Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Aktivitas Terbaik untuk Anak Hiperaktif, Bela Diri hingga Game Otak

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi anak berenang. Shutterstock.com
Ilustrasi anak berenang. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar anak-anak penuh energi dan itu pertanda bagus. Jika dibandingkan dengan orang dewasa, anak-anak hampir tidak pernah duduk dan ingin bermain sepanjang hari. Aktivitas sangat bagus untuk pertumbuhan dan perkembangan anak dan harus didorong. Namun, penting juga untuk mengidentifikasi apakah si kecil tergolong anak hiperaktif.

Beberapa tanda umum yang terlihat pada anak hiperaktif adalah mereka biasanya mengalami kesulitan dalam mengikuti petunjuk. Mereka mudah khawatir, frustrasi, marah, dan sedih. Mereka hampir tidak mendengarkan, berbicara terlalu banyak, dan biasanya menyela pembicaraan orang lain. Anak hiperaktif adalah anak yang impulsif, terlalu antusias, dan selalu bersemangat dengan energi yang tidak terbatas.

Hiperaktif berhubungan dengan otak. Perlu dicatat bahwa anak hiperaktif bukanlah anak nakal. Mereka hanya membutuhkan lebih banyak perhatian dan kesabaran untuk membantu menstabilkan dan menyalurkan energi juga proses berpikir mereka dengan cara dan arah yang benar.

Ada beberapa permainan dan aktivitas yang menyenangkan dan mengasyikkan yang dapat diikuti agar anak bisa berpartisipasi untuk membantu mereka lebih fokus, belajar, dan tumbuh sebagai orang yang bahagia, percaya diri, dan sadar diri.

1. Karate untuk menyalurkan energi

Mempelajari gerakan karate dapat membantu anak belajar bagaimana menyalurkan energinya. Ini juga meningkatkan daya konsentrasi mereka dan menenangkan pikiran mereka. Selain karate, anak juga bisa mencoba aktivitas seni bela diri lainnya.

Studi menunjukkan bahwa seni bela diri dapat memperkuat jaringan saraf di otak dan memungkinkan anak-anak dengan ADHD (Attention-deficit/hyperactivity disorder) untuk melatih pengendalian diri. Ini juga akan meningkatkan kepercayaan diri anak dan meningkatkan koordinasi pikiran dan tubuh mereka.

2. Olahraga luar ruangan untuk aktivitas

Bermain olahraga luar ruangan setiap hari adalah cara yang sehat untuk membantu anak  yang hiperaktif memanfaatkan dan menyalurkan energinya secara produktif. Mereka dapat memilih olahraga aktif pilihan mereka seperti sepak bola, bola basket, bola voli, dan bulu tangkis. Olahraga tim juga akan meningkatkan keterampilan sosial mereka dan mengajari mereka nilai-nilai kunci seputar semangat tim, sportivitas, dan kompetisi.

Jika tidak ada kelompok anak untuk bermain atau juga sibuk, orang tua dapat membantu menanamkan kebiasaan berlari setiap hari. Ini adalah cara yang bagus untuk menjernihkan pikiran dan meningkatkan stamina dan berolahraga.

3. Musik untuk menenangkan pikiran

Salah satu cara mengatasi anak hiperaktif adalah dengan memberi mereka ruang menggunakan seluruh energinya, seperti dalam olahraga. Namun, mereka tidak harus selalu berlari dan cepat atau lambat, mereka perlu memiliki rasa stabilitas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Musik adalah alat yang hebat untuk menenangkan pikiran anak dan membantu mereka bersantai, terutama setelah aktivitas seperti sepulang sekolah. Beri anak waktu untuk mengeksplorasi berbagai lagu dan memilih apa yang mereka sukai. Jika mereka lebih tertarik pada musik, orang tua juga dapat mendorong mereka untuk belajar memainkan alat musik atau ikut serta dalam kelompok paduan suara sekolah.

4. Berenang untuk kontrol

Berenang adalah olahraga yang bagus untuk anak-anak hiperaktif. Olahraga ini membantu untuk melepaskan kelebihan energi, meningkatkan fokus dan mengurangi impulsif dan kegelisahan pada anak-anak dengan ADHD. Itu juga dapat meningkatkan harga diri anak.

Fakta menarik, perenang terkenal dan peraih medali emas Olimpiade Michael Phelps didiagnosis menderita ADHD pada usia 9 tahun. Dia adalah anak yang sering dianggap nakal yang tidak bisa fokus pada apa pun di sekolah. Belajar berenang membantunya menenangkan pikirannya dan merasa terkendali untuk pertama kalinya.

5. Game otak untuk stabilitas

Mengajarkan anak hiperaktif duduk dan bermain dengan pikiran mereka mungkin sangat menantang. Namun, melakukannya benar-benar sepadan dengan usaha. Beri mereka teka-teki gambar atau bermain game dengan mereka seperti catur, memori, ludo, dan scrabble.

Salah satu keuntungan terbesarnya adalah mereka akan meningkatkan kemampuan berpikir dan daya konsentrasi anak. Dengan latihan teratur dan menikmati permainan, orang mungkin melihat peningkatan dalam rentang perhatian dan keterampilan memecahkan masalah anak hiperaktif.

TIMES OF INDIA

Baca juga: 5 Tips Menghadapi Anak Hiperaktif, Kuncinya Imbangi Kebebasan dengan Ketertiban

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Peduli Autisme Sedunia, Bedakan Anak Autisme dengan Hiperaktif

18 hari lalu

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Hari Peduli Autisme Sedunia, Bedakan Anak Autisme dengan Hiperaktif

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April dan masyarakat perlu membedakan gejala autisme dengan hiperaktif.


8 Olahraga Saat Berpuasa Ini Ramadan Friendly, Mau Coba yang Mana?

20 hari lalu

Ilustrasi Kegiatan Bersepeda/Brompton
8 Olahraga Saat Berpuasa Ini Ramadan Friendly, Mau Coba yang Mana?

Meskipun sedang berpuasa Ramadan, beberapa latihan fisik ini disarankan dapat dilakukan dengan optimal. Apa saja?


Berenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam

50 hari lalu

Ilustrasi orang tenggelam. pulse.com.gh
Berenang di Kali Sunter saat Hujan, Bocah di Pulogadung Tenggelam

Dinas Gulkarmat DKI masih mencari RA, 13 tahun, yang tenggelam saat berenang di Kali Sunter, Pulogadung ketika hujan turun


Indonesia Torehkan Prestasi di World Karate Youth League 2024: Akio Saiko Sabet Emas, Sifa Salsabila Kantongi Perunggu

54 hari lalu

Karateka Indonesia Akio Saiko dan Sifa Salsabila bersama tim pelatih berpose bersama usai menyabet medali emas dan perunggu dalam ajang kompetisi karate berkelas dunia World Karate Youth League 2024 di Fujairah, Uni Emirat Arab, 22-25 Februari 2024. (ANTARA/Dok. Inkanas)
Indonesia Torehkan Prestasi di World Karate Youth League 2024: Akio Saiko Sabet Emas, Sifa Salsabila Kantongi Perunggu

Akio Saiko menyabet medali emas dalam ajang World Karate Youth League 2024. Sifa Salsabila mengantongi medali perunggu.


Rekomendasi 5 Bela Diri untuk Anak, Bisa Cegah dan Antisipasi Bullying

58 hari lalu

Ilustrasi kejuaraan Pencak Silat. Fotografer : Alfan.
Rekomendasi 5 Bela Diri untuk Anak, Bisa Cegah dan Antisipasi Bullying

Bela diri mengajarkan anak untuk tidak menganiaya orang. Bisa digunakan anak membela diri dari pelaku bullying


Hadiri Pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Pihak Sekolah Sebut Dante Tidak Percaya Diri Saat Berenang

58 hari lalu

Sejumlah barang bukti kasus pembunuhan Dante anak dari artis Tamara Tyasmara, ditampilkan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 12 Februari 2024. Polisi menyita sandal Dante, pakaian renang, hingga rekaman CCTV. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Hadiri Pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Pihak Sekolah Sebut Dante Tidak Percaya Diri Saat Berenang

Pihak sekolah menjelaskan bahwa Dante tidak percaya diri saat berenang dan sudah mengirimkan laporannya kepada Tamara Tyasmara.


Tamara Tyasmara Tepis Pernyataan Sekolah dan Mantan Suaminya soal Dante yang Takut Berenang

19 Februari 2024

Aktris FTV, Tamara Tyasamara, sekaligus ibu dari Raden Adante Khalif Pramudityo alias Dante, 6 tahun, yang tewas tenggelam di kolam renang. Ia dampingi pengacara Sandy Arifin untuk memberikan keterangan tambahan di Polda Metro Jaya pada Senin, 19 Februari 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Tamara Tyasmara Tepis Pernyataan Sekolah dan Mantan Suaminya soal Dante yang Takut Berenang

Tamara Tyasmara mengatakan ada faktor kurang komunikasi antara ia dan mantan suaminya sehingga terjadi beda keterangan.


Beda Gejala ADHD pada Laki-laki dan Perempuan, Mana yang Lebih Mengganggu?

18 Februari 2024

Meredakan Amarah Anak
Beda Gejala ADHD pada Laki-laki dan Perempuan, Mana yang Lebih Mengganggu?

Gejala ADHD pada perempuan dan laki-laki ternyata tak sama sehingga bisa mempengaruhi diagnosis. Berikut penjelasan pakar.


Bahaya Mendengkur bagi Kesehatan Anak Menurut Guru Besar UI

16 Februari 2024

Ilustrasi anak tidur. Shutterstock
Bahaya Mendengkur bagi Kesehatan Anak Menurut Guru Besar UI

Sekitar 26 persen anak tidur mendengkur sehingga pakar menyarankan orang tua untuk sadar dan mencari gejala-gejala penyerta.


Pihak Sekolah Sebut 3 Bulan Sebelum Dante Tewas Sering Absen Sesi Berenang, Ada Trauma

16 Februari 2024

Sejumlah barang bukti kasus pembunuhan Dante anak dari artis Tamara Tyasmara, ditampilkan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 12 Februari 2024. Polisi menyita sandal Dante, pakaian renang, hingga rekaman CCTV. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Pihak Sekolah Sebut 3 Bulan Sebelum Dante Tewas Sering Absen Sesi Berenang, Ada Trauma

Pihak sekolah menyebut 3 bulan sebelum kematian, Dante yang tewas tenggelam, absen dan takut dengan kolam saat sesi berenang.