Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Gaya Pengasuhan yang Bikin Anak Tidak Percaya Diri

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua ingin anak-anak mereka memiliki rasa percaya diri yang tinggi karena itu akan mendukung kesuksesan mereka kelak. Namun, sebagian orang tua gagal mengembangkan moral anak karena gaya pengasuhan yang salah. Alih-alih mendukung mereka dan mencoba membuat mereka belajar dari kesalahan, orang tua malah mengecilkan hati mereka. Karena itu, orang tua harus melatih kritik yang membangun agar anak tidak kehilangan minat atau kreativitas.

Berikut adalah daftar kesalahan yang sering dilakukan oleh orang tua yang menyebabkan hilangnya kepercayaan diri anak.

1. Menjadikan anak bertanggung jawab

Orang tua yang berpikir bahwa anak-anak mereka sangat tidak dewasa untuk menghadapi tantangan dan bertanggung jawab atas kesalahan dengan menghakimi mereka. Biarkan anak mengeksplorasi bakat mereka dari tahap awal kehidupan sehingga dunia luar tidak tampak mengejutkan mereka. Pengasuhan harus sedemikian rupa sehingga anak-anak tidak ragu-ragu untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Bahkan jika anak-anak akan melakukan tugas rumah tangga kecil, mereka akan mendapatkan peningkatan harga diri. Baik itu membantu mencuci pakaian atau membuang sampah, kegiatan ini akan membuat mereka merasa puas dan percaya diri.

2. Membiarkan anak menghadapi masalah sendiri

Orang tua yang protektif selalu berusaha untuk ikut campur dalam keputusan anak mereka. Meskipun baik untuk selalu membimbing anak-anak dan mencegah mereka dari memilih jalan yang salah, mencoba untuk mengambil hidup anak di bawah kendali orang tua bisa jadi sebuah kesalahan. Biarkan mereka membuat pilihan sendiri dan melakukan apa yang mereka suka, bahkan jika mereka telah membuat beberapa keputusan salah, biarkan anak-anak mengambil pelajaran, seperti pepatah, "Kesalahan adalah guru terbesar."

Kebebasan ini akan membuat anak merasa berani sehingga meningkatkan moral mereka.

3. Kembangkan anak secara emosional

Perkembangan emosi merupakan aspek yang sangat penting karena manusia mengalami pusaran emosi dalam hidupnya. Biarkan anak menjadi diri sendiri dan menyalurkan emosi dengan cara yang benar. Proses berpikir yang praktis dan positif dapat mewujudkannya.

Bantu anak menemukan titik terlemah mereka sehingga mereka dapat mengatasinya dan menjadi individu yang percaya diri dan kuat di masa depan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Jangan potong angka maaf

Jangan menggunakan pernyataan seperti “kami tidak mampu membayar ini karena kami memiliki latar belakang yang buruk” atau “kami tidak dapat bahagia seperti orang tua lain karena masalah keluarga kami”.

Ini akan mengembangkan mentalitas korban pada anak dan akan menuntunnya untuk mencari alasan untuk peluang baru. Anak juga akan mulai mengalami ketidakberdayaan karena kurang beruntung dibandingkan orang lain.

Dorong anak untuk melakukan tindakan konstruktif seperti bergabung dengan tim sepak bola di sekolah. Ini akan mencegah anak tenggelam dalam rasa mengasihani diri sendiri yang dapat menjadi rintangan terbesar dalam membangun kepercayaan diri.

5. Hukuman tidak ada gunanya

Cobalah memoles anak menjadi orang yang lebih baik dengan mempraktikkan regulasi. Beberapa orang tua menggunakan hukuman sebagai metode untuk menjadikan anak lebih baik. Hukuman akan membuat mereka memberontak yang mengarah pada konsekuensi yang merugikan. Buat anak memahami perspektif dengan kesabaran dan cinta. Gaya pengasuhan ini dapat membantu anak dalam menemukan solusi dengan mudah yang akan menghasilkan kesuksesan yang lebih besar dalam hidup.

TIMES OF INDIA

Baca juga: Gaya Parenting Rihanna Ibu yang Melindungi Sekaligus Jadi Sahabat Anaknya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Psikolog agar Anak Terhindar dari Pemikiran Kriminal

2 hari lalu

Ilustrasi perisakan/bullying atau pengeroyokan. Shutterstock
Saran Psikolog agar Anak Terhindar dari Pemikiran Kriminal

Psikolog membagi tips menghindarkan anak dari pemikiran dan tindakan kriminal, yaitu dengan berfokus pada perkembangan otak anak.


Saingi Singapura, Anak Mulai dari Usia 6 Tahun Bisa Pakai Autogate di Bandara Indonesia

2 hari lalu

Wisatawan mancanegara menjalani pemeriksaan keimigrasian di pintu otomatis (Autogate) yang dioperasikan di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Selasa, 1 Oktober 2024. Direktorat Jenderal Imigrasi meresmikan pengoperasian 90 Autogate yang mengintegrasikan teknologi Face Recognition dan Border Control Management (BCM) di terminal kedatangan dan keberangkatan Internasional Bandara Bali untuk mendukung proses pemeriksaan keimigrasian yang efektif dan efisien. ANTARA/Fikri Yusuf
Saingi Singapura, Anak Mulai dari Usia 6 Tahun Bisa Pakai Autogate di Bandara Indonesia

Sebelumnya, anak-anak di bawah 14 tahun harus melewati pemeriksaan manual. Kini mereka bisa lewat autogate.


Selebrasi Tsania Marwa atas Penegasan MK Soal Orang Tua Ambil Paksa Anak

3 hari lalu

Tsania Marwa (Instagram/@tsaniamarwa54)
Selebrasi Tsania Marwa atas Penegasan MK Soal Orang Tua Ambil Paksa Anak

Tsania Marwa sebagai saksi bersyukur atas penegasan MK terkait orang tua kandung yang mengambil anak secara paksa tanpa hak atau izin dapat dipidana.


Pengasuhan, Kunci Tangani Kekerasan dalam Keluarga

4 hari lalu

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Shutterstock
Pengasuhan, Kunci Tangani Kekerasan dalam Keluarga

Kemenko PMK menyebut pengasuhan adalah kunci untuk menangani kekerasan dalam keluarga dan perlunya kesiapan dalam membangun keluarga.


Dampak Kekurangan Vitamin D pada Pemulihan Patah Tulang Anak

5 hari lalu

Ilustrasi anak terluka/patah tulang. Shutterstock.com
Dampak Kekurangan Vitamin D pada Pemulihan Patah Tulang Anak

Penelitian mendapati anak yang patah tulang dan kekurangan vitamin D butuh waktu lebih lama untuk pulih dibanding yang kadar vitamin D normal.


USAID Intensifkan Dukungan Pemberantasan Polio di Indonesia

6 hari lalu

Petugas memberikan vaksinasi polio terhadap anak saat Hari Bebas Kendaraan Car Free Day, Dukuh Atas, Jakarta, Minggu, 15 September 2024.Puskesmas Setia Budi melakukan jemput bola atau turun langsung memberikan vaksin polio tipe dua kepada masyarakat selama Car Free Day (CFD) untuk mencegah penyebaran virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak yang belum menerima imunisasi lengkap. Sebelumnya, Pemda DKI Jakarta sejak 23 Juli 2024 mengadakan vaksinasi polio putaran kedua. TEMPO/Ilham Balindra
USAID Intensifkan Dukungan Pemberantasan Polio di Indonesia

USAID memperkuat dukungannya untuk memerangi wabah polio di Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah.


LPSK Minta Proses Hukum Kasus Kekerasan Seksual Anak di Singkawang Berjalan Adil dan Transparan

6 hari lalu

Komisioner Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Susilaningtias (kiri) dan Sri Suparyati (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 22 Mei 2024. Foto: ANTARA/Laily Rahmawaty
LPSK Minta Proses Hukum Kasus Kekerasan Seksual Anak di Singkawang Berjalan Adil dan Transparan

Wakil Ketua LPSK Sri Suparyati mengingatkan agar tidak ada yang melakukan intervensi terhadap kasus tersebut.


Penculikan Anak Marak di Tangerang Selatan

9 hari lalu

Ilustrasi Penculikan Anak. shutterstock.com
Penculikan Anak Marak di Tangerang Selatan

Kota Tangerang Selatan darurat aksi penculikan terhadap anak di bawah umur.


Psikolog: Cegah Tawuran dengan Dialog Orang Tua dan Anak

11 hari lalu

Sejumlah polisi memeriksa kantong-kantong  berisi tujuh jenazah laki laki yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi, Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu, 22 September 2024. Warga sekitar bernama Bagus mengungkap, sebelum penemuan tujuh mayat itu, ia dan rekannya sempat menyerahkan enam remaja diduga pelaku tawuran ke Polsek Rawalumbu. Enam remaja itu ditemukan Bagus tercebur di Kali Bekasi pada Sabtu, 21 September 2024 sekitar pukul 04.30 WIB.  ANTARA FOTO/Rezas Ale
Psikolog: Cegah Tawuran dengan Dialog Orang Tua dan Anak

Orang tua dan guru diminta membuka ruang dialog dengan anak sebanyak mungkin agar terhindar dari kegiatan negatif seperti tawuran pelajar.


Mengenal Apa Itu Fatherless dan Dampaknya pada Anak

11 hari lalu

Ilustrasi fatherless. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Fatherless dan Dampaknya pada Anak

Apa itu fatherless? Istilah ini merujuk pada ketidakhadiran ayah dalam perkembangan anak. Berikut ini dampak buruknya.