TEMPO.CO, Jakarta - Siapa di antara Anda yang belum pernah mencabut kulit keirng atau komedo whitehead? Meski kadang tidak menimbulkan kekhawatiran, tetapi ketika menggaruk atau mencabut kulit menjadi kebiasaan, dapat menyebabkan kerusakan kulit jangka panjang.
Menurut neuropsikolog, Sanam Hafeez, mencabut kulit kronis juga dikenal sebagai 'gangguan ekskoriasi'. Ini adalah penyakit mental yang bertepatan dengan gangguan obsesif-kompulsif. Pemicu umum untuk mencabuti kulit bisa menjadi efek dari kebosanan, stres, rasa bersalah, jerawat, dan kecemasan. Ketika orang mengalami masa-masa stres, mereka lebih cenderung menguliti, menarik rambut, dan menggigit kuku mereka untuk 'menghilangkan stres'," ujarnya.
Hafeez menambahkan secara psikologis, ini mungkin menawarkan bentuk kelegaan sementara. "Tetapi ini adalah kebiasaan berbahaya yang dapat menyebabkan masalah fisik. Mencabuti kulit daoat menyebabkan pembengkakan dan kulit yang rusak, yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan, infeksi, dan jaringan parut, ”tambahnya.
Menurut Hafeez, ada tiga hal utama yang perlu dipertimbangkan saat merawat gangguan ini: mengidentifikasi pemicu, mengatasi masalah perilaku, dan mengelola gejala kondisi medis yang mendasarinya. Untuk itu, ia menyarankan untuk mencari terapi.
“CBT (terapi perilaku kognitif) sering diresepkan untuk mengobati skin picking atau mencabut kulit,” katanya. “CBT membantu mengidentifikasi faktor penyebab yang menyebabkan mencabut kulit dan memberi pasien berbagai alternatif untuk memerangi dorongan ini seperti memecahkan teka-teki kompleks, meremas bola, menggambar, dan aktivitas lain yang membuat tangan mereka sibuk.”
Metode penyembuhan lain yang direkomendasikan Hafeez termasuk yoga, meditasi, menggunakan salep topikal di tempat (yaitu, gel lidah buaya), berolahraga secara konsisten dan menutupi bagian tubuh Anda di mana Anda melihat noda. "Jika gangguan ekskoriasi memburuk, dokter Anda mungkin meresepkan obat yang membantu memblokir keinginan untuk memilih dan OCD/kecemasan yang memicunya," tambahnya.
Dr. Hafeez menambahkan bahwa mencabuti kulit wajah sering kali berkorelasi dengan gejala kecemasan. Orang mungkin memilih kulit mereka untuk mengatasi masalah lain yang mungkin mereka perjuangkan secara internal (dan mereka bahkan mungkin tidak menyadari bahwa mereka melakukannya). Mencabut kulit konstan ini memberikan bantuan jangka pendek; namun, rasa bersalah dan malu sering mengikuti.
PUREWOW
Baca juga: Menurut Studi Makan Buah Ini Setiap Hari dapat Membuat Kulit Tampak Awet Muda
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.