Meninggal. shutterstock.com
Sindrom Kematian Mendadak, Apa Penyebabnya?

Beberapa faktor dapat menyebabkan sindrom kematian mendadak. Berikut penyebab utamanya.


Pentingnya Rehabilitasi Kardiovaskular untuk Pemulihan Pasca Prosedur Jantung

20 jam lalu

Prof. Dr.dr. Budhi Setianto, Sp.JP, Subsp. PRKv(K), dokter spesialis jantung dan pembuluh darah; subspesialis preventif-rehabilitasi kardiovaskular (konsultan) RS Siloam Jantung Diagram Cinere. Dok. RS Siloam
Pentingnya Rehabilitasi Kardiovaskular untuk Pemulihan Pasca Prosedur Jantung

Dengan pendekatan terpadu pasien tidak hanya mendapatkan dukungan medis yang komprehensif tetapi juga dibekali dengan alat dan pengetahuan untuk menjaga kesehatan mereka di masa depan


Diduga Dialami Marissa Haque, Berikut Penjelasan tentang SDS

21 jam lalu

Marissa juga tekun melanjutkan pendidikannya. Ia adalah peraih gelar Doktor Pengelolaan Lingkungan dari IPB. Marissa juga menempuh sejumlah pendidikan magister. Di antaranya program magister Kajian Timur Tengah dan Islam Konsentrasi Keuangan Syariah di Universitas Indonesia, S2 di bidang Ekonomika dan Bisnis UGM, S2 di konsentrasi Hukum Bisnis UGM, dan S2 di bidang Linguistik Terapan Bahasa Inggris Unika Universitas Katolik Atmajaya. Adapun Marissa adalah lulusan sarjana Hukum Perdata dari Universitas Trisakti Jakarta. Instagram/marissahaque
Diduga Dialami Marissa Haque, Berikut Penjelasan tentang SDS

Apa itu sindrom kematian mendadak (SDS) seperti yang diduga dialami Marissa Haque dan penyebabnya? Simak penjelasan berikut.


Marissa Haque Meninggal, Diduga karena SDS. Apa Itu?

22 jam lalu

Seorang kerabat menaburkan bunga di atas makam Marissa Haque usai prosesi pemakaman di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2024. Aktor dan politikus Marissa Haque meninggal dunia pada usia 61 tahun. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Marissa Haque Meninggal, Diduga karena SDS. Apa Itu?

Marissa Haque meninggal dunia, diduga mengalami sindrom kematian mendadak (SDS). Berikut penjelasan mengenai sindrom tersebut.


Kilas Balik Kabar Duka 36 Tahun Lalu, Sri Sultan Hamengkubuwono IX Wafat di Washington DC

2 hari lalu

Prosesi pemakaman Sultan Hamengkubuwono IX. Foto: Istimewa
Kilas Balik Kabar Duka 36 Tahun Lalu, Sri Sultan Hamengkubuwono IX Wafat di Washington DC

Pada 36 tahun lalu, tepat 2 Oktober 1988, Sri Sultan Hamengkubuwono IX wafat. Kabar dukanya pun terkirim dari Washington DC sampai Indonesia.


Perlunya Rehabilitasi Kardiovaskular pada Penderita Penyakit Jantung

3 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Perlunya Rehabilitasi Kardiovaskular pada Penderita Penyakit Jantung

Rehabilitasi kardiovaskular bertujuan untuk meningkatkan fungsi jantung, mengurangi faktor risiko penyakit jantung, hingga mencegah masalah kesehatan.


Usia Ideal Anak untuk Operasi Penyakit Jantung Bawaan Menurut Pakar

5 hari lalu

Anastasia Solodkova, perawat anestesi melakukan operasi pada bayi yang baru 20 hari dengan penyakit jantung bawaan di Federal Pusat Bedah Kardiovaskular di Siberia Krasnoyarsk, Rusia, 28 September 2016. REUTERS/Ilya Naymushin
Usia Ideal Anak untuk Operasi Penyakit Jantung Bawaan Menurut Pakar

Spesialis bedah toraks kardiovaskular menjelaskan usia ideal anak menjalani operasi apabila didiagnosa penyakit jantung bawaan.


Dokter Sarankan Penderita Penyakit Jantung Pilih Olahraga Santai dan Alasannya

5 hari lalu

Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Dokter Sarankan Penderita Penyakit Jantung Pilih Olahraga Santai dan Alasannya

Penderita penyakit jantung disarankan memilih olahraga santai macam jalan kaki dan bersepeda karena bisa mengatur energi dan tenaga yang dikeluarkan.


Dokter Jantung Sebut PFO sebagai Penyebab Stroke di Usia Muda, Apa Itu?

6 hari lalu

Ilustrasi stroke. mediaself
Dokter Jantung Sebut PFO sebagai Penyebab Stroke di Usia Muda, Apa Itu?

Salah satu penyebab stroke kriptogenik atau yang tidak diketahui penyebabnya pada anak muda adalah PFO. Berikut penjelasannya.


Dampak Gaya Hidup Serbacepat pada Kesehatan Lambung

7 hari lalu

Ilustrasi perut kembung. Sina.com
Dampak Gaya Hidup Serbacepat pada Kesehatan Lambung

Kebiasaan makan yang tidak teratur, stres, dan kurang perhatian terhadap pola makan sehat menjadi faktor utama masalah lambung.