TEMPO.CO, Jakarta - Saat Kate Middleton mempersiapkan perannya sebagai Permaisuri di masa depan, dia semakin terlihat memiliki kesamaan dengan Ratu Elizabeth II. Meskipun usia mereka terpaut 56 tahun, Ratu dan Kate berbagi kualifikasi utama untuk peran kerajaan mereka, tabah yang tenang, kebijaksanaan yang tepat dan kesetiaan yang teguh. Namun, kedua wanita itu berbeda dalam pendekatan mereka terhadap kehidupan keluarga - kemungkinan merupakan cerminan dari perbedaan dan latar belakang generasi mereka.
Kate Middleton memiliki tiga anak, Pangeran George, 9 tahun, Putri Charlotte, 7 tahun, dan Pangeran Louis, 4 tahun. "Dia bukan bangsawan sejak lahir, jadi dia memiliki keyakinan bahwa dia harus menghabiskan waktu bersama anak-anaknya," kata sumber People.
Sebaliknya, Ratu Elizabeth II dilahirkan dalam keluarga kerajaan dan naik takhta pada usia 25 tahun setelah kematian mendadak ayahnya, George VI, pada tahun 1952. Pada saat itu, dia sudah menjadi ibu dari dua anak. "Sangat sulit baginya untuk memadukan peran istri dan ibu dan kepala negara. Dia tidak memiliki panutan," kata penulis biografi Ratu Sally Bedell Smith.
"Ibunya [Elizabeth] telah menjadi Permaisuri yang sangat baik"—gelar yang sama, sebagai istri raja, yang akan diperoleh Kate dan Camilla, Duchess of Cornwall suatu hari nanti—"dan Elizabeth telah belajar beberapa dari ayahnya. Tapi di satu sisi, dia harus mengembangkan pendekatannya sendiri untuk menjadi Ratu," tambah Bedell Smith.
Ratu mengandalkan pengasuh dan staf untuk merawat anak-anaknya yang masih kecil, dan dia dan suaminya Pangeran Philip sering pergi untuk waktu yang lama dalam perjalanan wisata dan tugas resmi. Banyak yang telah berubah dalam hal menjadi orang tua di monarki. Sebagai orang tua baru, William dan Kate membawa Pangeran George bersama mereka saat tur Australia ketika dia baru berusia satu tahun.
Ratu Elizabeth II saat berbincang dengan cucunya Pangeran Louis, di acara Trooping the Colour, Kamis 2 Juni 2022. Instagram.com/@dukeanduchessofcambridge
Pendekatan langsung Kate dalam mengasuh anak bukanlah satu-satunya cara dia memberikan sentuhan modern pada perannya dalam keluarga kerajaan. Kampanye Kate tentang isu-isu sosial seperti perkembangan anak usia dini membedakannya dari mentornya; dia melihat pekerjaan itu sebagai misi yang menentukan selama beberapa dekade mendatang.
Karena perannya sebagai kepala negara, Ratu tidak dalam posisi yang sama untuk memilih isu-isu tertentu untuk diperjuangkan. Namun, mereka berdua memiliki kedekatan alami untuk terhubung dengan publik. "Kate, seperti Ratu, mampu membuat setiap orang merasa bahwa mereka terlihat selama tiga detik dia berbicara dengan mereka," kata penulis dan sejarawan Amanda Foreman, penulis Istana Buckingham Ratu Victoria.
Foreman menambahkan kualitasi ini memproyeksikan kedekatan dan membuatnya terasa intim. "Yang luar biasa—ada orang yang tidak bisa melakukan itu. Ini adalah pelatihan plus bakat bawaan," tambahnya.
Baru-baru ini, Kate Middleton dan Pangeran William menggabungkan tugas kerajaan dan waktu keluarga ketika mereka menghadiri Commonwealth Games , dengan membawa putri Charlotte untuk kegiatan solo pertamanya bersama orang tuanya. "Mereka mewakili Ratu tanpa cela," kata penulis Sally Bedell Smith menambahkan tentang William dan Kate. "Mereka menunjukkan semacam dedikasi yang akan dia banggakan. Dan itu mungkin memberinya harapan."
Baca juga: Kate Middleton dan Putri Charlotte Tampil Serasi di Commonwealth Games
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.