TEMPO.CO, Jakarta - Dibanding jenis kompor gas, kompor induksi dianggap memiliki banyak kelebihan. Tetapi, setiap produk tentunya memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Berikut perbandingan antara kompor induksi dan kompor gas:
Kehematan
Dikutip dari web.pln.co.id, hasil uji coba menunjukkan rumah tangga kecil rata-rata mengkonsumsi 11,4 kilogram LPG subsidi dengan biaya Rp 79.400 per bulan setelah disubsidi pemerintah sebesar Rp 125.400. Sehingga total biaya yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan LPG mencapai Rp 204.800 per bulan.
Sedangkan biaya yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan kompor induksi harga listrik tanpa subsidi adalah 1 kWh Rp 1.444,7. Adapun kebutuhan listrik per bulan sebesar 82 kWh.
Dengan begitu, biaya yang dibutuhkan untuk masak per bulan menggunakan kompor induksi tanpa subsidi sebesar Rp 118.465, sehingga terdapat penghematan sekitar Rp 86.335 setiap bulan.
Keamanan
Dikutip dari laman stts-pln.e-journal.id, kompor induksi lebih aman daripada kompor gas karena cara kerja kompor induksi tanpa memerlukan api. Hal itu menjadi nilai tambah bagi keamanannya.
Keefesienan
Dilansri dari lama web.pln.co.id, penggunaan kompor induksi lebih efisien daripada kompor gas. Hasil uji coba menunjukan, untuk memasak 1 liter air menggunakan kompor induksi 1.200 watt hanya memerlukan biaya sebesar Rp 158 ribu.
Sementara dengan kompor gas tabung 12 kilogram memerlukan biaya sekitar Rp 176 ribu. Sehingga dengan pola memasak rata-rata masyarakat di Indonesia menggunakan gas LPG 11,4 kilogram per bulan, terjadi penghematan Rp 28.500 dari biaya memasak setiap bulan.
MUHAMMAD SYAIFULLOH