Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kiat Tasya Kamila agar Tak Mudah Stres dan Hidup Lebih Bahagia

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Mantan penyanyi cilik Tasya Kamila telah menyelesaikan studi S2 administrasi publik di Columbia University dengan predikat cumlaude pada 2020 lalu. Sebelumnya Tasya Kamila mendapatkan gelar sarjana ekonomi di jurusan akutansi, Universitas Indonesia. Instagram/@tasyakamila
Mantan penyanyi cilik Tasya Kamila telah menyelesaikan studi S2 administrasi publik di Columbia University dengan predikat cumlaude pada 2020 lalu. Sebelumnya Tasya Kamila mendapatkan gelar sarjana ekonomi di jurusan akutansi, Universitas Indonesia. Instagram/@tasyakamila
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tasya Kamila hidup di antara orang-orang dekat yang mengalami masalah kesehatan fisik dan mental. Tapi di tengah kondisi ini, Tasya berusaha tidak stres dan mencari kebahagiaan sendiri. Sebab dia tahu, jika dia stres, kesehatannya juga bisa terganggu. 

"Aku dikelilingi orang-orang yang punya mental problem. Saudara terdekatku ada yang bipolar, sementara saudaraku yang lainnya ada yang emotionally unstable," ujar Tasya Kamila saat konferensi pers di Grand Hyatt, Jakarta, Jumat malam, 22 Juli 2022.

Tasya bercerita bahwa saudara-saudaranya tersebut kerap menjadikannya sebagai tempat berekspresi. Untuk itu, Tasya mengatakan, sebisa mungkin untuk tidak stres dan tetap bisa mencari solusi terbaik.

"Ketika suamiku sakit, kan suamiku cancer survival, aku bahkan enggak mau mikirin yang bikin stres-nya. Aku cuma mikirin solusinya," imbuh Tasya.

Namun, kata Tasya, stres yang dipendam itu ternyata berpengaruh terhadap kondisi fisiknya. Selain rambutnya menjadi rontok, Tasya mengaku kini menderita penyakit GERD.

"Walaupun aku merasa baik-baik aja, tapi ternyata dia yang kemo aku yang rontok. Mungkin secara emosi, aku pastinya sedih tapi aku ikhlas, tapi ternyata dengan stres itu badan bisa bertingkah sendiri," kata Tasya.

Setelah itu, barulah Tasya menyadari bahwa dirinya ternyata butuh untuk mengobrol dan mengutarakan apa yang dia rasakan, baik bersama orang-orang terdekatnya maupun bersama tenaga profesional agar dia bisa lebih bahagia.

"Ketika aku merasa helpless, aku harus datang ke profesional, it's ok. Walaupun enggak ada solusi yang instan, tapi itu tetap sangat mengurangi stres kita," ujar Tasya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk itu, Tasya kemudian mengajak orang-orang untuk tidak ragu mencari bantuan dari orang-orang terdekat maupun profesional saat merasa tidak baik-baik saja, meskipun hanya sekadar curhat. Selain itu, kata dia, penting juga untuk selalu melihat sisi positif dan menemukan kebahagiaan dari hal sesederhana apapun.

"Kita juga harus punya rasa syukur walaupun sedang terjadi sesuatu dalam hidup, tapi ternyata masih bisa melakukan hal lain. Itu sih yang kira-kira menguatkan," kata Tasya.

"Support system juga penting. Pastinya ada orang-orang yang bisa kita percaya untuk cerita, ajak mengobrol. Kalau enggak ada sama sekali, kalau kamu sendiri sudah jadi curahan stres banyak orang, tapi kamunya sendiri merasa enggak kuat, aku rasa enggak usah malu atau tabu lagi untuk datang ke ahlinya, ke psikolog," ujar dia.

ANTARA

Baca juga: Tasya Kamila Bagikan Tips Menghadapi Anak Tantrum

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Ragam Jenis Penyakit Asma, Penyebab, dan Gejalanya

2 jam lalu

Ilustrasi serangan asma. shutterstock
Kenali Ragam Jenis Penyakit Asma, Penyebab, dan Gejalanya

Meskipun banyak orang mengenal asma sebagai satu jenis penyakit, sebenarnya terdapat berbagai jenis asma dengan pemicu, gejala, yang berbeda.


Penyebab Orang Marah pada Pasangan saat Lelah

1 hari lalu

Ilustrasi suami marah/pasangan bertengkar. Shutterstock
Penyebab Orang Marah pada Pasangan saat Lelah

Meski bukan perilaku yang baik, memarahi pasangan sebenarnya bagian dari respons manusia ketika sedang stres atau lelah.


5 Penyebab Pohon Mangga Tidak Berbuah

1 hari lalu

Ilustrasi mangga muda (Pixabay.com)
5 Penyebab Pohon Mangga Tidak Berbuah

Berikut sejumlah penyebab pohon mangga tidak berbuah.


Memasak sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Mental

1 hari lalu

Ilustrasi wanita memasak di rumah. Freepik.com/Senivpetro
Memasak sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Mental

Aktivitas memasak bermanfaat untuk kesehatan mental, seperti meredakan stres dan kecemasan


Tips Redakan Kecemasan dan Stres di Masa Perimenopause

2 hari lalu

Ilustrasi wanita lansia. Pexels/Marcus Aurelius
Tips Redakan Kecemasan dan Stres di Masa Perimenopause

Berikut macam kebiasaan yang bisa membantu meredakan kecemasan dan stres di masa perimenopause, tetap aktif sepanjang hari.


Kaitan Stres Bisa Membuat Rambut Beruban

5 hari lalu

Ilustrasi rambut beruban. Shutterstock
Kaitan Stres Bisa Membuat Rambut Beruban

Masih terlalu dini untuk mengetahui apakah mengurangi stres dapat memperlambat atau membalikkan munculnya uban prematur.


Perlunya Kesiapan Mental Orang Tua dalam Merawat Anak dengan Penyakit Kritis

7 hari lalu

Ilustrasi anak sakit. shutterstock.com
Perlunya Kesiapan Mental Orang Tua dalam Merawat Anak dengan Penyakit Kritis

Banyak orang tua yang kerap melupakan kondisi mental sendiri dan berlama-lama berada dalam fase penyangkalan setelah mengetahui anak sakit kritis.


Tips Sehat Bermedia Sosial agar Tidak FOMO dan Bermasalah dengan Mental

8 hari lalu

Ilustrasi video viral atau media sosial. Shutterstock
Tips Sehat Bermedia Sosial agar Tidak FOMO dan Bermasalah dengan Mental

Pentingnya mengelola stres dengan mempelajari cara membangun hubungan lebih sehat di ruang digital menjadi solusi bijak bagi pengguna media sosial.


Fenomena Doom Spending, Psikolog: Belanja Impulsif karena Stres Akibat Beban Ekonomi

9 hari lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Fenomena Doom Spending, Psikolog: Belanja Impulsif karena Stres Akibat Beban Ekonomi

Psikolog Samanta Elsener menjelaskan bahwa fenomena doom spending yang sedang jamak dibicarakan akhir-akhir ini merupakan bagian dari kebiasaan belanja impulsif atau impulsive buying.


Benarkah Stres Bisa Bikin Gemuk?

10 hari lalu

Ilustrasi perempuan makan Burger (junk food). TEMPO/Subekti
Benarkah Stres Bisa Bikin Gemuk?

Stres bisa menyebabkan berkurangnya oksidasi lemak, proses pembakaran lemak menjadi tenaga. Artinya, Anda tak usah makan banyak untuk menjadi gemuk.