TEMPO.CO, Jakarta - Kalsium berperan penting untuk kesehatan tulang, terutama ketika usia bertambah. Tapi tanpa vitamin D, kalsium tidak dapat diserap sempurna oleh tubuh sehingga sering kali harus mengambil persediaan dari tulang, menurut Harvard Medical School. Ini meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang. Vitamin D juga membantu menjaga kadar fosfor darah normal, mineral pembentuk tulang lainnya.
Tubuh bisa memproduksi vitamin D dengan bantuan sinar matahari. Selain itu, vitamin D juga bisa didapat dari beberapa jenis makanan.
Ahli gizi dan ahli diet terdaftar, Carrie Gabriel, mengatakan bahwa vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak yang secara alami ada dalam beberapa makanan. “Vitamin D membantu tubuh menyerap dan mempertahankan mineral penting pembentuk tulang, kalsium dan fosfor.” Selain itu, dia berbagi bahwa vitamin ini juga dikenal untuk membantu mengendalikan infeksi dan peradangan.
“[Vitamin D] juga diproduksi secara internal di dalam tubuh kita ketika sinar ultraviolet (UV) dari sinar matahari mengenai kulit kita dan memicu sintesis vitamin D,” katanya kepada She Finds.
Gabriel menyebut tiga contoh makanan yang kaya vitamin D untuk membangun tulang yang kuat meliputi ikan berlemak (seperti salmon, mackerel dan sarden), kuning telur, dan makanan yang diperkaya (seperti susu rendah lemak atau tanpa lemak, keju, dan yogurt).
Selain itu, Rima Kleiner, ahli gizi berlisensi berbagi bahwa salmon juga merupakan sumber lemak sehat yang baik. "Omega-3 dalam salmon membantu meningkatkan kesehatan kardiovaskular, kesehatan otak dan fungsi kognitif, serta mengurangi peradangan dan meningkatkan kekebalan. Salmon memberikan dosis asam lemak omega-3 yang sehat untuk jantung (penting untuk jantung, otak, dan mata yang sehat) dan kolin (untuk perkembangan otak dan memori).
Selain kaya akan vitamin D, Kellyann Petrucci, dokter naturopati bersertifikat, mengatakan bahwa kuning telur kaya akan kolin, nutrisi lipotropik kuat yang mengeluarkan lemak dari hati. "[Ini] memungkinkan tubuh untuk memecahnya dan memetabolismenya," kata dia.
Dokter spesialis gizi lain, Sarah Williams, menyebutkan yogurt tidak hanya kaya vitamin D, tapi juga bisa menjadi tambahan yang bagus untuk diet karena berfungsi sebagai probiotik yang baik. “Asupan probiotik dari makanan juga berkorelasi dengan penurunan berat badan, pengurangan lemak tubuh, peningkatan kadar glukosa darah, dan peningkatan sensitivitas insulin,” ujar dia.
Baca juga: Kekurangan Vitamin D, Ini Efek Paling Buruk yang Terjadi pada Tubuh
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.