Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Fakta Seputar Mitos Menyusui, dari Payudara Kendur hingga Kontrasepsi Alami

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Semua setuju bahwa menyusui bermanfaat untuk ibu dan bayi. Selain memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, menyusui juga menciptakan ikatan antara ibu dan anak. Oleh karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dan UNICEF merekomendasikan agar anak-anak memulai menyusui dalam satu jam pertama kelahiran dan disusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan. "Artinya tidak ada makanan atau cairan lain yang diberikan, termasuk air,” demikian bunyi situs WHO.

Tetapi, banyak mitos seputar menyusui yang bikin para ibu ragu. Di atara mitos itu adalah menyusui bikin payudara kendur, payudara kecil hanya mengahsilkan sedikit air susu ibun atau ASI, dan menyusui jadi kontrasepsi alami.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi India, Radhamany K, mengungkap beberapa mitos yang populer. Simak penjelasannya yang dilansir dari Indian Express. 

1. Payudara besar menghasilkan lebih banyak ASI

Ukuran payudara tergantung pada jumlah jaringan lemak yang ada di payudara. Wanita dengan payudara lebih kecil memiliki lebih sedikit jaringan lemak dan sementara mereka dengan payudara lebih besar memiliki lebih banyak jaringan lemak. “Terlepas dari ukuran payudara, semua wanita sepenuhnya mampu menghasilkan pasokan ASI yang sehat karena diproduksi oleh jaringan kelenjar dan bukan oleh jaringan lemak,” kata Radhamany.

Namun, wanita dengan payudara lebih kecil mungkin harus menyusui lebih sering karena jumlah ASI yang dapat ditampung jaringan payudara lebih sedikit, dia menambahkan.

2. Menyusui menyebabkan payudara kendur

Menurut Radhamany, menyusui tidak mempengaruhi bentuk atau ukuran payudara. Payudara dipengaruhi oleh peningkatan alami kepenuhan selama kehamilan dan penurunan berat badan segera setelahnya. Namun, payudara tetap membesar saat menyusui. “Setelah menyusui, payudara perlahan mengecil. Ligamen yang menopang payudara wanita meregang karena semakin berat selama kehamilan. Setelah kehamilan, bahkan jika seorang wanita tidak menyusui, peregangan ligamen dapat menyebabkan kendurnya payudara," ujar dia.

3. Tidak boleh minum obat selama menyusui

“Sekitar 15 persen obat biasanya ditransfer melalui ASI dan hanya 1-2 persen yang diserap oleh bayi,” katanya. Menurut Radhamany, parasetamol, inhaler asma, vitamin, dan sebagian besar antibiotik benar-benar aman dikonsumsi selama menyusui. Namun, kodein, dekongestan hidung, aspirin, obat herbal, obat antikanker, retinoid oral, yodium, amiodaron, statin, amfetamin, ergotamin (agen anti migrain) harus dihindari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Menyusui bayi tepat sebelum ibu minum obat menyebabkan bayi menerima konsentrasi obat serendah mungkin. Risiko keracunan obat lebih tinggi pada bayi prematur dan sakit, tetapi jarang terjadi pada bayi di atas enam bulan,” katanya.

4. Wanita sakit tidak boleh menyusui

Radhamany mengatakan bahwa menyusui dapat dilanjutkan jika ibu mengalami flu, demam, diare, muntah, dan mastitis. “Juga, keuntungan tambahannya adalah dapat mentransfer antibodi pelindung, dalam kondisi seperti HIV, virus limfotropik sel T tipe I atau tipe II (HTLV-1/2), menyusui dengan virus ebola dikontraindikasikan. Berikut adalah kondisi ibu yang tidak bisa menyusui misalnya: urosepsis, septikemia, pneumonia, PPP, syok dan yang membutuhkan perawatan di ICU,” tambahnya.

5. Menyusui mencegah hamil

“Ovulasi dapat terjadi pada sekitar 50 persen wanita menyusui meskipun amenore (tidak ada menstruasi). Oleh karena itu, tindakan pencegahan yang tepat harus diambil. Mereka tetap amenore jika ovulasi tidak terjadi," katanya.

Menyusui sebagai alat kontrasepsi disebut Metode Amenore Laktasi. Jika dilakukan dengan sempurna, metode ini bisa sama efektifnya dengan kontrasepsi hormonal. Menyusui tidak akan mencegah kehamilan jika bayi diberi susu formula selain ASI. Metode Amenorea Laktasi memiliki tingkat kegagalan <2 persen. "Pemberian susu formula, pemompaan alih-alih menyusui, dan pemberian makanan padat kepada bayi, semuanya mengurangi efektivitas amenorea laktasi sebagai pengendalian kelahiran,” kata dia. 

Baca juga: Ibu Menyusui Rutin Berolahraga Benarkah Mengurangi Suplai ASI?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

14 jam lalu

Ilustrasi mudik. TEMPO/Subekti
8 Tips Mengatur Bayi Agar Tak Mudah Rewel Saat Mudik

Ada berbagai trik dan cara supaya bayi tidak rewel saat dibawa mudik lebaran atau perjalanan jauh


Mitos La Ode Wuna, Siluman Separuh Ular yang Menjadi Nenek Moyang Migrasi Masyarakat Sulawesi Tenggara ke Maluku

1 hari lalu

Tangkapan gambar presentasi soal Mitos La Ode Wuna millik Dosen Universitas Indonesia (UI), Geger Riyanto (Dok. Beranda BRIN)
Mitos La Ode Wuna, Siluman Separuh Ular yang Menjadi Nenek Moyang Migrasi Masyarakat Sulawesi Tenggara ke Maluku

Dosen UI, melalui BRIN, mengangkat kajian mengenai mitos siluman setengah ular. Erat kaitannya dengan sejarah pergerakan masyarakat Sulawesi Tenggara.


Warga Depok Nyaris Bentrok karena Bangunkan Sahur Dinilai Terlalu Mengganggu

2 hari lalu

Ilustrasi membangunkan sahur. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Warga Depok Nyaris Bentrok karena Bangunkan Sahur Dinilai Terlalu Mengganggu

Viral video keributan sekelompok pemuda dengan warga yang menegur cara membangunkan sahur yang dinilai terlalu mengganggu


Tega, Ibu Ini Tinggalkan Bayinya hingga Tewas di Rumah Demi Liburan 10 Hari

3 hari lalu

Ilustrasi ibu sedih saat mengasuh bayinya. Foto: Unsplash/Hollie Santos
Tega, Ibu Ini Tinggalkan Bayinya hingga Tewas di Rumah Demi Liburan 10 Hari

Seorang ibu tega meninggalkan bayinya sendirian di rumah hingga akhirnya tewas karena kelaparan demi liburan sendirian.


Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

9 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

Sebagai bahan makanan yang mengandung lemak, santan memang dapat memicu gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang yang memiliki sensitivitas pencernaan tertentu.


Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

10 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
Saran Ginekolog untuk Bantu Ibu Baru Melahirkan Atasi Gangguan Tidur

Ginekolog menjelaskan pentingnya dukungan keluarga dalam upaya mengatasi gangguan tidur pada ibu yang baru melahirkan.


Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

10 hari lalu

Ilustrasi menyusui. Pexels/William Fortunato
Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

Berikut tips untuk ibu menyusui yang menjalankan puasa Ramadan. Upayakan tidak telat sahur dan berbuka puasa agar cairan tetap tercukupi dalam sehari.


Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

13 hari lalu

Seorang pria menggendong bayi di pangkuannya, saat warga Palestina yang mengungsi, yang meninggalkan rumah mereka akibat serangan Israel berlindung di tenda kamp, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 14 Februari 2024 .REUTERS/Saleh Salem
Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

Ada ribuan anak yang sedang menderita penyakit komplikasi serius karena kelangkaan susu di wilayah Gaza utara.


Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara setelah Jalani Mammogram, pada Usia Berapa Harus Dilakukan?

14 hari lalu

Olivia Munn, aktris dan pembawa acara televisi, menceritakan bahwa dirinya didiagnosis kanker payudara. Instagram.com/@oliviamunn
Olivia Munn Didiagnosis Kanker Payudara setelah Jalani Mammogram, pada Usia Berapa Harus Dilakukan?

Olivia Munn membagikan kisahnya didiagnosis kanker payudara hanya dua bulan setelah menjalani mammogram. Saran mammogram di AS pun kini berubah.


Alasan Medis Ibu Menyusui Tak Wajib Puasa Ramadan

15 hari lalu

Relawan Layanan Kesehatan Cuma-cuma Dompet Dhuafa memeriksa kesehatan ibu menyusui penyintas Covid-19 di RW 07 Kelurahan Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis, 5 Agustus 2021. Monitoring dan edukasi kesehatan ini dilakukan dalam rangka Pekan ASI Sedunia. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Alasan Medis Ibu Menyusui Tak Wajib Puasa Ramadan

Ibu menyusui boleh tidak berpuasa Ramadan, ada alasan medis dibaliknya.